Majelis Dzikir ABW & Forum Jakarta Maghrib Mengaji Gelar Tablig Akbar
A
A
A
JAKARTA - Majelis Dzikir ABW dan Forum Jakarta Maghrib Mengaji menggelar tablig akbar di Jalan Bangka Raya, Mampang, Jakarta Selatan. Adapun kegiatan itu berisi baca Alquran, marawis, festival pantun, dan bazaar dari UMKM.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu (8/12/2018) petang ini dibanjiri puluhan masyarakat, baik anak-anak, pemuda-pemudi, dan orang tua. Mereka hadir untuk menyaksikan tablig akbar dan ada pula yang hadir untuk mengunjungi bazar para UMKM di kawasan Jalan Bangka Raya itu.
Ketua Forum Jakarta Maghrib Mengaji, KH Aslih Ridwan mengatakan, melalui kegiatan ini hendak disosialisasikan adanya gerakan Jakarta Maghrib Mengaji, khususnya di wilayah Mampang, Jakarta Selatan. Gerakan Maghrib mengaji itu sejatinya kerinduan masyarakat Jakarta, utamanya masyarakat Betawi untuk membina generasi muda Jakarta ke arah yang lebih baik.
"Gerakan Maghrib Mengaji juga sebagai solusi dalam mengatasi problem masyarakat agar generasi muda ini tak terkena narkoba dan terjerumus hal negatif lainnya, sehingga mereka lebih ke arah pembinaan, ke masjid, membaca Alquran, dan semacamnya," ujarnya di lokasi, Sabtu (8/12/2018).
Maka itu, kata dia, gerakan itu pun bakal dilakukan di semua kecamatan Jakarta, yang mana berjumlah 44 kecamatan dan hari ini dilakukan di kawasan Mampang. Saat ini, pihaknya lebih dahulu berkonsentrasi di wilayah Jakarta Selatan, pada 14 Desember 2018 mendatang pun kegiatan serupa bakal dilakukan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan sebagaimana yang disampaikan pihaknya ke Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali.
Menurutnya, pihaknya bahkan siap melakukan pembinaan pada generasi muda Jakarta ini sampai ke Pulau Seribu. "Di kecamatan Mampang ini kita sosialisasi dan memperkenalkan ke publik bahwa ada Gerakan Jakarta Maghrib Mengaji yang mana teman-teman ini para asatis, para pendekar lapangan, para guru ngaji, siap membina umat," tuturnya.
Dengan begitu, paparnya, masyarakat Jakarta maju kotanya dan bahagia warganya, yakni melalui iman dan mendekat pada Allah. Dengan begitu, pihaknya pun membantu mensukseskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam membina masyarakat Jakarta.
Dia mengungkapkan, Gerakan Jakarta Maghrib Mengaji itu sejatinya lahir dari bawah. Adapun targetnya tak terbatas pada generasi muda saja karena sesungguhnya gerakan itu milik semua lapisan masyarakat. "Jadi Gerakan Maghrib Mengaji ini sesungguhnya punya semua, bukan hanya anak-anaknya saja yang mengaji, mamaknya juga, abangnya, empoknya, kakeknya, neneknya semua ingin supaya kita ini mendapatkan ridho pertolongan Allah, karena semakin dekat pada Allah lewat baca Alquran," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Tablig Akbar Majelis Dzikir ABW, Syarief Hidayatulloh menjabarkan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini berisi banyak kegiatan. Salah satunya Tabligh Akbar. "Dan wabil khusus kita dari Majelis Dzikir ABW (Anies Baswedan), khusus mendoakan pada Gubernur DKI dan semua rakyat Jakarta, agar tetap tenang, supaya kondusif," terangnya.
Apalagi, jelasnya, Gubernur DKI Jakarta ini sudah memberikan kebijakan-kebijakan politik dan kebijakan untuk kepentingan warga Jakarta yang tentunya akan dirasakan masyarakat. Maka itu, sebagai warga, khususnya dari majelis selalu mendoakan Gubernur DKI untuk selalu amanah dalam menjalankan tugasnya lima tahun ke depan.
"Supaya apa yang menjadi aspirasi warga Jakarta tersalurkan sehingga kita bertugas ini untuk mendoakan beliau, Jakarta tentu selalu kondusif," ungkapnya. Dia mengatakan, saat ini situasi menjelang pemilu 2019 dan dia pun optimisis Jakarta di pimpin Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu kondusif. Contohnya saja saat ada reuni 212, Islam bersatu dan situasi tetap kondusif.
"Makanya, saya optimistis Jakarta kondusif lima tahun ke depan untuk kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan. Apalagi, KH Marullah selaku Wali Kota Jaksel juga proaktif membina dan turun ke bawah, bersama Majelis Dzikir ABW dan Jakarta Maghrib Mengaji," paparnya.
