30 Ribu Penghafal Alquran Ikuti Taubat Nasional di Masjid Istiqlal
A
A
A
JAKARTA - Di tengah panasnya politik, Indonesia Murojaah akan menggelar aksi Taubat Nasional pada Minggu 18 November 2018 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dalam acara ini akan dilakukan hafalan Alquran per juz dari Aceh hingga Papua.
Pendiri Indonesia Murojaah, KH Deden Muhammad Makhyaruddin, mengatakan, aksi Taubat Nasional yang diinisiasi Indonesia Murojaah, berlangsung mulai pukul 16.30-17.30. Aksi ini melibatkan sedikitnya 30 ribu penghafal Alquran (hafidz) di 34 provinsi. Mereka akan melantunkan hafalan Alquran masing-masing 1 juz per provinsi.
"Masing-masing provinsi membaca satu juz dengan formasi mengurut dari Aceh sampai Papua. Yakni Aceh membaca juz 1, Sumatra Utara membaca juz 2, dan seterusnya. Jakarta sendiri, yaitu yang berpusat di Masjid Istiqlal, kebagian membaca juz 11, Jawa Barat juz 12, dan Banten juz 13," kata KH Deden dalam rilis kepada media, Jumat (16/11/2018).
KH Deden menuturkan, Taubat Nasional ini bisa dilakukan semua orang. Bagi yang belum hafal bisa membaca Alquran sesuai juz provinsinya. Khusus di DKI Jakarta, kegiatan ini dipusatkan di Mesjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Silakan bergabung ke Istiqlal atau ke tempat-tempat penyelenggaraan di setiap provinsi. Seperti lembaga-lembaga tahfizh, pesantren-pesantren, majelis-majelis, masjid-masjid, dan tempat-tempat pengajian lainnya," ujarnya.
Dapat pula membaca sendiri-sendiri di tempat masing-masing, di mana saja berada. Bagi yang belum bisa membaca Alquran bisa ikut dengan datang ke tempat Murojaah terdekat untuk mendengarkan.
"Agar bangsa ini larut bersama Kitab Allah dan melupakan ramainya berita-berita tentang negeri ini yang panas. Karena kita tidak tahu siapa dari doa kita yang paling diijbah Allah," ungkapnya.
Sementara Deni Daruri, Pembina Indonesia Murojaah menambahkan, 18 November 2018 akan menjadi saksi taubatnya negeri ini, agar keluar dari segala bencana yang melanda, menuju negeri subur-makmur yang mendapat ampunan Allah (Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur).
"Indonesia memiliki banyak penjaga Alquran. Sekurang-kurangnya tersebar 30.000 hafizh dari Aceh hingga Papua. Tentu akan ada perubahan yang besar jika mereka dalam waktu yang bersamaan memimpin taubat bangsa ini dengan murojaah Alquran," ujarnya.
"Indonesia akan keluar dari bencana alam, bencana sosial, bencana akhlak dan bencana-bencana lain yang kerap dan terus mengancamnya," lanjut ekonom Center of Banking Crisis (CBC) ini.
Di miladnya yang ke 2, lanjut Deni, Indonesia Murojaah sebagai organisasi yang mewadahi aspirasi para hafizh Alquran seluruh Indonesia, mengajak bangsa ini untuk bertaubat secara Nasional dengan murojaah Alquran serentak di 34 provinsi yang berpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Pendiri Indonesia Murojaah, KH Deden Muhammad Makhyaruddin, mengatakan, aksi Taubat Nasional yang diinisiasi Indonesia Murojaah, berlangsung mulai pukul 16.30-17.30. Aksi ini melibatkan sedikitnya 30 ribu penghafal Alquran (hafidz) di 34 provinsi. Mereka akan melantunkan hafalan Alquran masing-masing 1 juz per provinsi.
"Masing-masing provinsi membaca satu juz dengan formasi mengurut dari Aceh sampai Papua. Yakni Aceh membaca juz 1, Sumatra Utara membaca juz 2, dan seterusnya. Jakarta sendiri, yaitu yang berpusat di Masjid Istiqlal, kebagian membaca juz 11, Jawa Barat juz 12, dan Banten juz 13," kata KH Deden dalam rilis kepada media, Jumat (16/11/2018).
KH Deden menuturkan, Taubat Nasional ini bisa dilakukan semua orang. Bagi yang belum hafal bisa membaca Alquran sesuai juz provinsinya. Khusus di DKI Jakarta, kegiatan ini dipusatkan di Mesjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Silakan bergabung ke Istiqlal atau ke tempat-tempat penyelenggaraan di setiap provinsi. Seperti lembaga-lembaga tahfizh, pesantren-pesantren, majelis-majelis, masjid-masjid, dan tempat-tempat pengajian lainnya," ujarnya.
Dapat pula membaca sendiri-sendiri di tempat masing-masing, di mana saja berada. Bagi yang belum bisa membaca Alquran bisa ikut dengan datang ke tempat Murojaah terdekat untuk mendengarkan.
"Agar bangsa ini larut bersama Kitab Allah dan melupakan ramainya berita-berita tentang negeri ini yang panas. Karena kita tidak tahu siapa dari doa kita yang paling diijbah Allah," ungkapnya.
Sementara Deni Daruri, Pembina Indonesia Murojaah menambahkan, 18 November 2018 akan menjadi saksi taubatnya negeri ini, agar keluar dari segala bencana yang melanda, menuju negeri subur-makmur yang mendapat ampunan Allah (Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafuur).
"Indonesia memiliki banyak penjaga Alquran. Sekurang-kurangnya tersebar 30.000 hafizh dari Aceh hingga Papua. Tentu akan ada perubahan yang besar jika mereka dalam waktu yang bersamaan memimpin taubat bangsa ini dengan murojaah Alquran," ujarnya.
"Indonesia akan keluar dari bencana alam, bencana sosial, bencana akhlak dan bencana-bencana lain yang kerap dan terus mengancamnya," lanjut ekonom Center of Banking Crisis (CBC) ini.
Di miladnya yang ke 2, lanjut Deni, Indonesia Murojaah sebagai organisasi yang mewadahi aspirasi para hafizh Alquran seluruh Indonesia, mengajak bangsa ini untuk bertaubat secara Nasional dengan murojaah Alquran serentak di 34 provinsi yang berpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta.
(kri)