Pemprov DKI Siap Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadhan
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta siap menstabilkan harga pangan jelang Ramadhan. Kesediaan pangan dan koordinasi dengan pemerintah pusat terus dilakukan.
Asisten Perekonomian Sekertaris Daerah DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkordinasikan ketersediaan pangan dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan Bulog untuk menghadapi Ramadhan yang umumnya mengalami peningkatan konsumsi pangan.
"Mereka kan punya potret juga. Kita juga melakukan apa yang mereka lakukan. Besok semua akan merangkum, prinsipnya seperti yang biasa kita lakukan setiap tahun. Pertama memotret kebutuhan kita terus ada program pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri kita udah ada itungannya," ujar Sri di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sri menjelaskan, dalam menyiapkan dan mendistribusikan pangan, DKI mengoptimalkan peran tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu food station, Dharma Jaya dan Pasar Jaya. Dengan dilimpahkan kepada tiga BUMD tersebut, stok dan pendistribusian pangan bisa distabilkan.
Kendati demikian, kata Sri, badan usaha itu tidak semata-mata hanya bisnis tetapi juga mengedepankan kerja sama dengan daerah lain. Sehingga, antar daerah bisa lebih mensejahterakan satu sama lain.
"Peran BUMD itu, kalau pada saat intervensi dengan SKPD. SKPD kan sudah banyak keterbatasan sedangkan BUMD dengan fleksibilitas untuk melaksanakan bisnis dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, Darjamuni menuturkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan stabilisasi pangan jelang Ramadhan sebelum adanya rapat pimpinan yang dilakukan pada Senin (29/4) mendatang.
Dimana, lanjut Darjamuni, dalam rapat tersebut akan mengatur sistem bagaimana pola distribusinya. Termasuk mengatur kerja sama dengan daerah produksi.
"Ini lagi kita rangkum semua ada yang belum masuk dari beberapa perusahaan supaya lebih akurasinya ada," pungkasnya.
Asisten Perekonomian Sekertaris Daerah DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkordinasikan ketersediaan pangan dengan Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan Bulog untuk menghadapi Ramadhan yang umumnya mengalami peningkatan konsumsi pangan.
"Mereka kan punya potret juga. Kita juga melakukan apa yang mereka lakukan. Besok semua akan merangkum, prinsipnya seperti yang biasa kita lakukan setiap tahun. Pertama memotret kebutuhan kita terus ada program pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri kita udah ada itungannya," ujar Sri di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Sri menjelaskan, dalam menyiapkan dan mendistribusikan pangan, DKI mengoptimalkan peran tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu food station, Dharma Jaya dan Pasar Jaya. Dengan dilimpahkan kepada tiga BUMD tersebut, stok dan pendistribusian pangan bisa distabilkan.
Kendati demikian, kata Sri, badan usaha itu tidak semata-mata hanya bisnis tetapi juga mengedepankan kerja sama dengan daerah lain. Sehingga, antar daerah bisa lebih mensejahterakan satu sama lain.
"Peran BUMD itu, kalau pada saat intervensi dengan SKPD. SKPD kan sudah banyak keterbatasan sedangkan BUMD dengan fleksibilitas untuk melaksanakan bisnis dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian, Darjamuni menuturkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan stabilisasi pangan jelang Ramadhan sebelum adanya rapat pimpinan yang dilakukan pada Senin (29/4) mendatang.
Dimana, lanjut Darjamuni, dalam rapat tersebut akan mengatur sistem bagaimana pola distribusinya. Termasuk mengatur kerja sama dengan daerah produksi.
"Ini lagi kita rangkum semua ada yang belum masuk dari beberapa perusahaan supaya lebih akurasinya ada," pungkasnya.
(kri)