Diperpanjang Tiga Hari, Basarnas Fokus Evakuasi Korban Lion Air JT610
A
A
A
JAKARTA - Operasi SAR jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, diperpanjang hingga tiga hari ke depan. Tim SAR gabungan pun mempunyai fokus utama mencari para korban pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, bahwa operasi SAR terhadap korban pesawat Lion Air JT610 PK-LQP diperpanjang hingga tiga hari ke depan.“Fokus SAR gabungan adalah evakusai korban. Setelah itu baru, CVR tadi, untuk menambah kelengkapan data-data guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat. Jadi yang utama adalah evakuasi korban. Tiga hari ke depan kami maksimalkan itu,” kata Syaugi di JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Syaugi menuturkan, hingga hari ketujuh ini ada sebanyak 859 personel di lapangan terus melakukan operasi SAR. “Yang kalian lihat di data itu adalah personel pendukung yang kemarin belum dimasukkan. 859 itu personel di lapangan. Ini personel pendukung yang di sini,” tuturnya.
Suagi melanjutkan, Tim SAR gabungan juga turut mencari keberadaan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang belum diketemukan. Diketahui fungsi CVR cukup penting lantaran di dalam benda tersebut KNKT akan mendengar bagaiman percakapan antara pilot dan Co-Pilot Lion Air JT610 sebelum kecelakaan.
“Pertama untuk ping hari ini kita belum mendengar. Tapi kita masih terus gunakan alat tersebut untuk terus mencari, termasuk menyelami koordinat kemarin yang diperkirakan mendengar tim tersebut. Body pesawat belum ditemukan. Jadi yang dimaksud body pesawat adalah rangka-rangka, yang kita lihat ada skin. Kita masih berharap dengan ROV untuk bisa menemukan hal tersebut,” ucapnya.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, bahwa operasi SAR terhadap korban pesawat Lion Air JT610 PK-LQP diperpanjang hingga tiga hari ke depan.“Fokus SAR gabungan adalah evakusai korban. Setelah itu baru, CVR tadi, untuk menambah kelengkapan data-data guna mengetahui penyebab jatuhnya pesawat. Jadi yang utama adalah evakuasi korban. Tiga hari ke depan kami maksimalkan itu,” kata Syaugi di JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Syaugi menuturkan, hingga hari ketujuh ini ada sebanyak 859 personel di lapangan terus melakukan operasi SAR. “Yang kalian lihat di data itu adalah personel pendukung yang kemarin belum dimasukkan. 859 itu personel di lapangan. Ini personel pendukung yang di sini,” tuturnya.
Suagi melanjutkan, Tim SAR gabungan juga turut mencari keberadaan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang belum diketemukan. Diketahui fungsi CVR cukup penting lantaran di dalam benda tersebut KNKT akan mendengar bagaiman percakapan antara pilot dan Co-Pilot Lion Air JT610 sebelum kecelakaan.
“Pertama untuk ping hari ini kita belum mendengar. Tapi kita masih terus gunakan alat tersebut untuk terus mencari, termasuk menyelami koordinat kemarin yang diperkirakan mendengar tim tersebut. Body pesawat belum ditemukan. Jadi yang dimaksud body pesawat adalah rangka-rangka, yang kita lihat ada skin. Kita masih berharap dengan ROV untuk bisa menemukan hal tersebut,” ucapnya.
(whb)