Ribuan Santri di Bekasi dan Jaktim Deklarasi Dukungan ke Jokowi-Ma'ruf
A
A
A
JAKARTA - Ribuan santri yang tergabung dalam Jokowi Sahabat Santri (Indonesia JOSS) menggelar deklarasi dukungan kepada capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin di dua lokasi berbeda.
Dua lokasi yang menjadi tempat deklarasi itu yakni di halaman Pondok Pesantren Nurul Falah Hegar Mukti Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dan di Jalan Masjid Nurul Falah, Lapangan Perumahan Nalya Residence, Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Ketua Umum Indonesia JOSS, Ahid Sibli mengatakan keberadaan organisasi relawan Jokowi-Ma'ruf itu adalah untuk merespons maraknya ujaran kebencian dan berita hoaks yang menyasar paslon nomor urut 01 tersebut. Salah satunya, kata Ahid, berita hoaks bahwa Jokowi akan melarang suara adzan bila menang di Pilpres 2019.
"Saat ini Pak Jokowi sudah menjadi presiden kita, dan azan tetap ada di mana-mana kan," ujar Ahid di Jalan Masjid Nurul Falah, Lapangan Perumahan Nalya Residence, Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (24/3/2019).
Selain soal suara adzan, ujar Ahid, Jokowi juga diserang lawan dengan berita hoaks yang menyebutnya tidak pro terhadap ulama. Padahal, menurutnya, faktanya Jokowi selama ini selalu dekat dengan ulama.
"Beliau (Jokowi) sangat mencintai ulama. Bahkan beliau menjadikan Kiai Ma'ruf sebagai cawapresnya. Kiai Ma'ruf ini adalah cicitnya ulama besar bangsa ini, yakni Syeikh Nawawi Albantani," ujarnya.
Ahid menilai perjuangan untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Karena, ungkap dia, perjuangan itu adalah sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada para ulama dan habaib.
"Saya punya keyakinan bahwa ketika kita niatkan kita berjuang berkhitmat kepada ulama, maka amal kita akan dicatat oleh Allah," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, relawan Indonesia JOSS menyampaikan deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf yang dibacakan oleh Ketua DPC Indonesia JOSS Jakarta Timur, Ali Muhammad Guntur.
"Dengan dasar sami'na wa ato'na kepada para habaib dan kiai, maka dengan ini, kami santri alumni pondok pesantren yang berada di Jakarta Timur berikrar, memperjuangkan kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01," kata Guntur.
Relawan Indonesia JOSS, lanjut Guntur, akan selalu mengutamakan akhlak dan berorientasi pada politik kebangsaan dalam kampanyenya untuk Jokowi-Ma'ruf. Dirinya menambahkan, relawan Indonesia JOSS juga akan siap melawan serangan berita hoaks dan ujaran kebencian.
"Siap untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian dengan kasih sayang demi NKRI dan rida ilahi," tandasnya.
Dalam deklarasi dukungan relawan Indonesia JOSS itu, dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya di Kabupaten Bekasi yang dihadiri oleh Direktur Relawan TKN Jokowi Amin, Maman Imanulhaq, Habib Abu Jibril Basyiban, Kiai Moch Hisyam, Kiai Muhsin, para pengasuh pondok pesantren dan dai muda ahlussunah wal jamaah.
Dua lokasi yang menjadi tempat deklarasi itu yakni di halaman Pondok Pesantren Nurul Falah Hegar Mukti Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dan di Jalan Masjid Nurul Falah, Lapangan Perumahan Nalya Residence, Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Ketua Umum Indonesia JOSS, Ahid Sibli mengatakan keberadaan organisasi relawan Jokowi-Ma'ruf itu adalah untuk merespons maraknya ujaran kebencian dan berita hoaks yang menyasar paslon nomor urut 01 tersebut. Salah satunya, kata Ahid, berita hoaks bahwa Jokowi akan melarang suara adzan bila menang di Pilpres 2019.
"Saat ini Pak Jokowi sudah menjadi presiden kita, dan azan tetap ada di mana-mana kan," ujar Ahid di Jalan Masjid Nurul Falah, Lapangan Perumahan Nalya Residence, Pondok Rangon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (24/3/2019).
Selain soal suara adzan, ujar Ahid, Jokowi juga diserang lawan dengan berita hoaks yang menyebutnya tidak pro terhadap ulama. Padahal, menurutnya, faktanya Jokowi selama ini selalu dekat dengan ulama.
"Beliau (Jokowi) sangat mencintai ulama. Bahkan beliau menjadikan Kiai Ma'ruf sebagai cawapresnya. Kiai Ma'ruf ini adalah cicitnya ulama besar bangsa ini, yakni Syeikh Nawawi Albantani," ujarnya.
Ahid menilai perjuangan untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Karena, ungkap dia, perjuangan itu adalah sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada para ulama dan habaib.
"Saya punya keyakinan bahwa ketika kita niatkan kita berjuang berkhitmat kepada ulama, maka amal kita akan dicatat oleh Allah," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, relawan Indonesia JOSS menyampaikan deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf yang dibacakan oleh Ketua DPC Indonesia JOSS Jakarta Timur, Ali Muhammad Guntur.
"Dengan dasar sami'na wa ato'na kepada para habaib dan kiai, maka dengan ini, kami santri alumni pondok pesantren yang berada di Jakarta Timur berikrar, memperjuangkan kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01," kata Guntur.
Relawan Indonesia JOSS, lanjut Guntur, akan selalu mengutamakan akhlak dan berorientasi pada politik kebangsaan dalam kampanyenya untuk Jokowi-Ma'ruf. Dirinya menambahkan, relawan Indonesia JOSS juga akan siap melawan serangan berita hoaks dan ujaran kebencian.
"Siap untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian dengan kasih sayang demi NKRI dan rida ilahi," tandasnya.
Dalam deklarasi dukungan relawan Indonesia JOSS itu, dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya di Kabupaten Bekasi yang dihadiri oleh Direktur Relawan TKN Jokowi Amin, Maman Imanulhaq, Habib Abu Jibril Basyiban, Kiai Moch Hisyam, Kiai Muhsin, para pengasuh pondok pesantren dan dai muda ahlussunah wal jamaah.
(kri)