YPBTN Sesalkan Parade Cap Go Meh di Kota Tua Ada Muatan Politis
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Pelestarian Budaya Tao Nusantara (YPBTN) menyesalkan adanya muatan politis saat acara Parade Kebudayaan Nusantara Cap Gomeh 2019 di Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Seharusnya acara tersebut steril dari muatan politis.
Pendiri YPBTN, Frangky Liu menyesalkan acara Parade Kebudayaan Nusantara Cap Gomeh 2019 itu dibarengi dengan kegiatan yang dilakukan oleh yayasan milik salah seorang calon anggota legislatif (Caleg) berinisial DD. "Harusnya acara kemarin berupa kegiatan pelestarian budaya dalam rangka Cap Go Meh bukan malah jadi ajang bernuansa politik, secara pribadi sebagai pendiri Yayasan Pelestarian Budaya Tao saya menyesalkan kejadian tersebut," ujar Frangky Liu saat ditemui di Jakarta Barat, Rabu (27/2/2019).
Menurut Frangky, seharusnya yayasan milik DD tersebut tidak ikut serta pada kegiatan Cap Go Meh tersebut karena sejak awal yang mempersiapkan acara itu adalah YPBTN. "Saya merasa aneh dengan caleg tersebut, kenapa DD bisa ikutan pada acara itu, malah ada spanduknya dan bagi-bagi flier juga," lanjut pria yang biasa disebut Suhu tersebut.
Senada dengan Frangky Liu, penanggung jawab acara, Liaw Eddy Sud, juga dengan tegas menyanyangkan hal tersebut bisa terjadi. “Kehadiran yayasan milik DD itu tanpa seizin dan pemberitahuan kepada YPBTN sebagai pelaksana. Mereka datang dengan muatan politis. Harusnya ada komunikasi jangan tanpa izin melakukan kampanye, apalagi acara ini murni kebudayaan dan dibiayai oleh YPBTN," kata pria yang biasa disapa Suhu Eddy.
Eddy menilai semestinya yayasaan milik DD melihat peran Sony Kusumo yang sedari awal memberikan dukungan baik moril maupun material. Bahkan dalam itu, Sonny tak meminta imbalan.
Baginya apa yang dilakukan bertujuan melestarikan budaya nusantara, khusunya Cap Go Meh. Sebab dengan terselenggaranya acara, simbol Bhinneka Tunggal Ika terlihat."Acara ini kita lakukan sepenuhnya untuk melestarikan budaya sebagai simbol Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia ini kayak akan kebudayaan itulah yang harus kita jaga," ujar Sony Kusumo.
Pendiri YPBTN, Frangky Liu menyesalkan acara Parade Kebudayaan Nusantara Cap Gomeh 2019 itu dibarengi dengan kegiatan yang dilakukan oleh yayasan milik salah seorang calon anggota legislatif (Caleg) berinisial DD. "Harusnya acara kemarin berupa kegiatan pelestarian budaya dalam rangka Cap Go Meh bukan malah jadi ajang bernuansa politik, secara pribadi sebagai pendiri Yayasan Pelestarian Budaya Tao saya menyesalkan kejadian tersebut," ujar Frangky Liu saat ditemui di Jakarta Barat, Rabu (27/2/2019).
Menurut Frangky, seharusnya yayasan milik DD tersebut tidak ikut serta pada kegiatan Cap Go Meh tersebut karena sejak awal yang mempersiapkan acara itu adalah YPBTN. "Saya merasa aneh dengan caleg tersebut, kenapa DD bisa ikutan pada acara itu, malah ada spanduknya dan bagi-bagi flier juga," lanjut pria yang biasa disebut Suhu tersebut.
Senada dengan Frangky Liu, penanggung jawab acara, Liaw Eddy Sud, juga dengan tegas menyanyangkan hal tersebut bisa terjadi. “Kehadiran yayasan milik DD itu tanpa seizin dan pemberitahuan kepada YPBTN sebagai pelaksana. Mereka datang dengan muatan politis. Harusnya ada komunikasi jangan tanpa izin melakukan kampanye, apalagi acara ini murni kebudayaan dan dibiayai oleh YPBTN," kata pria yang biasa disapa Suhu Eddy.
Eddy menilai semestinya yayasaan milik DD melihat peran Sony Kusumo yang sedari awal memberikan dukungan baik moril maupun material. Bahkan dalam itu, Sonny tak meminta imbalan.
Baginya apa yang dilakukan bertujuan melestarikan budaya nusantara, khusunya Cap Go Meh. Sebab dengan terselenggaranya acara, simbol Bhinneka Tunggal Ika terlihat."Acara ini kita lakukan sepenuhnya untuk melestarikan budaya sebagai simbol Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia ini kayak akan kebudayaan itulah yang harus kita jaga," ujar Sony Kusumo.
(whb)