Jadi Wali Kota Bogor, Bima Arya Tak Miliki Program 100 Hari Kerja
Jadi Wali Kota Bogor, Bima Arya Tak Miliki Program 100 Hari Kerja
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bogor 2019-2024 Bima Arya tak memiliki program 100 hari kerja pertama sebagai Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Dedie Rachim. Meski begitu, Kota Bogor akan terus berlari membangun masyarakatnya.
"Kita enggak ada program 100 hari, bagi kita Bogor harus terus berlari, setiap hari harus selalu lari," ungkap Bima Arya Sugiarto saat ditemui usai pelantikan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (20/4/2019).
Bima mengatakan, terdapat sejumlah program pembangunan yang akan menjadi prioritas di Kota Bogor, di antaranya mewujudkan Kota Bogor sebagai kota yang ramah dan layak keluarga serta penanganan transportasi dan kemacetan."Transportasi belum jalan maksimal, seperti proses konversi mengganti angkot dengan Bus Trans Pakuan belum maksimal. Kemudian beberapa titik kemacetan jadi prioritas utama kita," ujarnya.
Disinggung program Pemprov Jawa Barat yang akan membangun pusat daur ulang sampah plastik di Kota Bogor, Bima mengaku tengah berupaya mencari lokasi dan investor proyek tersebut. Dia menuturkan, kawasan Galuga di Bogor Barat akan menjadi salah satu alternatif lokasi.
"Potensinya masih besar karena sampah plastik masih banyak dan kita juga punya lahan di Galuga yang akan bisa digunakan tahun depan karena (tempat pembuangan akhir sampah) kita akan pindah ke Nambo. Mungkin di situ (Galuga) kita rencanakan lokasi pengolah plastiknya," ucapnya.
"Kita enggak ada program 100 hari, bagi kita Bogor harus terus berlari, setiap hari harus selalu lari," ungkap Bima Arya Sugiarto saat ditemui usai pelantikan di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (20/4/2019).
Bima mengatakan, terdapat sejumlah program pembangunan yang akan menjadi prioritas di Kota Bogor, di antaranya mewujudkan Kota Bogor sebagai kota yang ramah dan layak keluarga serta penanganan transportasi dan kemacetan."Transportasi belum jalan maksimal, seperti proses konversi mengganti angkot dengan Bus Trans Pakuan belum maksimal. Kemudian beberapa titik kemacetan jadi prioritas utama kita," ujarnya.
Disinggung program Pemprov Jawa Barat yang akan membangun pusat daur ulang sampah plastik di Kota Bogor, Bima mengaku tengah berupaya mencari lokasi dan investor proyek tersebut. Dia menuturkan, kawasan Galuga di Bogor Barat akan menjadi salah satu alternatif lokasi.
"Potensinya masih besar karena sampah plastik masih banyak dan kita juga punya lahan di Galuga yang akan bisa digunakan tahun depan karena (tempat pembuangan akhir sampah) kita akan pindah ke Nambo. Mungkin di situ (Galuga) kita rencanakan lokasi pengolah plastiknya," ucapnya.
(whb)
Explore More