Pemkot Bogor Akan Bangun Tujuh Taman Baru
A
A
A
BOGOR - Upaya Pemkot Bogor mewujudkan cita-cita menjadi Kota Seribu Taman terus digulirkan. Tahun ini pemkot akan membangun tujuh taman baru agar masyarakat memiliki pilihan dalam berinteraksi, baik dengan teman maupun keluarga.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Syarif. Menurut dia, pembangunan tujuh taman baru ini satu di antaranya berskala kota dan sudah masuk perencanaan pada tahun sebelumnya. “Ya, tahun ini kita akan membangun satu taman berskala kota kemudian pembangunan taman-taman di daerah permukiman ada enam taman yang akan dibangun,” ujarnya. Ade mengatakan, satu taman berskala kota itu akan dibangun di Lapangan Kresna, Bogor Utara, Kota Bogor, dengan cara menata ulang taman yang sudah ada di lapangan itu. “Rencananya di Taman Kresna ini akan dibangun taman wayang, tempat bermain, dan jogging track ,” ujarnya.
Sebab, kata Ade, sebelumnya juga pemkot sudah membangun dua taman berskala kota, yaitu Taman Sempur di Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, dan Taman Heulang di Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor. “Nah, tahun ini kita bangun lagi satu taman berskala kota agar masyarakat mempunyai banyak pilihan dalam berinteraksi,” ujarnya. Sementara itu, enam taman lainnya yang akan dibangun lokasinya dekat permukiman, seperti di Griya Kencana, Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara; Perumahan Kedung Badak, Kelurahan Kedung Badak, Tanah Sareal; Bukit Cimanggu City, Tanah Sareal; Katulampa, Bogor Timur; Pamoyanan, Bogor Selatan; dan Taman TCC, Tanah Sareal.
Ade mengatakan, ketujuh taman tersebut rencananya dikerjakan mulai tahun ini dan diharapkan selesai tahun ini juga. “Anggaran Rp1,2 miliar untuk pembangunan Taman Kresna dan untuk taman-taman di permukiman beragam, sekitar Rp200 juta untuk satu tamannya,” katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan Disperumkim Kota Bogor Agus Gunawan mengatakan, pihaknya juga berencana mengubah Taman Topi yang terletak di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor, dengan konsep alun-alun kota. “Taman Topi akan dibangun alun-alun yang anggarannya dari provinsi karena itu bantuan provinsi, sebab provinsi sudah ada program pembangunan alun-alun,” ujarnya.
Menurutnya, Taman Topi dipilih untuk dibangun menjadi Alun-alun Kota Bogor lantaran lahannya luas dan letaknya strategis, tepat di pusat Kota Bogor. “Insya Allah, target tahun ini detail engineering design (DED) selesai, kemudian pembangunan fisik rencananya tahun 2020 dimulai,” kata Agus. Dia mengatakan, jika anggarannya mencukupi, pada 2020 mendatang bisa rampung. “Tapi, kalau DED-nya besar, pembangunannya akan dibagi dua tahap, yakni 2020 dan 2021. Jadi, untuk alunalun kota ini kita lihat DED dulu,” ungkap Agus.
Menurutnya, konsep pembangunan alun-alun yang sudah direncanakan ini tahapannya masih dibahas antaran Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar. “Sebetulnya pemkot sendiri telah merencanakan Taman Topi untuk direvitalisasi menjadi kawasan terintegrasi sebelum ada wacana alun-alun dari provinsi mengemuka, nah kita sudah membuat perencanaan untuk penataan, yaitu memadukan antara sejumlah bangunan di sekitar Taman Topi itu, yakni Stasiun Bogor dan Masjid Agung,” katanya. Namun, karena Pemprov Jabar memiliki konsep sendiri tentang pembangunan di taman yang memiliki luas 1,7 hektare itu, maka nanti akan dibuat hamparan lapangan rumput seperti alun-alun di Yogyakarta.
