RS Polri Sudah Terima 65 Kantong Jenazah Korban Lion Air JT-610
A
A
A
JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat hingga Jumat (2/11) telah menerima total 65 kantong jenazah dari hasil proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Karawang, Jawa Barat.
Jumlah tersebut bertambah sembilan kantong jenazah dari sebelumnya yang 56 kantong jenazah. Wakil Kepala RS Polri Kombes Pol Haryanto menuturkan, 65 kantong jenazah tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari hasil proses evakuasi sejak hari pertama.
Pada hari pertama, terdapat 24 kantong jenazah. Hari kedua 24 jenazah, hari ketiga delapan kantong jenazah, dan hari keempat sembilan kantong jenazah. "Hari ini tambah sembilan kantong jenazah. Jadi jumlahnya semua 65 kantong jenazah," kata Haryanto pada Jumat (2/11/2018).
Kepala Bidang Disaster Victim Investigation (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Pol Lisda Cancer menuturkan, kini Tim DVI juga telah mengambil sampel DNA posmortem dari bagian tubuh penumpang sebanyak 272. Hal itu bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 238 sampel DNA.
Lisda menjelaskan, 272 sampel DNA tersebut diambil dari 56 kantong jenazah. Sementara itu, sembilan kantong jenazah yang baru diterima belum dilakukan pengambilan sampel DNA.
"Itu 272 DNA postmortem di luar dari sembilan kantong jenazah yang baru. Tapi dari 56 kantong jenazah, yang sembilan baru kami terima tadi pagi, belum dibuka. Sebab, kantong jenazah itu baru kami terima pada Kamis malam. Jadi dimasukkan dulu ke ruang penyimpanan," tuturnya.
Untuk diketahui, tim DVI RS Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi. Perempuan kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 itu adalah warga Dusun Prumpon RT1/RW1 Kecamatan Sukodono, Jawa Timur, yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.
Jumlah tersebut bertambah sembilan kantong jenazah dari sebelumnya yang 56 kantong jenazah. Wakil Kepala RS Polri Kombes Pol Haryanto menuturkan, 65 kantong jenazah tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari hasil proses evakuasi sejak hari pertama.
Pada hari pertama, terdapat 24 kantong jenazah. Hari kedua 24 jenazah, hari ketiga delapan kantong jenazah, dan hari keempat sembilan kantong jenazah. "Hari ini tambah sembilan kantong jenazah. Jadi jumlahnya semua 65 kantong jenazah," kata Haryanto pada Jumat (2/11/2018).
Kepala Bidang Disaster Victim Investigation (DVI) Pusdokkes Polri Kombes Pol Lisda Cancer menuturkan, kini Tim DVI juga telah mengambil sampel DNA posmortem dari bagian tubuh penumpang sebanyak 272. Hal itu bertambah dari sebelumnya yang berjumlah 238 sampel DNA.
Lisda menjelaskan, 272 sampel DNA tersebut diambil dari 56 kantong jenazah. Sementara itu, sembilan kantong jenazah yang baru diterima belum dilakukan pengambilan sampel DNA.
"Itu 272 DNA postmortem di luar dari sembilan kantong jenazah yang baru. Tapi dari 56 kantong jenazah, yang sembilan baru kami terima tadi pagi, belum dibuka. Sebab, kantong jenazah itu baru kami terima pada Kamis malam. Jadi dimasukkan dulu ke ruang penyimpanan," tuturnya.
Untuk diketahui, tim DVI RS Polri baru berhasil mengidentifikasi satu korban yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi. Perempuan kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 itu adalah warga Dusun Prumpon RT1/RW1 Kecamatan Sukodono, Jawa Timur, yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.
(whb)