Workshop di RSUD Tarakan Dihadiri Dokter Spesialis Anestesi

Sabtu, 17 November 2018 - 20:15 WIB
Workshop di RSUD Tarakan Dihadiri Dokter Spesialis Anestesi
Workshop di RSUD Tarakan Dihadiri Dokter Spesialis Anestesi
A A A
JAKARTA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan menyelenggarakan Workshop Fellowship of Interventional Pain Management yang diikuti oleh Dokter Spesialis Anestesi dari berbagai wilayah di Indonesia.

Acara ini berlangsung di RSUD Tarakan Lantai 13, Gedung Sky Hospital, Jalan Kyai Caringin Nomor 7, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

RSUD pendidikan dengan predikat Kelas A sejak 30 Juni 2014 ini, dipercaya menyelenggarakan kegiatan tersebut dikarenakan menjadi pelopor Klinik Manajemen Nyeri (Pain Clinic) dalam pelayanan kesehatan yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Tarakan drg. Dian Ekowati, MARS menjelaskan, sejauh ini belum banyak rumah sakit atau dokter yang secara khusus menangani masalah manajemen nyeri sebagai sebuah alternatif pengobatan.

Padahal, kasus keluhan nyeri yang kronis dan menahun semakin banyak. Di sisi lain para pasien yang menderita penyakit tersebut enggan untuk dilakukan tindakan operasi, dengan berbagai alasan.

Mulai dari faktor resiko (Pasien menderita DM, Hipertensi), faktor psikologis (takut dilakukan tindakan operasi), hingga faktor finansial (keterbatasan biaya).

"(Dengan adanya klinik nyeri ini), pasien tidak perlu bingung lagi untuk berobat karena hampir semua Rumah Sakit memiliki Pain Clinic. Dokter spesialis nyeri (Pain Physician) akan selalu siap menangani pasien-pasien dengan keluhan nyeri dengan berbagai modalitas," jelas Dian.

Dia menambahkan, workshop bertujuan memberikan pembelajaran kepada para dokter spesialis anestesi agar memiliki kemampuan untuk menangani nyeri dengan teknik intervensi untuk area nyeri tulang belakang.

Kegiatan pendidikan fellowship ini pun dirancang sebagai sebuah kompetensi tambahan bagi Dokter Spesialis Anestesi, yang bekerjasama dengan Kolegium Anestesi dan Terapi Indonesia (KATI) sebagai Institusi yang berwenang untuk menerbitkan sertifikat kompetensi tambahan untuk Fellowship Pain Management.

"Diharapkan melalui kegiatan ini menghasilkan lebih banyak dokter-dokter Spesialis Anestesi yang memiliki kemampuan untuk menangani pasien-pasien nyeri kronik di area tulang belakang menggunakan metode intervensi," harap Dian.

Berikut nama-nama Dokter Spesialis Anestesi di RSUD Tarakan.
1. dr. Nur Syamsiani, Sp. Anes, KIC
2. dr. Ketut Irianta, Sp. Anes
3. dr. Baihaki, Sp. Anes
4. dr. I Putu Willy Adi Satria, Sp. Anes
5. dr. Yoseph Rohedi Yosi Asmara, Sp. Anes
6. dr. Mohamad Syarifudin, Sp. Anes

Sebagai informasi, RSUD Tarakan ditetapkan sebagai rumah sakit Kelas A berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/192/Tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PERMENKES RI No.340/MENKES/Per/III/2010). RSUD Tarakan juga memosisikan diri sebagai rumah sakit pusat rujukan untuk tingkat provinsi, terletak di DKI Jakarta.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3171 seconds (0.1#10.140)