Masih Kecil-kecil, Anak Hanya Tahu Dufi Jadi Korban Kecelakaan
A
A
A
JAKARTA - Meninggalnya Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang ditemukan tak bernyawa di dalam drum plastik berwarna biru di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 18 November 2018 pagi, tidak diinformasikan oleh keluarga secara gamblang kepada anak-anak korban.
Hingga kini, anak-anak korban hanya mengetahui bahwa ayahanda tercinta tewas akibat menjadi korban kecelakaan.
"Sampai sekarang anak-anaknya hanya tahu ayahnya itu korban kecelakaan. Ibunya yang pertama kasih tahu mereka informasinya begitu, akhirnya keluarga sepakat informasinya kita keep begitu untuk anak-anak," ujar Ketua RT 02/RW 06, Ikhsan saat ditemui di kediaman korban, Senin (19/11/2018).
Dijelaskan Ikhsan, korban telah dikaruniai enam orang anak. "Yang paling besar duduk di bangku kelas 3 SMK, kalau yang paling kecil itu masih umur sekitar 6 tahun. Gimana ya, masih pada kecil kan itu, makanya keluarga akhirnya sepakat enggak ngasih tahu," imbuhnya.
Ikhsan mengatakan, kabar tewasnya Dufi diberitahu langsung oleh Kapolsek Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Iya, kapolseknya langsung yang datang untuk ngasih tahu. Mungkin karena ini kan kejadian besar ya, makanya kapolseknya langsung yang datang," timpalnya.
Saat ini, para pelayat dari sejumlah kantor media dan tetangga maupun warga sekitar masih berdatangan ke kediaman korban di Klaster Katalina, RT02/RW 06, Blok AB3, Nomor 23, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Diketahui, korban memang sudah lama bergeliat aktif di dunia jurnalis baik sebagai wartawan dan marketing. Riwayat terakhir pekerjaan korban yakni sebagai freelance marketing di TVMu (TV Muhammadiyah) dan TVRI.
Sebelumnya diberitakan, mayat pria dalam drum tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di kawasan industri Kambang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor sekira pukul 06.30 WIB, Minggu 18 November 2018. Jenazah korban pagi tadi sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara.
Hingga kini, anak-anak korban hanya mengetahui bahwa ayahanda tercinta tewas akibat menjadi korban kecelakaan.
"Sampai sekarang anak-anaknya hanya tahu ayahnya itu korban kecelakaan. Ibunya yang pertama kasih tahu mereka informasinya begitu, akhirnya keluarga sepakat informasinya kita keep begitu untuk anak-anak," ujar Ketua RT 02/RW 06, Ikhsan saat ditemui di kediaman korban, Senin (19/11/2018).
Dijelaskan Ikhsan, korban telah dikaruniai enam orang anak. "Yang paling besar duduk di bangku kelas 3 SMK, kalau yang paling kecil itu masih umur sekitar 6 tahun. Gimana ya, masih pada kecil kan itu, makanya keluarga akhirnya sepakat enggak ngasih tahu," imbuhnya.
Ikhsan mengatakan, kabar tewasnya Dufi diberitahu langsung oleh Kapolsek Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Iya, kapolseknya langsung yang datang untuk ngasih tahu. Mungkin karena ini kan kejadian besar ya, makanya kapolseknya langsung yang datang," timpalnya.
Saat ini, para pelayat dari sejumlah kantor media dan tetangga maupun warga sekitar masih berdatangan ke kediaman korban di Klaster Katalina, RT02/RW 06, Blok AB3, Nomor 23, Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Diketahui, korban memang sudah lama bergeliat aktif di dunia jurnalis baik sebagai wartawan dan marketing. Riwayat terakhir pekerjaan korban yakni sebagai freelance marketing di TVMu (TV Muhammadiyah) dan TVRI.
Sebelumnya diberitakan, mayat pria dalam drum tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung yang tengah melintas di kawasan industri Kambang Kuning, Klapanunggal, Kabupaten Bogor sekira pukul 06.30 WIB, Minggu 18 November 2018. Jenazah korban pagi tadi sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara.
(mhd)