Pengamat Hukum Ini Berikan Rumus Jitu Menjalankan Bela Negara

Sabtu, 01 Mei 2021 - 21:40 WIB
loading...
Pengamat Hukum Ini Berikan Rumus Jitu Menjalankan Bela Negara
Pengamat Hukum Universitas Trisakti, Radian Syam.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pengamat Hukum Universitas Trisakti, Radian Syam menyebutkan ada rumus jitu bela negara yang sangat penting bagi kaum milenial. Selain belajar sejarah dan bahasa Indonesia diperlukan empat pilar yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam hal itu, Radian menyebutkan banyak cara dalam mengkonsolidasikan kekuatan ilmu yang ada terlebih mengamalkan rumus Bela Negara tersebut, yakni dengan cara memanfaatkan era digital secara utuh dengan sebuah tanggung jawab yang didasari oleh norma etika.

“Saat ini yang terpenting bagi kaum milenial bukan hanya mengetahui teknologi digital tapi juga harus menjalankan rumus bela negara tersebut dengan rasa cinta tanah air,“ katanya, Sabtu (1/5/2021).

Menurutnya dengan bela negara, akan mampu menghilangkan hoaks dan menghilangkan rasa egoisme pribadi. Dengan demikian, apa yang dicita citakan oleh para pendiri negara termasuk dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat terwujud dan Bangsa ini. Sehingga siap menuju Indonesia Emas.

“Bela negara bukan hanya semata-mata angkat senjata,” ujar Radian. Hal ini disampaikan Radian Syam pada kegiatan Webinar Bela Negara dengan tema ‘Membangun Peran Dan Kesadaran Bela Negara Generasi Milenial’ yang diselenggarakan oleh Satuan Tugas Trikrama Husada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti pada sabtu 1 Mei 2021 dimana diikuti oleh mahasiswa serta masyarakat umum.

Kegiatan inipun dihadiri oleh Dekan Dr. dr. Raditya Wratsangka, Sp.OG(K) dan Wakil Dekan bidang 3 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dr. Tubagus Ferdi Fadilah, M.Kes Sp.A. Di penutup webinar Radian mengutip apa yang menjadi pesan dari Bung Hatta.

“Jatuh bangunnya negara ini sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain hormat terhadap bangsa ini bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi,” katanya.

“Negara dan Politik merupakan satu tarikan nafas dengan agama, satu roh yang tidak dapat dipisahkan,” tutupnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6529 seconds (0.1#10.140)