Hari Kelima, Total 67 Kantung Jenazah Diserahkan ke RS Polri

Jum'at, 02 November 2018 - 20:36 WIB
Hari Kelima, Total 67...
Hari Kelima, Total 67 Kantung Jenazah Diserahkan ke RS Polri
A A A
JAKARTA - Tim SAR hingga kini masih terus bekerja di lokasi pencarian jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Fokus pencarian berada di radius 500 meter dari lokasi ditemukan bagian black box atau kotak hitam pesawat.

Di area tersebut, ROV menemukan serpihan dalam jumlah cukup banyak di dasar laut. Sedangkan bagian pesawat terbesar yang berhasil ditemukan adalah roda pesawat. Tim SAR juga menemukan korban dan langsung dievaluasi ke atas kapal di dalam dua kantung jenazah.

Dua kantung jenazah itu selanjutnya dievakuasi ke Posko Terpadu di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI M Syaugi dalam keterangan pers mengungkapkan, total korban pesawat Lion Air JT-610 yang berhasil dievakuasi hingga Jumat (2/11/2018) pukul 17.00 WIB adalah sebanyak 67 kantung.

Sebelumnya tim SAR telah berhasil mengevakuasi 65 kantung jenazah yang telah diberi label dan dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dengan demikian hari ini ada dua tambahan kantung jenazah.

Jenazah yang telah dievakuasi oleh tim SAR tersebut terlebih dahulu dikumpulkan di Posko Terpadu. Selanjutnya, temuan tersebut akan diurai dan diidentifikasi oleh TIM DVI Polri di RS Polri Kramat Jati.

Selain jenazah, tim SAR juga sudah mengevakuasi sejumlah puing-puing pesawat dan hari ini telah diserahkan oleh Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk penyelidikan lebih lanjut. Penyerahan puing-puing pesawat dilakukan di Posko Terpadu di JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok.

Syaugi menambahkan, dari lokasi pencarian Basarnas telah membagi tugas semua asset yang terlibat dalam operasi, dimana terbagi dalam dua sektor atau prioritas pencarian. Pada sektor 1, tim SAR melaksanakan pencarian dengan search pattern (pola pencarian) creeping.

"Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air, seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box," ujarnya.

Menurut Syaugi, peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina.

Pada sektor ini tim juga mengerahkan penyelam-penyelam dari Basarnas, Denjaka, Kopaska, Taifib, Marinir, Indonesia Diver, dan POSSI sebanyak 119 personel. "Pada search area prioritas 2, tim SAR menggunakan pola pencarian pararel," ucapnya.

Sementara di sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan potensi SAR lainnya melaksanakan pencarian di permukaan.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)