Kriminolog Meyakini Pembunuhan Dufi Sudah Direncanakan
A
A
A
DEPOK - Kasus pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43), yang ditemukan tewas dalam drum di Desa Kembang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Minggu (18/11/2018) lalu, diyakini bukan pembunuhan biasa. Hal ini berdasarkan luka yang terdapat pada tubuh korban.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo meyakini pembunuhan mantan wartawan tersebut sudah direncanakan. Hanya saja belum diketahui apakah sasarannya memang benar-benar Dufi atau orang lain. "Dari caranya memang sudah direncanakan, karena tong semacam itukan tidak serta merta ada di semua tempat," ujarnya, Selasa (20/11/2018).
Dia melihat pelaku sudah bertujuan mematikan korban. Sebab pelaku melukai korban di satu titik yaitu di bagian leher yang tujuannya langsung mematikan. "Kalau hanya ada di leher memang sudah satu sasaran. Kalau dengan rasa marah, biasanya tidak di satu tempat," tandasnya.
Andi Lolo meminta agar polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan ini. Sebab jika berlarut-larut dikhawatirkan merusak barang bukti. "Makin lama bisa jadi cold case, barang bukti bisa rusak. Paling tidak seminggu lah untuk bisa mengungkap," katanya. (Baca juga: Mayat Pria dalam Drum Gegerkan Warga Klapanunggal Bogor)
Pertimbangan lain, daya ingat manusia sangat terbatas bisa melemah seiring waktu. Jika saksi dimintai keterangan dalam waktu cukup lama dari kejadian, dikhawatirkan ingatannya memudar. "Kalau bisa harus gerak cepat. Pengungkapan bisa dengan berbagai cara, mulai dari meminta keterangan saksi hingga rekaman CCTV," tukasnya.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo meyakini pembunuhan mantan wartawan tersebut sudah direncanakan. Hanya saja belum diketahui apakah sasarannya memang benar-benar Dufi atau orang lain. "Dari caranya memang sudah direncanakan, karena tong semacam itukan tidak serta merta ada di semua tempat," ujarnya, Selasa (20/11/2018).
Dia melihat pelaku sudah bertujuan mematikan korban. Sebab pelaku melukai korban di satu titik yaitu di bagian leher yang tujuannya langsung mematikan. "Kalau hanya ada di leher memang sudah satu sasaran. Kalau dengan rasa marah, biasanya tidak di satu tempat," tandasnya.
Andi Lolo meminta agar polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan ini. Sebab jika berlarut-larut dikhawatirkan merusak barang bukti. "Makin lama bisa jadi cold case, barang bukti bisa rusak. Paling tidak seminggu lah untuk bisa mengungkap," katanya. (Baca juga: Mayat Pria dalam Drum Gegerkan Warga Klapanunggal Bogor)
Pertimbangan lain, daya ingat manusia sangat terbatas bisa melemah seiring waktu. Jika saksi dimintai keterangan dalam waktu cukup lama dari kejadian, dikhawatirkan ingatannya memudar. "Kalau bisa harus gerak cepat. Pengungkapan bisa dengan berbagai cara, mulai dari meminta keterangan saksi hingga rekaman CCTV," tukasnya.
(thm)