Wartawan KORAN SINDO Juara Lomba Karya Jurnalistik Mining for Life

Minggu, 20 Januari 2019 - 00:11 WIB
Wartawan KORAN SINDO Juara Lomba Karya Jurnalistik Mining for Life
Wartawan KORAN SINDO Juara Lomba Karya Jurnalistik Mining for Life
A A A
BOGOR - Kompetisi Karya Jurnalistik bertemakan Mining for Life yang digelar Indonesian Mining Association (IMA) sejak November tahun lalu, mengumpulkan ratusan karya jurnalistik, baik kategori media cetak, online, maupun fotografi, di Museum Geologi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019) malam.

Dari ratusan karya jurnalistik yang masuk ke panitia, hanya 18 artikel media cetak, online, maupun fotografi yang dinyatakan sebagai pemenang, dengan masing-masing kategori dipilih enam karya sebagai juara 1, 2, 3, harapan 1, 2 dan 3.

Salah satu pemenangnya adalah karya jurnalistik wartawan KORAN SINDO atas nama Haryudi, yang keluar sebagai juara harapan 1 dengan artikel jurnalistik berjudul “Kawasan Pertambangan di Bogor Bakal Jadi Geopark Nasional”.

Selain KORAN SINDO, ada 14 karya jurnalistik kategori utama media cetak, online, dan foto. Untuk media cetak Juara I yakni Ahmad Bukaini dari media Suara NTB, Juara II (Intan Pratiwi/Republika), Juara III (Tri Subkhi Rahmatullah/Coal Asia), Juata Harapan II (Arief Koeshernawan/GATRA), dan Juara Harapan III (Sepudin Zuhri/Bisnis Indonesia).

Ketua Komite PR dan CSR Indonesian Mining Association (IMA) Anita Avianty menjelaskan, dalam Mining for Life ini, selain lomba karya jurnalistik juga diisi dengan serangkaian acara, antara lain pameran foto, seni instalasi, dan video informatif mengenai praktik pertambangan yang baik dan bertanggung jawab, kompetisi media sosial, kompetisi vlog stand-up comedy, diskusi bersama para CEO perusahaan tambang dengan pimpinan media massa, dan hiburan musik yang menghadirkan band ternama.

"Tujuan kami adalah untuk memberikan pemahaman tentang manfaat tambang pada kehidupan sehari-hari melalui pendekatan populer sehingga akan mudah dipahami oleh masyarakat termasuk juga generasi milenial," ucapnya.

Pihaknya sengaja menghadirkan sejumlah peraga terkait industri pertambangan yang dipamerkan secara menarik dan dikemas secara interaktif untuk membangun pemahaman lebih baik tentang dunia tambang.

"Harapannya, masyarakat menjadi lebih teredukasi atas manfaat dan hal-hal positif terkait tambang, serta tidak melulu terpapar sisi negatif yang tidak tersajikan secara berimbang," papar Anita.

Menurut Anita, Lomba Karya Jurnalistik dengan tema Mining for Life (Tambang untuk Kehidupan) sebagai upaya mengapresiasi rekan media ini baru pertama kalinya digelar IMA.

"Jadi pada hari ini total lomba pemenang karya jurnalistik tiga kategori utana media cetak, online dan foto ada 18 jurnalis yang diundang. Pemenangnya dari berbagai daerah di Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Ketua IMA Ido Hutabarat mengatakan, Mining for Life merupakan upaya IMA dan stakeholder pertambangan menyosialisasikan peran pertambangan dalam kehidupan dan lebih mendekatkan dunia pertambangan kepada masyarakat.

Konsep dasar acara Mining for Life ini berangkat dari fakta bahwa Indonesia dikenal sebagai negara kaya sumber daya alam, khususnya di sektor pertambangan. Begitu besarnya potensi sektor pertambangan di Indonesia, hingga sektor ini menjadi salah satu penyumbang utama Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di APBN.

"Acara yang kami gelar ini sebagai bentuk kedekatan dunia pertambangan dengan keseharian kehidupan kita. Kami berharap bisa memberikan gambaran positif mengenai pertambangan melalui peran dan praktik-praktik pertambangan yang benar dan berkelanjutan (sustainable and good mining practice)," kata Ido.

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru mengemukakan, revolusi industri pertambangan membawa peradaban kehidupan manusia ke era sekarang, Revolusi Industri 4.0. Hampir seluruh aspek dalam kehidupan sehari-hari dipermudah dengan keberadaan elemen yang dihasilkan oleh tambang.

"Industri pertambangan juga mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitarnya secara signifikan, karena tingginya penyerapan sumber daya manusia dalam industri ini," tutur Sukmandaru.

Sekretaris Jenderal IMA Sukmandaru menyatakan, selama ini banyak pihak yang menilai industri tambang sebagai kegiatan eksploitasi lingkungan semata. Padahal, kegiatan ekplorasi dan eksploitasi yang dilakukan selalu dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan seperti reklamasi dan mampu memberikan manfaat ekonomi langsung dari penjualan komoditas tambang.

Selain itu, dapat memberikan manfaat utilitas produk yakni mineral tambang yang dihasilkan akan menjadi bahan dasar bagi pembuatan berbagai produk yang digunakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Masyarakat juga perlu mengetahui secara berimbang bahwa untuk dapat melakukan aktivitas pertambangan, perusahaan wajib tunduk pada rangkaian prosedur pertambangan berkelanjutan yang diawasi ketat oleh pemerintah. Prosedur tersebut juga disusun serta diterapkan sesuai dengan standar internasional yang berlaku di seluruh dunia," kata Tony Wenas.

Tony menuturkan, di Indonesia, berbagai perusahaan tambang justru memiliki komitmen tinggi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya, tetapi belum banyak dikenal dan dipahami masyarakat. Publik lebih familier dengan beberapa aktivitas pertambangan yang dikelola secara tidak bertanggung jawab. "Padahal contoh aktivitas pertambangan yang bertanggung jawab cukup banyak," tutur Tony.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3827 seconds (0.1#10.140)