Solusi TPST Bantargebang, DPRD Minta Pemprov DKI Bangun ITF

Rabu, 24 Oktober 2018 - 19:39 WIB
Solusi TPST Bantargebang, DPRD Minta Pemprov DKI Bangun ITF
Solusi TPST Bantargebang, DPRD Minta Pemprov DKI Bangun ITF
A A A
JAKARTA - Tumpukan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, terus menggunung. Untuk perlu solusi yang tepat agar tumpukan sempah tersebut tidak menjadi persoalan bagi warga sekitar maupun Pemprov DKI yang menjadikan Bantargebang sebagai lokasi pembuangan sampah dari Ibu Kota.

Menurut Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga, Pemprov DKI Jakarta sudah waktunya membangun fasilitas sampah yang menghasilkan energi listrik atau Intermediate Treatment Facility (ITF) di TPST Bantargebang.

Pengolahan sampah menjadi energi listrik akan berdampak positif terhadap lingkungan sekitar. Dengan demikian, tumpukan sampah di sana setiap harinya bisa terus dikurangi.

"Saya pikir ITF di TPST Bantargebang efektif. Sebenarnya, sampah di Bantargebang maksimal menjadi energi listrik tapi belum dikelola secara optimal. Kita jangan ketergantungan dengan Bekasi," ujar Pandapotan saat dihubungi, Rabu (24/10/2018).

Sejauh ini sudah ada lima korporasi yang berniat melakukan pengolahan sampah di TPST Bantargebang. Salah satunya adalah PT Multi Energi Terbarukan (PT MET).

Lewat teknik thermochemical, MET mampu mengolah sampah di atas areal seluas 110 hektare itu sehingga dapat meningkatkan nilai tata kelola sampah menjadi energi listrik.

Apabila nanti pembangunan ITF di Bantargebang terealisasi, kata dia, pihaknya mewanti-wanti agar Dinas Lingkungan Hidup merencanakannya dengan sebaik mungkin. Dengan begitu pelaksanaan pengolahan sampah menjadi energi listrik berjalan dengan optimal.

"Jadi perencanaannya yang matang biar pelaksanaannya maksimal," katanya.

Pandapotan mendukung penuh niat baik swasta untuk mengolah sampah di TPST Bantargebang. Sebab ia menilai pengelolaan yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup selama ini kurang berjalan baik, padahal uang yang digelontorkan sudah cukup besar.

"Karena kurang profesional para ASN mengelola sampah, termasuk kualitas pengelolaan sampahnya. Kalau sampah tidak diubah jadi listrik maka semakin menggunung saja di Bantargebang," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5845 seconds (0.1#10.140)