Pesawat Lion Air Jatuh, YLKI Minta Kemenhub Tingkatkan Pengawasan
A
A
A
JAKARTA - Ketua Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menjelaskan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Cengkareng - Pangkal Pinang memberikan preseden buruk bagia dunia penerbangan Indonesia.
“Penerbangan Indonesia, sebenarnya sudah mulai mendapatkan apresiasi positif di dunia internasional, baik dari Uni Eropa, FAA (Amerika) dan mendapatkan audit sangat tinggi dari ICAO,” kata Tulus dalam siaran pers yang diterima Sindo, Senin (29/10/2018).
Selain itu terhadap kejadian ini, YLKI memberikan beberapa catatan dalam kecelakaan ini. Selain mengucapkan duka cita mendalam bagi keluarga korban musibah di poin pertama.
YLKI juga meminta Kemenhub untuk memastikan bahwa penerbangan lainnya baik Lion Air dan atau maskapai lain, tidak ada masalah terkait teknis dan keselamatan.
Pengawasan kepada semua maskapai, baik terkait pengawasan teknis dan atau performa managerial wajib dilakukan. Termasuk meningkatkan pengawasan ke managemen Lion Air.
“Pengawasan yang intentif dan mendalam sangat urgen dilakukan pada Lion Air, yang selama ini dianggap sering mengecewakan konsumennya,” kata Tulus.
“Penerbangan Indonesia, sebenarnya sudah mulai mendapatkan apresiasi positif di dunia internasional, baik dari Uni Eropa, FAA (Amerika) dan mendapatkan audit sangat tinggi dari ICAO,” kata Tulus dalam siaran pers yang diterima Sindo, Senin (29/10/2018).
Selain itu terhadap kejadian ini, YLKI memberikan beberapa catatan dalam kecelakaan ini. Selain mengucapkan duka cita mendalam bagi keluarga korban musibah di poin pertama.
YLKI juga meminta Kemenhub untuk memastikan bahwa penerbangan lainnya baik Lion Air dan atau maskapai lain, tidak ada masalah terkait teknis dan keselamatan.
Pengawasan kepada semua maskapai, baik terkait pengawasan teknis dan atau performa managerial wajib dilakukan. Termasuk meningkatkan pengawasan ke managemen Lion Air.
“Pengawasan yang intentif dan mendalam sangat urgen dilakukan pada Lion Air, yang selama ini dianggap sering mengecewakan konsumennya,” kata Tulus.
(ysw)