“Konsep yang dimiliki pemprov tersebut diharapkan bisa dikolaborasikan dengan konsep yang direncanakan pemkot sejak jauh hari. Sebab, kalau menurut mereka, yang namanya alun-alun seperti lapangan terbuka,” katanya. (Haryudi)
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Syarif. Menurut dia, pembangunan tujuh taman baru ini satu di antaranya berskala kota dan sudah masuk perencanaan pada tahun sebelumnya. “Ya, tahun ini kita akan membangun satu taman berskala kota kemudian pembangunan taman-taman di daerah permukiman ada enam taman yang akan dibangun,” ujarnya. Ade mengatakan, satu taman berskala kota itu akan dibangun di Lapangan Kresna, Bogor Utara, Kota Bogor, dengan cara menata ulang taman yang sudah ada di lapangan itu. “Rencananya di Taman Kresna ini akan dibangun taman wayang, tempat bermain, dan jogging track ,” ujarnya.
Sebab, kata Ade, sebelumnya juga pemkot sudah membangun dua taman berskala kota, yaitu Taman Sempur di Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, dan Taman Heulang di Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor. “Nah, tahun ini kita bangun lagi satu taman berskala kota agar masyarakat mempunyai banyak pilihan dalam berinteraksi,” ujarnya. Sementara itu, enam taman lainnya yang akan dibangun lokasinya dekat permukiman, seperti di Griya Kencana, Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara; Perumahan Kedung Badak, Kelurahan Kedung Badak, Tanah Sareal; Bukit Cimanggu City, Tanah Sareal; Katulampa, Bogor Timur; Pamoyanan, Bogor Selatan; dan Taman TCC, Tanah Sareal.
Ade mengatakan, ketujuh taman tersebut rencananya dikerjakan mulai tahun ini dan diharapkan selesai tahun ini juga. “Anggaran Rp1,2 miliar untuk pembangunan Taman Kresna dan untuk taman-taman di permukiman beragam, sekitar Rp200 juta untuk satu tamannya,” katanya. Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan Disperumkim Kota Bogor Agus Gunawan mengatakan, pihaknya juga berencana mengubah Taman Topi yang terletak di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor, dengan konsep alun-alun kota. “Taman Topi akan dibangun alun-alun yang anggarannya dari provinsi karena itu bantuan provinsi, sebab provinsi sudah ada program pembangunan alun-alun,” ujarnya.
Menurutnya, Taman Topi dipilih untuk dibangun menjadi Alun-alun Kota Bogor lantaran lahannya luas dan letaknya strategis, tepat di pusat Kota Bogor. “Insya Allah, target tahun ini detail engineering design (DED) selesai, kemudian pembangunan fisik rencananya tahun 2020 dimulai,” kata Agus. Dia mengatakan, jika anggarannya mencukupi, pada 2020 mendatang bisa rampung. “Tapi, kalau DED-nya besar, pembangunannya akan dibagi dua tahap, yakni 2020 dan 2021. Jadi, untuk alunalun kota ini kita lihat DED dulu,” ungkap Agus.
Menurutnya, konsep pembangunan alun-alun yang sudah direncanakan ini tahapannya masih dibahas antaran Pemkot Bogor dan Pemprov Jabar. “Sebetulnya pemkot sendiri telah merencanakan Taman Topi untuk direvitalisasi menjadi kawasan terintegrasi sebelum ada wacana alun-alun dari provinsi mengemuka, nah kita sudah membuat perencanaan untuk penataan, yaitu memadukan antara sejumlah bangunan di sekitar Taman Topi itu, yakni Stasiun Bogor dan Masjid Agung,” katanya. Namun, karena Pemprov Jabar memiliki konsep sendiri tentang pembangunan di taman yang memiliki luas 1,7 hektare itu, maka nanti akan dibuat hamparan lapangan rumput seperti alun-alun di Yogyakarta.
“Konsep yang dimiliki pemprov tersebut diharapkan bisa dikolaborasikan dengan konsep yang direncanakan pemkot sejak jauh hari. Sebab, kalau menurut mereka, yang namanya alun-alun seperti lapangan terbuka,” katanya. (Haryudi)
(nfl)