Soal Cawagub DKI, Gerindra Pertanyakan Komitmen PKS

Kamis, 13 Desember 2018 - 15:54 WIB
Soal Cawagub DKI, Gerindra...
Soal Cawagub DKI, Gerindra Pertanyakan Komitmen PKS
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DKI Jakarta Muhammad Taufik mempertanyakan komitmen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal pengajuan dua nama kandidat dalam fit and proper test cawagub.

"Ya enggak bisa, masak mau main-main bohongin rakyat. Makanya Agung (Setiarso, Ketua DPW PKS DKI Jakarta) itu enggak ngerti apa-apa," kata Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (13/12/2018).

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta iini juga menekankan agar PKS segera menyodorkan dua nama untuk panitia fit and proper test cawagub. Sampai saat ini, kata Taufik, PKS belum memberikan nama panitia seleksi (pansel).

"Agung itu enggak ngerti apa-apa. Saya kira PKS harusnya nunjuk orang yang ngerti lah, Agung Setiarso itu enggak ngerti apa-apa, makanya nunjuk yang bicara harus yang ngerti, pertemuan itu bagaimana," tuturnya.

Bahkan menurut Taufik, hingga saat ini PKS belum menyodorkan dua orang calon pengganti Sandiaga Uno.

"Sampai sekarang PKS belum ngasih nama siapa yang buat fit and proper, malah dia kasih nama calon, kan ngarang itu. Ngasih nama Syaikhu sama Agung (Yulianto). Secara politik kita sudah serahkan kepada PKS," tambah Taufik.

Taufik menekankan agar PKS tak perlu khawatir penentuan cawagub DKI melalui mekanisme fit and proper test. Uji cawagub DKI itu kata Taufik agar masyarakat juga tahu siapa sosok pengganti Sandiaga Uno di kursi DKI-2.

"Kita minta yang dicalonkan itu dilakukan fit dan proper, kok susah gitu lho. Takutnya apa? Apa enggak siap kadernya. Kalau siap kan aman-aman aja. Supaya rakyat Jakarta tau juga gitu lho. Kalau perlu, terbuka itu fit dan proper, kenapa jadi susah?" kata Taufik.

Sebelumnya Ketua DPW PKS DKI Jakarta Bidang Pemenangan Pemilu dan Pilkada Agung Setiarso menilai ada perbedaan persepsi soal fit and proper test cawagub DKI. PKS mengira uji cawagub DKI hanya menyampaikan visi-misi dan perkenalan calon.

"Munculnya fit and proper test usulan Pak Taufik tanggal 5 November ini memiliki perbedaan persepsi. Bahwa pertemuan tanggal 5 kita dijelaskan bahwa fit and proper test hanya sekedar memperkenalkan visi misi dan mengenalkan orang yang diajukan PKS, bukan sebagai bentuk penguji yang kalau tak disetujui akan digugurkan dan kemudian Gerindra bisa ajukan calon," kata Agung di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 12 Desember 2018.

"Cuma ketika keluar dari pertemuan, kemudian Pak Taufik menjelaskan fit and proper test kalau dari PKS tak kompeten maka dimungkinkan dari Gerindra bisa mengajukan, itu kata Pak Taufik. Di sini PKS meradang, artinya kita berharap ajang fit and proper test memperkenalkan cawagubnya, tapi ini ternyata tes," lanjutnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0810 seconds (0.1#10.140)