Sebelum Tewas Bripka Matheus Kirim Pesan ke Rekannya Sesama Polisi
A
A
A
JAKARTA - Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tewasnya Bripka Matheus, anggota Satgas Antiteror Polda Metro Jaya yang ditemukan tewas di TPU Mutiara, Depok. Sebelum tewas, Bripka Matheus sempat mengirimkan pesan singkat ke seseorang yang berisi permohonan maaf.
Pesan terakhir permintaan maaf di telepon seluler milik Bripka Matheus itu diketahui ditujukan kepada rekannya sesama anggota polisi. "Iya betul, permintaan maaf ditujukan ke rekannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, kepada wartawan, Jumat (4/1/2019).
Namun, bisa saja pihak keluarga juga menerima pesan yang sama dari Matheus. Hanya, hal itu belum diketahui lantaran polisi masih belum bisa melakukan pemeriksaan secara penuh kepada anggota keluarga, mengingat masih dalam keadaan berduka.
Adapun terhadap rekan Matheus yang mendapat pesan permintaan maaf tersebut telah dimintai keterangan. Dari pemeriksaan itu diketahui jika korban tidak mengeluhkan apa-apa kepada rekannya itu sebelum Matheus ditemukan tewas."Belum ada keluhan, hanya menerima pesan saja," pungkasnya.
Diketahui, saat ditemukan jenazah Matheus tergeletak diantara rerumputan menggunakan jaket parka dan celana jeans biru. Dari kepalanya keluar darah. Kemudian ditemukan sebuah revolver tak jauh dari mayat korban.
Namun hingga kini polisi belum menemukan proyektil peluru itu. Penyisiran yang dilakukan Tim Puslabfor Mabes Polri dan anggota Polresta Depok di Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari selongsong dan proyektil peluru itu Kamis kemarin belum membuahkan hasil.
Pesan terakhir permintaan maaf di telepon seluler milik Bripka Matheus itu diketahui ditujukan kepada rekannya sesama anggota polisi. "Iya betul, permintaan maaf ditujukan ke rekannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, kepada wartawan, Jumat (4/1/2019).
Namun, bisa saja pihak keluarga juga menerima pesan yang sama dari Matheus. Hanya, hal itu belum diketahui lantaran polisi masih belum bisa melakukan pemeriksaan secara penuh kepada anggota keluarga, mengingat masih dalam keadaan berduka.
Adapun terhadap rekan Matheus yang mendapat pesan permintaan maaf tersebut telah dimintai keterangan. Dari pemeriksaan itu diketahui jika korban tidak mengeluhkan apa-apa kepada rekannya itu sebelum Matheus ditemukan tewas."Belum ada keluhan, hanya menerima pesan saja," pungkasnya.
Diketahui, saat ditemukan jenazah Matheus tergeletak diantara rerumputan menggunakan jaket parka dan celana jeans biru. Dari kepalanya keluar darah. Kemudian ditemukan sebuah revolver tak jauh dari mayat korban.
Namun hingga kini polisi belum menemukan proyektil peluru itu. Penyisiran yang dilakukan Tim Puslabfor Mabes Polri dan anggota Polresta Depok di Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari selongsong dan proyektil peluru itu Kamis kemarin belum membuahkan hasil.
(thm)