Program Visitable City Pemkot Tangerang Targetkan 1,5 Juta Wisatawan
A
A
A
TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang mempunyai program LIVE, yaituLiveable, Investable, Visitable, dan e-City. Salah satu program dari LIVE tersebut diterapkan oleh Dinas Kebudaayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang yaitu Visitable yang artinya Layak Kunjungi.
Untuk mencapai target tersebut, berbagai macam cara dilakukan oleh Disbudpar. Seperti menggelar festival tahunan, diantaranya Festival Cisadane dan Festival Budaya. Tidak hanya itu, Disbudpar juga melaksanakan sosialisasi Sadar Wisata dan akan segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Disbudpar juga menggandeng berbagai influencer untuk membantu promosi pariwisata melalui media sosial, diantaranya Blogger, Vlogger, Youtuber, Media dan Generasi Pesona Indonesia (Genpi).
Ada juga event bulanan yang digelar di salah satu tempat kuliner, yaitu di Pasar Lama Tangerang. Disitu pengunjung bisa menikmati makanan ditemani berbagai penampilan budaya dan band lokal.
Namun, kini Culinary Night tidak hanya dipusatkan di Pasar Lama saja, akan tetapi juga tour ke setiap tempat wisata. Cara tersebut juga sebagai ajang promosi wisata kaepada publik. Tiga lokasi yang sudah menjadi tour Culinary Night diantaranya, Kampung Gerendeng Pulo (Grenpul), Taman Potret, dan Kampung Batik.
Kepala Disbudpar Rina Hernaningsih mengungkapkan,upaya promosi serta pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara monoton dan sendirian, perlunya kerjasama, baik dengan instansi pemerintahan, stakeholder maupun masyarakat.
Dengan begitu, semakin banyak ide dan gagasan yang dikeluarkan oleh banyak kepala maka akan semakin baik. "Kerjasama tersebut sudah membuahkan hasil yang baik. Terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Tangerang," katanya mellaui siaran persnya, Senin (26/11/2018).
Terhitung sampai bulan November sudah ada 1,2 juta kunjungan wisatawan.
Ditargetkan hingga akhir tahun 2018 jumlah wisatawan bisa mencapai 1,5 juta.
Kini, lanjutnya, Kota Tangerang sudah mempunyai 26 Taman Tematik, 6 Kampung Tematik dan 9 Cagar Budaya. "Sekarang kita tinggal memikirkan bersama bagaimana caranya pariwisata di Kota Tangerang bisa bertahan dan semakin berkembang. Yang jelas cita-cita Pemerintah Kota Tangerang untuk menjadi Kota Layak Kunjungi akan kami gencarkan melalui Pariwisata,” tutur Rina.
Kendati tertata dengan baik, Disbudpar tidak berpuas diri sampai disitu saja. Masih banyak kampung, taman dan budaya yang akan dibangun untuk menambah tempat wisata di Kota Tangerang.
“Tidak akan berhenti disitu saja, kita juga akan semakin banyak membangun dan meresmikan tempat-tempat wisata di Kota Tangerang. Flying Deck di Kawasan Kampung Bekelir salah satunya, yang baru dibangun pada bulan Oktober lalu,” kata Rina.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pada tahun 2017 jumlah pengunjung wisata di Kota Tangerang mencapai 1 juta. Sementara itu, untuk data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada bulan November 2018 yakni telah mencapai 1,2 juta.
Dengan banyak event yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Tangerang hingga akhir tahun maka kemungkinan bisa mencapai hungga 1,5 juta. Misalnya saja kegiatan Hari Kesehatan Nasional dan juga Healthy City Summit yang mengundang 400 delegasi dari Kabupaten/Kota lainnya.
Kemudian kedepannya ada pertemuan Humas se Indonesia dan sejumlah Festival yang dilaksanakan oleh dinas terkait.
"Kami optimis. Jumlah wisata di Kota Tangerang akan terus meningkat dan kota ini sudah layak menjadi kota yang Layak di Kunjungi," ujarnya.
Wali Kota juga menuturkan, banyak faktor penunjang yang akan mendukung target tersebut tercapai seperti Kampung Tematik dan sarana wisata lainnya
Kota Industri dan Jasa yang kini sudah dilengkapi dengan tempat wisata, menjadikan Kota Tangerang sebagai pilihan daerah dalam menghabiskan akhir pekan.
