Peneliti UI Percantik Tembok Kota Tua Batavia dan Gudang Timur VOC
A
A
A
JAKARTA - Tim Pengabdi Arsitektur Universitas Indonesia (UI) bersama warga Kampung Tongkol, Jakarta Utara, melakukan perawatan lingkungan bersejarah di kawasan Tembok Kota Tua Batavia dan Gudang Timur VOC yang berdampingan dengan deret permukiman Kampung Tongkol. Tim pengabdi tediri atas Herlily, Kemas Ridwan, Mushab Arga, dan Nurseto
Pengabdian ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI 2018 melalui program Iptek bagi Masyarakat-Desa Budaya. "Program ini merupakan sebuah kolaborasi antara community engagement dan penerapan tiga bidang ilmu, yakni permukiman, perancangan ruang kota dan wawasan kepusakaan (heritage) yang dilakukan untuk merespons kondisi di kawasan bersejarah," kata Tim Pengabdi UI, Mushab Arga, Kamis (13/12/2018).
Intervensi yang dilaksanakan merupakan hasil kesepakatan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan warga secara aktif. Kegiatan tersebut berupa serangkaian diskusi bersama 20 perwakilan warga yang tinggal bersisian langsung dengan kawasan tembok community mapping hunian dan lingkungan, keseharian masalah, community planning, serta pembangunan infrastruktur pendukung berupa saluran drainase dan groundcovering jalan lingkungan yang didedikasikan sebagai ruang buffer antara tembok dan kampung.
Menurut dia, intervensi memicu kreativitas dan inisiatif warga dalam memandang ruang kampungnya sendiri yang bersisian dengan kawasan pusaka.
"Dengan peningkatan kesadaran dan apresiasi warga terhadap nilai kawasan pusaka yang berdampingan dengan mereka, harmoni budaya secara bertahap terbentuk antara kampung kota dengan kawasan pusaka," tandasnya.
Salah satu warga Kampung Tongkol, Ina Mariana, mengatakan, setelah intervensi, ruang buffer antara Tembok Tua dan kampung juga jadi berfungsi sebagai ruang aktivitas warga, terutama anak-anak dan para ibu. "Jadi bisa lebih bermanfaat setelah dilakukan intervensi dari tim pengabdi dari UI," pungkasnya.
Pengabdian ini didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI 2018 melalui program Iptek bagi Masyarakat-Desa Budaya. "Program ini merupakan sebuah kolaborasi antara community engagement dan penerapan tiga bidang ilmu, yakni permukiman, perancangan ruang kota dan wawasan kepusakaan (heritage) yang dilakukan untuk merespons kondisi di kawasan bersejarah," kata Tim Pengabdi UI, Mushab Arga, Kamis (13/12/2018).
Intervensi yang dilaksanakan merupakan hasil kesepakatan melalui serangkaian kegiatan yang melibatkan warga secara aktif. Kegiatan tersebut berupa serangkaian diskusi bersama 20 perwakilan warga yang tinggal bersisian langsung dengan kawasan tembok community mapping hunian dan lingkungan, keseharian masalah, community planning, serta pembangunan infrastruktur pendukung berupa saluran drainase dan groundcovering jalan lingkungan yang didedikasikan sebagai ruang buffer antara tembok dan kampung.
Menurut dia, intervensi memicu kreativitas dan inisiatif warga dalam memandang ruang kampungnya sendiri yang bersisian dengan kawasan pusaka.
"Dengan peningkatan kesadaran dan apresiasi warga terhadap nilai kawasan pusaka yang berdampingan dengan mereka, harmoni budaya secara bertahap terbentuk antara kampung kota dengan kawasan pusaka," tandasnya.
Salah satu warga Kampung Tongkol, Ina Mariana, mengatakan, setelah intervensi, ruang buffer antara Tembok Tua dan kampung juga jadi berfungsi sebagai ruang aktivitas warga, terutama anak-anak dan para ibu. "Jadi bisa lebih bermanfaat setelah dilakukan intervensi dari tim pengabdi dari UI," pungkasnya.
(thm)