BBTNGGP Bagikan Tips Mendaki di Gunung Gede Pangrango
A
A
A
JAKARTA - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) melakukan kampanye Pendaki Cerdas di Car Free Day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat. Disitu, dibagikan pula tips bagi para masyarakat yang hendak mendaki gunung.
"Pada prinsipnya, tips bagi masyarakat yang hendak mendaki gunung, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan pasca-pendakian," ungkap PR Badan Pengelola TNGGP Wilayah I Cianjur, Ade Bagja di Jalan Jenderal Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).
Menurutnya, dari sisi persiapan, yang dilakukan mempersiapkan minimal diri sendiri, seperti barang bawaannya, utamanya yang tak menghasilkan sampah, tenda, sleeping bag, jaket, dan sepatu. Lalu, persiapan tim, minimal tiga orang untuk tim pendaki, manakala ada pendaki yang usianya di bawah 17 tahun, harus disertai izin orangtua.
"Saat pelaksanaan, usai melakukan pendaftaran online, akan diberikan surat izin memasuki wilayah konservasi di tiap pintu masuk lakukan medikal cek up," tuturnya.
Ketiga, lanjut dia, pascapendakian, khususnya saat pendaki turun gunung harus melapor di pos pendakian, sebagaimana saat naik. Lalu, sampah-sampah, minimal yang dihasilkannya kembali dibawa turun. Selain itu, cek juga kondisi rekannya dan jumlah rekannya guna memastikan.
Dia menambahkan, terkait kerap terjadinya hipotermia pada pendaki, guna mengantisipasinya pendaki sejak awal harus melakukan persiapan diri dan perbekalan yang cukup. Dengan begitu, potensi terjadinya hipotermia pun bisa diminimalisir.
"Lalu terkait hal-hal yang ada di luar kendali kita (termasuk antisipasi tentang mitos-mitos), bisa dihindari dengan menjadi pendaki yang peduli lingkungan, bukan hanya sampahnya, tapi juga peduli dengan lingkungan di luar diri kita, kita harus lebih arif, lebih ramah, dan semacamnya. Maka itu, jadilah Pendaki Cerdas agar semua gangguan dan ancaman bisa diminimalisir," ucapnya.
"Pada prinsipnya, tips bagi masyarakat yang hendak mendaki gunung, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yakni persiapan, pelaksanaan, dan pasca-pendakian," ungkap PR Badan Pengelola TNGGP Wilayah I Cianjur, Ade Bagja di Jalan Jenderal Sudirman, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).
Menurutnya, dari sisi persiapan, yang dilakukan mempersiapkan minimal diri sendiri, seperti barang bawaannya, utamanya yang tak menghasilkan sampah, tenda, sleeping bag, jaket, dan sepatu. Lalu, persiapan tim, minimal tiga orang untuk tim pendaki, manakala ada pendaki yang usianya di bawah 17 tahun, harus disertai izin orangtua.
"Saat pelaksanaan, usai melakukan pendaftaran online, akan diberikan surat izin memasuki wilayah konservasi di tiap pintu masuk lakukan medikal cek up," tuturnya.
Ketiga, lanjut dia, pascapendakian, khususnya saat pendaki turun gunung harus melapor di pos pendakian, sebagaimana saat naik. Lalu, sampah-sampah, minimal yang dihasilkannya kembali dibawa turun. Selain itu, cek juga kondisi rekannya dan jumlah rekannya guna memastikan.
Dia menambahkan, terkait kerap terjadinya hipotermia pada pendaki, guna mengantisipasinya pendaki sejak awal harus melakukan persiapan diri dan perbekalan yang cukup. Dengan begitu, potensi terjadinya hipotermia pun bisa diminimalisir.
"Lalu terkait hal-hal yang ada di luar kendali kita (termasuk antisipasi tentang mitos-mitos), bisa dihindari dengan menjadi pendaki yang peduli lingkungan, bukan hanya sampahnya, tapi juga peduli dengan lingkungan di luar diri kita, kita harus lebih arif, lebih ramah, dan semacamnya. Maka itu, jadilah Pendaki Cerdas agar semua gangguan dan ancaman bisa diminimalisir," ucapnya.
(whb)