Tiga Jenazah Korban Pesawat Lion Air JT-610 Teridentifikasi
A
A
A
JAKARTA - Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Ketiga jenazah teridentifikasi setelah Tim DVI Polri melaksanakan sidang rekonsiliasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Tumur, Jumat (2/11/2018) sore.
"Dari hasil sidang rekonsiliasi yang dilakukan pada Jumat (2/11/2018) sore pukul 16.00 WIB, ada tiga body part (bagian tubuh) yang teridentifikasi," ujar Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Musyafak, kepada wartawan, Jumat malam.
Sidang rekonsiliasi itu dihadiri Tim DVI Polri, yakni tim antemortem dan postmortem, tim pendukung, Kepala Inafis dan Tim, serta Div Humas Polri. Adapun identitas jenazah yang teridentifikasi pertama, yakni Chandra Kirana (29), jenis kelamin lelaki, warga Pasar Bhayangkara, Gang Cempaka, RT 03/08, keluarahan Pasar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
Chandra teridentifikasi melalui aspek medis dan properti, yakni sepatu warna putih yang dikenakannya. Di CCTV, dia terlihat mengenakan sepatu tersebut, yang mana persis seperti yang ada pada data postmortem dan ada kecocokan dengan data antemortem, yakni poto yang diberikan keluarga.
"Kedua, jenazah yang teridentifikasi atas nama Monni (41), perempuan warga Jalan Kartini nomor 7, Sawah Besar, Jakarta Pusat yang terisentifikasi melalui medis, yakni adanya gambar tato," tuturnya. (Baca juga: Hari Kelima, Total 67 Kantung Jenazah Diserahkan ke RS Polri)
Gambar tato itu, kata Kombes Musyafak, berada di body part yang ada di postmortem dan cocok dengan data antemortem yang diberikan keluarga. Termasuk dari si pembuat tato tersebut yang menyebutkan bagian tubuh mana yang ada tatonya itu.
"Ketiga, jenazah atas nama Hizkia Jorry saroinsong (23) beralamat di Jalan Kenari, Jakarta Pusat, teridentifikasi melalui sidik jari dan tanda medis," pungkasnya.
"Dari hasil sidang rekonsiliasi yang dilakukan pada Jumat (2/11/2018) sore pukul 16.00 WIB, ada tiga body part (bagian tubuh) yang teridentifikasi," ujar Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes Musyafak, kepada wartawan, Jumat malam.
Sidang rekonsiliasi itu dihadiri Tim DVI Polri, yakni tim antemortem dan postmortem, tim pendukung, Kepala Inafis dan Tim, serta Div Humas Polri. Adapun identitas jenazah yang teridentifikasi pertama, yakni Chandra Kirana (29), jenis kelamin lelaki, warga Pasar Bhayangkara, Gang Cempaka, RT 03/08, keluarahan Pasar, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Pali, Sumatera Selatan.
Chandra teridentifikasi melalui aspek medis dan properti, yakni sepatu warna putih yang dikenakannya. Di CCTV, dia terlihat mengenakan sepatu tersebut, yang mana persis seperti yang ada pada data postmortem dan ada kecocokan dengan data antemortem, yakni poto yang diberikan keluarga.
"Kedua, jenazah yang teridentifikasi atas nama Monni (41), perempuan warga Jalan Kartini nomor 7, Sawah Besar, Jakarta Pusat yang terisentifikasi melalui medis, yakni adanya gambar tato," tuturnya. (Baca juga: Hari Kelima, Total 67 Kantung Jenazah Diserahkan ke RS Polri)
Gambar tato itu, kata Kombes Musyafak, berada di body part yang ada di postmortem dan cocok dengan data antemortem yang diberikan keluarga. Termasuk dari si pembuat tato tersebut yang menyebutkan bagian tubuh mana yang ada tatonya itu.
"Ketiga, jenazah atas nama Hizkia Jorry saroinsong (23) beralamat di Jalan Kenari, Jakarta Pusat, teridentifikasi melalui sidik jari dan tanda medis," pungkasnya.
(thm)