Menko Polhukam Wiranto Akan Temui Perwakilan Massa Aksi Bela Tauhid
A
A
A
JAKARTA - Massa aksi bela tauhid kembali menggelar unjuk rasa, siang ini di Istana Negara. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyampaikan kesanggupannya untuk menemui perwakilan Aksi Bela Tauhid 211.Usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018) siang, Wiranto langsung meluncur ke kantornya di Jakarta. "Silakan saja kalau demonstrasi nanti saya terima. Saya akan kembali ke kantor saat ini. Asal kita enggak emosi, jangan emosi, membuat kegaduhan, jangan membuat kacau, bangsa ini kan sedang banyak tugas yang harus dilakukan ke depan nanti," kata Wiranto.
Wiranto mengaku belum mengetahui apa tuntutan yang dibawa pada unjuk rasa kali ini. Menurutnya, tuntutan agar polisi mengadili pelaku pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam perayaan Hari Santri Nasional di Garut beberapa waktu lalu, telah dipenuhi. Para pelaku juga telah menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya tersebut.
"Tapi enggak apa-apa, nanti biar saya akan ketemu dengan mereka, saya akan bicarakan yang diminta itu apa," kata Wiranto.
Dalam kesempatan itu, Wiranto mengatakan agar para demonstran tidak memaksakan kehendak. Ia menekankan, demonstrasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan pendapat di muka umum ketika ada suatu komunikasi yang buntu.
"Dan demonstrasi itu tidak boleh membuat orang ketakutan, tidak boleh membuat masyarakat terganggu hak-hak mereka, membuat orang takut, tidak boleh," kata Wiranto.
Wiranto mengaku belum mengetahui apa tuntutan yang dibawa pada unjuk rasa kali ini. Menurutnya, tuntutan agar polisi mengadili pelaku pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam perayaan Hari Santri Nasional di Garut beberapa waktu lalu, telah dipenuhi. Para pelaku juga telah menyampaikan permintaan maaf atas perbuatannya tersebut.
"Tapi enggak apa-apa, nanti biar saya akan ketemu dengan mereka, saya akan bicarakan yang diminta itu apa," kata Wiranto.
Dalam kesempatan itu, Wiranto mengatakan agar para demonstran tidak memaksakan kehendak. Ia menekankan, demonstrasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan pendapat di muka umum ketika ada suatu komunikasi yang buntu.
"Dan demonstrasi itu tidak boleh membuat orang ketakutan, tidak boleh membuat masyarakat terganggu hak-hak mereka, membuat orang takut, tidak boleh," kata Wiranto.
(ysw)