Atasi Banjir, Pemprov DKI Disarankan Tata Ulang Saluran Air
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disarankan untuk melakukan penataan ulang terhadap seluruh saluran air. Penataan ini untuk menanggulangi permasalahan banjir yang belakangan ini terjadi di Jakarta.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Tata Kota, Nirwono Jogo. Kata dia, penetaan itu juga bisa dilakukan bersamaan dengan pembangunan trotoar.
"Misal dengan lebar trotoar 5 meter, maka di bawah trotoar dibangun saluran air berdiameter 3 meter," ujar Nirwono, Minggu 28 April 2019.
"Di mana di sisi kiri untuk jaringan kabel, dan sisi kanan untuk perpipaan. Di bagian atas, penataan trotoar meliputi halte bus, bangku dan pohon peneduh, papan iklan dan rambu lalu lintas," kata Nirwono.
Nirwono pun melanjutkan, revitalisasi menyeluruh terhadap situ atau danau/telaga di wilayah Jakarta menjadi hal yang penting. Pasalnya, jika diperluas dan diperdalam maka daya tampung air jadi lebih besar.
Sama halnya dengan situ, penataan bantaran sungai secara menyeluruh juga menjadi salah satu upaya mengatasi banjir.
"Selanjutnya pengembangan ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air berupa taman, kebun raya, tanah pemakaman, lapangan olahraga. Ruang terbuka hijau telah lama berjasa memberikan manfaat ekologis , ekonomi dan edukasi serta sosial interaksi bagi warga sekitar," ujar Nirwono.
Terakhir, ia mengimbau Pemprov DKI Jakarta mendorong setiap warganya untuk membangun resapan air di halaman rumah dan juga beberapa area umum lainnya, seperti area parkir motor dan pusat perbelanjaan.
"Perlu melibatkan masyarakat membangun sumur resapan di halaman rumah dan menyediakan kolam penampung di bawah area parkir perkantoran, pusat perbelanjaan hingga halaman sekolah," ucapnya.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Tata Kota, Nirwono Jogo. Kata dia, penetaan itu juga bisa dilakukan bersamaan dengan pembangunan trotoar.
"Misal dengan lebar trotoar 5 meter, maka di bawah trotoar dibangun saluran air berdiameter 3 meter," ujar Nirwono, Minggu 28 April 2019.
"Di mana di sisi kiri untuk jaringan kabel, dan sisi kanan untuk perpipaan. Di bagian atas, penataan trotoar meliputi halte bus, bangku dan pohon peneduh, papan iklan dan rambu lalu lintas," kata Nirwono.
Nirwono pun melanjutkan, revitalisasi menyeluruh terhadap situ atau danau/telaga di wilayah Jakarta menjadi hal yang penting. Pasalnya, jika diperluas dan diperdalam maka daya tampung air jadi lebih besar.
Sama halnya dengan situ, penataan bantaran sungai secara menyeluruh juga menjadi salah satu upaya mengatasi banjir.
"Selanjutnya pengembangan ruang terbuka hijau sebagai daerah resapan air berupa taman, kebun raya, tanah pemakaman, lapangan olahraga. Ruang terbuka hijau telah lama berjasa memberikan manfaat ekologis , ekonomi dan edukasi serta sosial interaksi bagi warga sekitar," ujar Nirwono.
Terakhir, ia mengimbau Pemprov DKI Jakarta mendorong setiap warganya untuk membangun resapan air di halaman rumah dan juga beberapa area umum lainnya, seperti area parkir motor dan pusat perbelanjaan.
"Perlu melibatkan masyarakat membangun sumur resapan di halaman rumah dan menyediakan kolam penampung di bawah area parkir perkantoran, pusat perbelanjaan hingga halaman sekolah," ucapnya.
(mhd)