Tim DVI Polri Berusaha Ungkap Identitas Body Part 2 Temuan Gigi

Rabu, 07 November 2018 - 16:29 WIB
Tim DVI Polri Berusaha Ungkap Identitas Body Part 2 Temuan Gigi
Tim DVI Polri Berusaha Ungkap Identitas Body Part 2 Temuan Gigi
A A A
JAKARTA - Hingga kini Tim DVI Polri terus berusaha melakukan identifikasi terhadap ratusan body part penumpang pesawat Lion Air JT 610. Dari 502 body part, ada dua temuan gigi pada data postmortem dengan kondisi yang sulit untuk diidentifikasi.

Kepala Laboratorium dan Klinik Odotologi Pusdokkes Polri, Kombes Drg Agustinus mengatakan, terkait penumpang pesawat Lion Air, sejauh ini hanya ada 70 penumpang yang memiliki catatan dental record. Sisanya diketahui hampir tak melakukan perawatan gigi atau tak ada catatan giginya.

Maka itu, guna mengantisipasi itu, timnya pun meminta pihak keluarga mengirimkan foto penumpang yang memperlihatkan barisan giginya.

"Foto itu nilai identifikasinya tak sebaik dental record, tapi masih bisa membantu. Namun, saat kami minta foto, ada yang fotonya resolusi rendah sehingga saat di zoom menjadi blur. Sejauh ini, data antemortem dan postmortem berkaitan gigi tak lengkap," terangnya kepada wartawan, Rabu (7/11/2018).

Sejauh ini, ungkapnya, pada 502 body part, hanya ada dua temuan gigi pada data postmortem, temuan gigi pertama kondisinya fraktur atau pecah sehingga tak bisa diidentifikasi dari segi umur dan gendernya. Sedang pada temuan gigi kedua, kondisinya pun hanya separuh rahang saja, sehingga temuan terbatas pada segi umur dan gender saja.

"Gigi kedua kami hanya bisa pada simpulan gender dan perkiraan umur, belum menunjuk individu karena keterbatasan atau tak lengkapnya data postmortem dan antemortem itu sendiri," paparnya.

Namun begitu, jelasnya, data pada gigi yang ada saat ini masih bisa membantu proses identifikasi dua data primer lainnya. sebab, melalui pemeriksaan gigi, proses identifikasi menjadi lebih mengerecut. Mengingat dari gigi bisa diketahui gendernya, pria memiliki rahang berbentuk flat, sedang perempuan lebih lengkung.

Pria, tambahnya, memiliki sudut rahang lebih tegak, sedang perempuan sudutnya sekitar 125 derajat. Gigi juga bisa menentukan ras si korban karena ada ciri khasnya di bagain tulang giginya.

"Dan temuan gigi kedua kemarin, itu diperkirakan berusia 30-45 tahun. Secara teknis, tim kami terus melakukan pemeriksaan, khususnya pada data postmortem baru bila ada temuan gigi," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8191 seconds (0.1#10.140)