Langkah LRT Jakarta Antisipasi Kerugian seperti LRT Palembang
A
A
A
JAKARTA - PT Light Rail Trans (LRT) Jakarta telah menyiapkan langkah antisipasi agar LRT tak mengalami kerugian seperti yang terjadi di Palembang. Integrasi antar-moda transportasi menjadi salah satu langkah antisipasi agar tak jadi kerugian.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono mengungkapkan sejumlah langkah antisipasif agar LRT tak mengalami kerugian seperti LRT Palembang.
"Langkah prioritas yakni, menambah penumpang LRT Jakarta adalah mengangkat semangat integrasi antar moda transportasi publik, dengan titik temu pertama yaitu di stasiun LRT Velodrome dan halte Bus Rapid Transoit (BRT) Transjakarta Rawamangun," kata Allan ketika dihubungi SINDOnews, Kamis (14/2/2019).
Saat ini, lanjut Allan, pihaknya masih menunggu program integrasi transportasi umum. Harapannya, masyarakat segera beralih dari kendaraan pribadi menjadi angkutan massal. "Nantinya juga akan ada integrasi antar-moda dengan bus non-Transjakarta di kawasan Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Pulo Mas, Kayu Putih dan sekitarnya," lanjutnya.
Sekadar informasi, biaya operasional kereta LRT Palembang, Sumatera Selatan, digelontorkan pemerintah pusat sebesar Rp10 miliar dalam sebulan.
Sementara, penghasilan dari operasional LRT Palembang, hanya mendapatkan Rp1 miliar per bulan dengan total penumpang dalam sehari sekitar 5.000. Dengan pendapatan tersebut, operasional LRT mengalami kerugian sebesar Rp9 miliar per bulan.
Direktur Utama PT LRT Jakarta, Allan Tandiono mengungkapkan sejumlah langkah antisipasif agar LRT tak mengalami kerugian seperti LRT Palembang.
"Langkah prioritas yakni, menambah penumpang LRT Jakarta adalah mengangkat semangat integrasi antar moda transportasi publik, dengan titik temu pertama yaitu di stasiun LRT Velodrome dan halte Bus Rapid Transoit (BRT) Transjakarta Rawamangun," kata Allan ketika dihubungi SINDOnews, Kamis (14/2/2019).
Saat ini, lanjut Allan, pihaknya masih menunggu program integrasi transportasi umum. Harapannya, masyarakat segera beralih dari kendaraan pribadi menjadi angkutan massal. "Nantinya juga akan ada integrasi antar-moda dengan bus non-Transjakarta di kawasan Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Pulo Mas, Kayu Putih dan sekitarnya," lanjutnya.
Sekadar informasi, biaya operasional kereta LRT Palembang, Sumatera Selatan, digelontorkan pemerintah pusat sebesar Rp10 miliar dalam sebulan.
Sementara, penghasilan dari operasional LRT Palembang, hanya mendapatkan Rp1 miliar per bulan dengan total penumpang dalam sehari sekitar 5.000. Dengan pendapatan tersebut, operasional LRT mengalami kerugian sebesar Rp9 miliar per bulan.
(whb)