Tim SAR Kembali Temukan Roda dan Bagian Badan Pesawat Lion Air JT-610
A
A
A
JAKARTA - Pencarian pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, kembali membuah hasil. Memasuki hari keenam, tim SAR kembali menemukan puing-puing pesawat bernomor registrasi PK-LQP.
"Tim SAR telah menemukan roda pesawat yang lain, bagian-bagian badan pesawat, termasuk bagian tubuh korban yang belum dievakuasi ke posko," ujar Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi, saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018) siang.
Kabasarnas kembali menekankan bahwa seluruh tim yang terlibat dalam operasi adalah tim terpadu yang tetap solid dan terus bekerja yang dikoordinir oleh Basarnas. (Baca juga: TNI AL Temukan dan Evakuasi Roda Pesawat Lion Air JT-610)
Basarnas sudah menentukan dan membagi spot-spot untuk masing-masing tim penyelam baik dari Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, maupun penyelam-penyelam profesional dari potensi SAR.
Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air, seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box.
Peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina. Kapal-kapal ini bergerak 24 jam, melakukan penyisiran di area pencarian.
Sementara pada sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya menyisir di permukaan.
"Tim SAR telah menemukan roda pesawat yang lain, bagian-bagian badan pesawat, termasuk bagian tubuh korban yang belum dievakuasi ke posko," ujar Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi, saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018) siang.
Kabasarnas kembali menekankan bahwa seluruh tim yang terlibat dalam operasi adalah tim terpadu yang tetap solid dan terus bekerja yang dikoordinir oleh Basarnas. (Baca juga: TNI AL Temukan dan Evakuasi Roda Pesawat Lion Air JT-610)
Basarnas sudah menentukan dan membagi spot-spot untuk masing-masing tim penyelam baik dari Basarnas, Kopaska, Denjaka, Taifib, maupun penyelam-penyelam profesional dari potensi SAR.
Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air, seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box.
Peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina. Kapal-kapal ini bergerak 24 jam, melakukan penyisiran di area pencarian.
Sementara pada sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya menyisir di permukaan.
(thm)