Bayi Tewas Penuh Luka, Ternyata Dianiaya Ibu Kandung

Sabtu, 19 Januari 2019 - 17:24 WIB
Bayi Tewas Penuh Luka,...
Bayi Tewas Penuh Luka, Ternyata Dianiaya Ibu Kandung
A A A
TANGERANG - Bayi yang tewas penuh luka di di Kampung Gebang, RT 04 RW 03 Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, ternyata dianiaya ibu kandungnya. Rosita Kimin (28) yang menganiaya bayinya, Quina Latisa Ramadani (1,5), saat ini resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian Polres Metro Tangerang Kota.

"Yang dijadikan tersangka adalah Rosita binti Kimin. Tadi saat pemeriksaan, yang kami periksa ada lima saksi meliputi orangtua dan ayah tiri, tetangga,dan pemilik kontrakan," ujar Kapolsek Jatiuwung, Kompol Eliantoro Jalmaf saat konferensi pers, Sabtu (19/1/2019).

Eliantoro mengatakan, dalam hal ini para tetangga juga kerap mendengar tangisan sang bayi, dari rumah kontrakan yang ditinggali oleh tersangka dan suaminya. "Setiap hari mendengar jeritan dalam rumah, tapi tidak ada upaya dalam mengingatkan karena dipikirnya itu urusan keluarga orang," tuturnya.

Penganiayaan tersebut sudah seringkali dilakukan tersangka. "Dia katanya menggunakan tangan. Pelaku merasa sering melakukan kekerasan dalam hal ini memukul, mencubit korban sehingga visum ada banyak lebam dan luka-luka," ucapnya.

Eliantoro menjelaskan, sebelumnya balita tersebut sempat tinggal dengan pemilik kontrakan rumah tersangka. Hal itu lantaran, tersangka sempat mengalami kendala ekonomi.

"Korban dititipkan kepada tetangganya karena pada saat itu kondisi ekonomi tersangka sangat memprihatinkan. Nah sekarang kondisi ekonominya sudah mendingan dan tersangka mengambil anaknya. Setelah ini akan kita periksa, sejauh mana emosionalnya akan kita periksakan ke psikiater," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Quina tewas dengan kondisi tidak wajar, penuh luka sekujur badan, yakni di mata, punggung dan kaki. Bayi yang sempat dilarikan ke klinik terdekat oleh tetangga tersangka yang mencurigai kondisi bayi yang diam tergelatak tak bergerak. Namun nahas, bayi tersebut sudah tak dapat diselamatkan.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)