Tragis, 4 Penambang Emas Ilegal di Bogor Tewas di Lubang Galian
A
A
A
BOGOR - Diduga menghirup gas beracun, empat penambang emas ilegal tewas di dalam lubang galian di kaki Gunung Cingaleng, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolsek Cigudeg Kompol Asep Supriadi mengatakan, peristiwa itu bermula sekira pukul 14.00 WIB, Minggu 17 Maret 2019, ketika salah satu korban bernama Adam masuk ke lubang galian untuk mencari bahan emas.
Namun baru 15 menit di dalam lubang, Adam berusaha naik keluar dalam kondisi napas yang sesak dan lemas. Akibat tidak kuat naik ke permukaan, Adam akhirnya terjatuh lagi ke dalam lubang.
"Ada tiga temannya Ata, Satri, dan Kosim masuk ke lubang menyelamatkan korban. Tapi, mereka juga ikut sesak napas dan meninggal di dunia di dalam lubang itu," kata Supriadi, Minggu 17 Maret 2019.
Akhirnya warga sekitar mengevakuasi keempat korban dari dalam lubang sekira tiga jam kemudian. Dugaan sementara mereka tewas akibat menghirup gas beracun di dalam lubang. "Korban baru bisa dievakuasi jam 5 sore. Diduga mereka meninggal karena gas beracun," ujar Supriadi.
Saat ini jasad para korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing. Mereka pun sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan risiko sebagai penambang emas ilegal.
"Pihak keluarga korban dari keempat orang yang tewas itu sudah menerima bahwa kejadian tersebut adalah musibah dan sudah menjadi risikonya penambang emas ilegal (gurandil)," tutur Supriadi.
Kapolsek Cigudeg Kompol Asep Supriadi mengatakan, peristiwa itu bermula sekira pukul 14.00 WIB, Minggu 17 Maret 2019, ketika salah satu korban bernama Adam masuk ke lubang galian untuk mencari bahan emas.
Namun baru 15 menit di dalam lubang, Adam berusaha naik keluar dalam kondisi napas yang sesak dan lemas. Akibat tidak kuat naik ke permukaan, Adam akhirnya terjatuh lagi ke dalam lubang.
"Ada tiga temannya Ata, Satri, dan Kosim masuk ke lubang menyelamatkan korban. Tapi, mereka juga ikut sesak napas dan meninggal di dunia di dalam lubang itu," kata Supriadi, Minggu 17 Maret 2019.
Akhirnya warga sekitar mengevakuasi keempat korban dari dalam lubang sekira tiga jam kemudian. Dugaan sementara mereka tewas akibat menghirup gas beracun di dalam lubang. "Korban baru bisa dievakuasi jam 5 sore. Diduga mereka meninggal karena gas beracun," ujar Supriadi.
Saat ini jasad para korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga masing-masing. Mereka pun sudah menerima kejadian ini sebagai musibah dan risiko sebagai penambang emas ilegal.
"Pihak keluarga korban dari keempat orang yang tewas itu sudah menerima bahwa kejadian tersebut adalah musibah dan sudah menjadi risikonya penambang emas ilegal (gurandil)," tutur Supriadi.
(nag)