22 Jenis Liquid Narkoba Beredar Luas di 48 Kota Indonesia

Kamis, 08 November 2018 - 17:38 WIB
22 Jenis Liquid Narkoba...
22 Jenis Liquid Narkoba Beredar Luas di 48 Kota Indonesia
A A A
JAKARTA - Sedikitnya 22 jenis liquid narkoba mengandung methylenedioxy methamphetamine (MDMA) dan cannabies sintesas (ganja sintesis), telah beredar luas di 48 kota di Indonesia. Masyarakat diminta waspada terhadap peredaran liquid narkoba yang sangat berbahaya itu.

Sebab dibandingkan liquid vape lainnya, Liquid narkoba sangat berbahaya. Pengguna dapat merasakan halusinasi dan ketagihan. Bahkan apabila telah dikonsumsi dalam waktu lama, liquid narkoba dapat menyebabkan kanker.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, liquid narkoba tidak beda jauh dengan narkoba. Liquid diproduksi oleh orang yang tidak memiliki keahlian dalam kimia.

“Pengendali dan foundernya dilakukan oleh narapidana. Mereka kemudian menyuplai dana, memasarkan hingga menyiapkan bahannya,” ujar Argo di lokasi laboratorium liquid vape, Jalan Janur Elok VII, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (8/11/2018).

Sebelumnya, 11 orang tersangka diamankan dalam rentetan penggrebekan liquid vape narkoba di Jakarta. Mereka diamankan dari lima tempat, tiga orang diamankan sebagai reseller, sementara sembilan lainnya diketahui sebagai orang yang memproduksi liquid di tiga tempat terpisah, yakni rumah mewah di Kelapa Gading, Apartement Paladin, dan Apartement Basura.

Argo melanjutkan, untuk laboratorium liquid vape di kawasan rumah mewah di Kelapa Gading, para pelaku membuatnya cukup rapih dan tertutup, termasuk tetangga yang tidak mengetahui aktivitas di dalam rumah itu selain mendengar gonggongan anjing. Rumah itu mereka sewa seharga Rp140 juta per tahun.

“Total ada 18 tersangka yang terlibat dalam jaringan ini. Mereka diamankan dari 12 TKP,” katanya. (Baca juga: Edarkan Liquid Narkoba, Tiga Mahasiswa Diciduk )

Kasubdit Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Calvijn Simanjutak menyebutkan, saat pihaknya menggerebek liquid ini sudah terlanjur tersebar dan menyisahkan beberapa barang hasil produksi. Meski demikian dengan terbongkarnya laboratorium ini, pembuatan liquid dipastikan berhenti.

“Kelompok ini menamai diri Reborn Cartel dan telah memproduksi 22 jenis liquid narkoba. Liquid ini telah tersebar di 48 kota di Indonesia,” kata Calvijn.

Menurut Calvijn, segala bentuk keuangan barang langsung dikendalikan oleh DW yang tak lain merupakan istri dari TY. Ia kemudian mentransfer sejumlah uang mulai dari bahan baku produksi, alat, hingga gaji karyawan sebesar Rp5 juta per bulan.

Termasuk soal uang setoran hasil penjualan. Segala bentuk uang langsung disetorkan ke rekening TY yang dipegang DW. Sementara BR diketahui menjadi kurir sekaligus perekrut pekerja.

“BR juga yang kemudian bertransaksi dengan suruhan VIN untuk suplai ekstasi,” pungkas Calvijn sembari mengatakan TY sedang menjalani masa sidang atas kepemilikan ganja sintesis satu kilogram.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)