"Kuliner dan tempat belanja di Kota Tangerang juga tak bisa dianggap biasa saja. Sebab memiliki ciri khas sendiri. Maka itu, silakan belanja di Kota Tangerang sebelum pulang ke daerah," kata Wali kota.
Untuk mencapai target tersebut, berbagai macam cara dilakukan oleh Disbudpar. Seperti menggelar festival tahunan, diantaranya Festival Cisadane dan Festival Budaya. Tidak hanya itu, Disbudpar juga melaksanakan sosialisasi Sadar Wisata dan akan segera membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Disbudpar juga menggandeng berbagai influencer untuk membantu promosi pariwisata melalui media sosial, diantaranya Blogger, Vlogger, Youtuber, Media dan Generasi Pesona Indonesia (Genpi).
Ada juga event bulanan yang digelar di salah satu tempat kuliner, yaitu di Pasar Lama Tangerang. Disitu pengunjung bisa menikmati makanan ditemani berbagai penampilan budaya dan band lokal.
Namun, kini Culinary Night tidak hanya dipusatkan di Pasar Lama saja, akan tetapi juga tour ke setiap tempat wisata. Cara tersebut juga sebagai ajang promosi wisata kaepada publik. Tiga lokasi yang sudah menjadi tour Culinary Night diantaranya, Kampung Gerendeng Pulo (Grenpul), Taman Potret, dan Kampung Batik.
Kepala Disbudpar Rina Hernaningsih mengungkapkan,upaya promosi serta pengembangan pariwisata tidak bisa dilakukan secara monoton dan sendirian, perlunya kerjasama, baik dengan instansi pemerintahan, stakeholder maupun masyarakat.
Dengan begitu, semakin banyak ide dan gagasan yang dikeluarkan oleh banyak kepala maka akan semakin baik. "Kerjasama tersebut sudah membuahkan hasil yang baik. Terbukti dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Tangerang," katanya mellaui siaran persnya, Senin (26/11/2018).
Terhitung sampai bulan November sudah ada 1,2 juta kunjungan wisatawan.
Ditargetkan hingga akhir tahun 2018 jumlah wisatawan bisa mencapai 1,5 juta.
Kini, lanjutnya, Kota Tangerang sudah mempunyai 26 Taman Tematik, 6 Kampung Tematik dan 9 Cagar Budaya. "Sekarang kita tinggal memikirkan bersama bagaimana caranya pariwisata di Kota Tangerang bisa bertahan dan semakin berkembang. Yang jelas cita-cita Pemerintah Kota Tangerang untuk menjadi Kota Layak Kunjungi akan kami gencarkan melalui Pariwisata,” tutur Rina.
Kendati tertata dengan baik, Disbudpar tidak berpuas diri sampai disitu saja. Masih banyak kampung, taman dan budaya yang akan dibangun untuk menambah tempat wisata di Kota Tangerang.
“Tidak akan berhenti disitu saja, kita juga akan semakin banyak membangun dan meresmikan tempat-tempat wisata di Kota Tangerang. Flying Deck di Kawasan Kampung Bekelir salah satunya, yang baru dibangun pada bulan Oktober lalu,” kata Rina.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pada tahun 2017 jumlah pengunjung wisata di Kota Tangerang mencapai 1 juta. Sementara itu, untuk data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada bulan November 2018 yakni telah mencapai 1,2 juta.
Dengan banyak event yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Tangerang hingga akhir tahun maka kemungkinan bisa mencapai hungga 1,5 juta. Misalnya saja kegiatan Hari Kesehatan Nasional dan juga Healthy City Summit yang mengundang 400 delegasi dari Kabupaten/Kota lainnya.
Kemudian kedepannya ada pertemuan Humas se Indonesia dan sejumlah Festival yang dilaksanakan oleh dinas terkait.
"Kami optimis. Jumlah wisata di Kota Tangerang akan terus meningkat dan kota ini sudah layak menjadi kota yang Layak di Kunjungi," ujarnya.
Wali Kota juga menuturkan, banyak faktor penunjang yang akan mendukung target tersebut tercapai seperti Kampung Tematik dan sarana wisata lainnya
Kota Industri dan Jasa yang kini sudah dilengkapi dengan tempat wisata, menjadikan Kota Tangerang sebagai pilihan daerah dalam menghabiskan akhir pekan.
"Kuliner dan tempat belanja di Kota Tangerang juga tak bisa dianggap biasa saja. Sebab memiliki ciri khas sendiri. Maka itu, silakan belanja di Kota Tangerang sebelum pulang ke daerah," kata Wali kota.
(ysw)