Guru PAUD Tak Perlu Panik Bila Anak Alami Gangguan Kesehatan

Selasa, 11 Desember 2018 - 09:33 WIB
Guru PAUD Tak Perlu...
Guru PAUD Tak Perlu Panik Bila Anak Alami Gangguan Kesehatan
A A A
JAKARTA - Tim pengabdian masyarakat, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) yang dipimpin Purnawan Junadiberpandangan, aplikasi kesehatan yang bersifat nirkabel sebelumnya sudah diimplementasikan di berbagai wilayah dengan memperhatikan kondisi masyarakat.

Beberapa studi membuktikan keunggulan alat bantu ini di tengah-tengah meningkatnya kebutuhkan masyarakat akan kesehatan serta informasi yang cepat, efektif dan tepat guna. Alat ini tidak hanya membantu deteksi tanda-tanda fisiologis namun juga dapat membuat rekaman kesehatan pasien sehingga mudah diakses oleh praktisi kesehatan dari lokasi manapun.
“Walaupun masih terdapat banyak ruang pengembangan dari aplikasi yang ada, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu pengembangan aplikasi ini berangkat dari kebutuhan pemahaman yang utuh terhadap treathment rumahan (homecare) pada anak,” kata Purnawan di Depok, beberapa waktu lalu.Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu mengatakan, dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim berupaya untuk menghadirkan konten panduan bagaimana mendiagnosa dan solusi terhadap 9 gejala penyakit pada anak. Sasaran edukasi audiens yang dituju salah satunya adalah PAUD yang terdiri dari guru, orang tua dan anak sendiri.
Setelah sebelumnya telah melakukan pada kader Posyandu. Tujuannya adalah sasaran target yaitu stakeholder pada PAUD dapat mengalami peningkatan pemahaman terhadap pengobatan pada anak yang dapat dilakukan di rumah.

“Media dari edukasi ini adalah melalui dongeng sambil bernyanyi, pemaparan oleh dokter serta pembuatan video singkat yang diperankan oleh anak-anak PAUD,” ujarnya.
Tim pengabdian masyarakat UI melakukan kegiatan edukasi di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cendrawasih B, Kelurahan Tirta Jaya, Kota Depok. Edukasi ini berfokus pada bagaimana menangani kondisi gawat darurat pada anak didik dengan target utama adalah para pengajar PAUD serta orang tua.
“Jadi, anak-anak ini kan menghabiskan waktu 4-5 jam tiap harinya di PAUD. Tentu ada risiko mereka selama di PAUD seperti terjatuh saat bermain ataupun ada gejala lain seperti muntah, demam, dan batuk,” ujarnya.
Purnawan menambahkan, banyak guru PAUD mudah panik bila terjadi kondisi gawat darurat. Dia melanjutkan, daripada heboh ke dokter, lebih baik diatasi dahulu penanganan awal sehingga semua pihak bisa lebih tenang dan anak merasa nyaman.
Edukasi ini, lanjut ia, menekankan penanganan awal gawat darurat pada sembilan gejala yakni muntah, batuk dan sesak, demam, luka dan memar, pucat, diare, nyeri, gatal, dan nyeri telinga. Acara yang sarat dengan nilai-nilai edukasi ini berlangsung menarik dan dialogis.

Para guru PAUD serta orang tua sangat antusias. Acara serupa juga diadakan di PAUD Cendrawasih A 1 pekan berikutnya. Kegiatan pengabdian masyarakat kemudian dilanjutkan dengan pengambilan video edukasi pada 22 November 2018 lalu. Video ini berisi demonstrasi guru PAUD dalam melakukan penanganan awal kondisi gawat darurat dengan aktor utama peserta didik PAUD.

Video ini kemudian akan disebarkan di media sosial dan terutama di forum guru PAUD agar terasa manfaatnya. Video ini juga akan tersedia pada aplikasi P3KIDS yang akan segera hadir di layanan aplikasi berbasis android.

Salah satu guru PAUD Cendrawasih B, Bu Mastinah mengapresiasi kegiatan edukasi tersebut yang sangat bermanfaat. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya untuk guru PAUD di sini saja,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berawal dari tim SKSG UI yang dikoordinatori oleh Purnawan menggulirkan ide mengenai self diagnose anak termasuk bagaimana solusi tahapan treathment yang bisa dilakukan oleh orangtua (caretaker) di rumah.
Gagasan ini diterjemahkan dengan munculnya aplikasi P3KIDS tahun 2017. Namun pada implementasinya aplikasi ini perlu ada pengembangan lanjutan seperti penambahan alur untuk gejala penyakit pada anaktermasuk penambahan fitur yang lebih dapat menjelaskan tujuan dari aplikasi ini.
Salah satu fitur tambahan adalah video edukasi langkah/tahapan tindakan untuk sakit pada anak yang dilakukan di rumah oleh awam. Tentunya hal ini harus dilakukan secara benar dan menurut kaidah medis yang tepat.
“Kehadiran video yang diperagakan oleh anak PAUD Cendrawasih, Kelurahan Tirtajaya, Depok menjadi salah satu toolsdalam memperkaya aplikasi P3KIDS yang sudah dirancang dan terbangun tahunlalu,” pungkas Purnawan.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)