Penutupan Akses Parsial 19 Pakuhaji Diapresiasi Warga
A
A
A
JAKARTA - Warga di sekitar Kampung Sungai Turi Desa Laksana, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, mengapresiasi penutupan akses jalan menuju kawasan Parsial 19 oleh kepolisian. Sebab, penutupan jalan itu menguntungkan warga.
"Alhamdulillah warga bisa tenang sekarang, tidak ada komplain lagi. Kami sangat berterima kasih," kata Ketua RW 10 Desa Laksana Pakuhaji, Royani (48) saat dihubungi wartawan, Selasa (23/10/2018).
Menurutnya, penutupan jalan itu dilakukan dengan bijak dan disepakati warga setempat. "Walaupun ditutup tapi mobil kecil seperti ambulans dan mobil jenazah masih bisa masuk. Nah kalau mobil besar seperti pemadam kebakaran telah disediakan akses jalan tersendiri," sambungnya.
Senada disampaikan warga lain. Lici (50), mantan Ketua RW 11 untuk wilayah Kampung Sungai Turi juga menyambut baik upaya penutupan akses jalan Parsial 19.
"Sebagai warga Kampung Sungai Turi saya tidak merasa terganggu, karena kami sudah diberi akses jalan yang bisa dilalui masyarakat," paparnya.
Lici mengaku, untuk sarana transportasi kebutuhan sehari-hari seperti angkutan air mineral dan kebutuhan sembako pun tidak terganggu. Lebih dari itu, keamanan anak-anak kecil menjadi lebih terjamin.
"Anak-anak sekolah lebih aman, tidak khawatir dengan mobil-mobil besar yang biasanya lalu lalang di jalan tersebut," imbuhnya.
Sementara itu warga lain, Udin (38) turut memberikan apresiasi positif terhadap penutupan akses Parsial 19 Pakuhaji. Banyak manfaat yang diperoleh warga.
Warga Pakuhaji ini mengakui, dulu sebelum akses jalan ditutup, warga khawatir dengan banyaknya mobil besar yang melintas.
"Di sini kan banyak anak-anak kecil yang bermain, ngeri saja kalau ada mobil besar lalu lalang. Tapi sekarang sudah nyaman, sudah aman begitu jalannya di pasang portal," terang Udin.
Dia berharap portal tersebut ditutup selamanya. "Warga disini sudah sepakat seperti itu, jadi kalau bisa portalnya tidak perlu dibuka-buka lagi," pungkasnya.
"Alhamdulillah warga bisa tenang sekarang, tidak ada komplain lagi. Kami sangat berterima kasih," kata Ketua RW 10 Desa Laksana Pakuhaji, Royani (48) saat dihubungi wartawan, Selasa (23/10/2018).
Menurutnya, penutupan jalan itu dilakukan dengan bijak dan disepakati warga setempat. "Walaupun ditutup tapi mobil kecil seperti ambulans dan mobil jenazah masih bisa masuk. Nah kalau mobil besar seperti pemadam kebakaran telah disediakan akses jalan tersendiri," sambungnya.
Senada disampaikan warga lain. Lici (50), mantan Ketua RW 11 untuk wilayah Kampung Sungai Turi juga menyambut baik upaya penutupan akses jalan Parsial 19.
"Sebagai warga Kampung Sungai Turi saya tidak merasa terganggu, karena kami sudah diberi akses jalan yang bisa dilalui masyarakat," paparnya.
Lici mengaku, untuk sarana transportasi kebutuhan sehari-hari seperti angkutan air mineral dan kebutuhan sembako pun tidak terganggu. Lebih dari itu, keamanan anak-anak kecil menjadi lebih terjamin.
"Anak-anak sekolah lebih aman, tidak khawatir dengan mobil-mobil besar yang biasanya lalu lalang di jalan tersebut," imbuhnya.
Sementara itu warga lain, Udin (38) turut memberikan apresiasi positif terhadap penutupan akses Parsial 19 Pakuhaji. Banyak manfaat yang diperoleh warga.
Warga Pakuhaji ini mengakui, dulu sebelum akses jalan ditutup, warga khawatir dengan banyaknya mobil besar yang melintas.
"Di sini kan banyak anak-anak kecil yang bermain, ngeri saja kalau ada mobil besar lalu lalang. Tapi sekarang sudah nyaman, sudah aman begitu jalannya di pasang portal," terang Udin.
Dia berharap portal tersebut ditutup selamanya. "Warga disini sudah sepakat seperti itu, jadi kalau bisa portalnya tidak perlu dibuka-buka lagi," pungkasnya.
(mhd)