Dia menambahkan, tablik akbar ini digelar karena rasa rindunya agar anak-anak dan generasi muda Jakarta ini datang ke Masjid dan mengaji di kala waktu maghrib. Dengan begitu, generasi muda pum terhindar dari hal negatif.
Kegiatan yang digelar pada Sabtu (8/12/2018) petang ini dibanjiri puluhan masyarakat, baik anak-anak, pemuda-pemudi, dan orang tua. Mereka hadir untuk menyaksikan tablig akbar dan ada pula yang hadir untuk mengunjungi bazar para UMKM di kawasan Jalan Bangka Raya itu.
Ketua Forum Jakarta Maghrib Mengaji, KH Aslih Ridwan mengatakan, melalui kegiatan ini hendak disosialisasikan adanya gerakan Jakarta Maghrib Mengaji, khususnya di wilayah Mampang, Jakarta Selatan. Gerakan Maghrib mengaji itu sejatinya kerinduan masyarakat Jakarta, utamanya masyarakat Betawi untuk membina generasi muda Jakarta ke arah yang lebih baik.
"Gerakan Maghrib Mengaji juga sebagai solusi dalam mengatasi problem masyarakat agar generasi muda ini tak terkena narkoba dan terjerumus hal negatif lainnya, sehingga mereka lebih ke arah pembinaan, ke masjid, membaca Alquran, dan semacamnya," ujarnya di lokasi, Sabtu (8/12/2018).
Maka itu, kata dia, gerakan itu pun bakal dilakukan di semua kecamatan Jakarta, yang mana berjumlah 44 kecamatan dan hari ini dilakukan di kawasan Mampang. Saat ini, pihaknya lebih dahulu berkonsentrasi di wilayah Jakarta Selatan, pada 14 Desember 2018 mendatang pun kegiatan serupa bakal dilakukan di wilayah Tebet, Jakarta Selatan sebagaimana yang disampaikan pihaknya ke Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali.
Menurutnya, pihaknya bahkan siap melakukan pembinaan pada generasi muda Jakarta ini sampai ke Pulau Seribu. "Di kecamatan Mampang ini kita sosialisasi dan memperkenalkan ke publik bahwa ada Gerakan Jakarta Maghrib Mengaji yang mana teman-teman ini para asatis, para pendekar lapangan, para guru ngaji, siap membina umat," tuturnya.
Dengan begitu, paparnya, masyarakat Jakarta maju kotanya dan bahagia warganya, yakni melalui iman dan mendekat pada Allah. Dengan begitu, pihaknya pun membantu mensukseskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam membina masyarakat Jakarta.
Dia mengungkapkan, Gerakan Jakarta Maghrib Mengaji itu sejatinya lahir dari bawah. Adapun targetnya tak terbatas pada generasi muda saja karena sesungguhnya gerakan itu milik semua lapisan masyarakat. "Jadi Gerakan Maghrib Mengaji ini sesungguhnya punya semua, bukan hanya anak-anaknya saja yang mengaji, mamaknya juga, abangnya, empoknya, kakeknya, neneknya semua ingin supaya kita ini mendapatkan ridho pertolongan Allah, karena semakin dekat pada Allah lewat baca Alquran," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Tablig Akbar Majelis Dzikir ABW, Syarief Hidayatulloh menjabarkan, kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini berisi banyak kegiatan. Salah satunya Tabligh Akbar. "Dan wabil khusus kita dari Majelis Dzikir ABW (Anies Baswedan), khusus mendoakan pada Gubernur DKI dan semua rakyat Jakarta, agar tetap tenang, supaya kondusif," terangnya.
Apalagi, jelasnya, Gubernur DKI Jakarta ini sudah memberikan kebijakan-kebijakan politik dan kebijakan untuk kepentingan warga Jakarta yang tentunya akan dirasakan masyarakat. Maka itu, sebagai warga, khususnya dari majelis selalu mendoakan Gubernur DKI untuk selalu amanah dalam menjalankan tugasnya lima tahun ke depan.
"Supaya apa yang menjadi aspirasi warga Jakarta tersalurkan sehingga kita bertugas ini untuk mendoakan beliau, Jakarta tentu selalu kondusif," ungkapnya. Dia mengatakan, saat ini situasi menjelang pemilu 2019 dan dia pun optimisis Jakarta di pimpin Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu kondusif. Contohnya saja saat ada reuni 212, Islam bersatu dan situasi tetap kondusif.
"Makanya, saya optimistis Jakarta kondusif lima tahun ke depan untuk kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan. Apalagi, KH Marullah selaku Wali Kota Jaksel juga proaktif membina dan turun ke bawah, bersama Majelis Dzikir ABW dan Jakarta Maghrib Mengaji," paparnya.
Dia menambahkan, tablik akbar ini digelar karena rasa rindunya agar anak-anak dan generasi muda Jakarta ini datang ke Masjid dan mengaji di kala waktu maghrib. Dengan begitu, generasi muda pum terhindar dari hal negatif.
(whb)