Hari Pertama Uji Coba Satu Arah Jalan Wahid Hasyim Dipenuhi Pelanggaran
A
A
A
JAKARTA - Uji coba satu arah di Jalan Wahid Hasyim pada hari pertama dipenuhi pelanggaran. Banyak kendaraan yang nekat menerobos jalur dan membuat kemacetan, polisi maupun Dishub tak melakukan penilangan.
Pantauan SINDOnews, Jalan Wahid Hasyim resmi diberlakukan satu arah, mulai dari pertigaan Jalan Jaksa hingga ke persimpangan Jalan Agus Salim atau Sabang, Senin (8/10/2018) pagi. Sejumlah kendaraan dari arah Sarinah maupun Agus Salim tak bisa langsung menuju Wahid Hasyim, mereka dialihkan menuju Jalan Sabang.
Kemacetan terlihat di sejumlah titik mulai dari persimpangan Sabang, persimpangan Kebon Sirih, hingga di sekitaran Jalan Wahid Hasyim. Di Jalan KH Wahid Hasyim sendiri diketahui kemacetan terjadi di beberapa titik, di antaranya Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kebon Sirih, dan Hotel A One Jakarta. Disana kemacetan dipicu sejumlah kendaraan yang melanggar.
Adanya perluasan trotoar di sisi kanan membuat jalan kian menyempit. Arus tersendat lantaran mobil yang melawan arah, memakan badan jalan. Bunyi klakson terdengar di sepanjang jalan. Kondisi tak jauh berbeda di persimpangan Jalan Agus Salim (Sabang) dan Jalan Wahid Hasyim.
Di jalan itu kemacet sulit dihindarkan karena pengendara kebingungan. Padahal di lokasi itu, terdapat rambu lalu lintas atau plang dan road barrie sebagai arah jalan. Namun pemasangan rambu di hiraukan pengguna jalan.
Kebanyakan melanggar disini merupakan sepeda motor, mereka tetap melanggar sekalipun petugas Dishub yang berada disana melarang masuk.
Tak hanya jalan wahid hasyim di berlakukan searah, kondisi sama juga terjadi di Jalan Agus Salim.
Di jalan itu, jalanan diberlakukan searah, pengendara yang melintas dari Jalan Kebon Sirih menuju Sabang tak boleh melintas di kawasan itu. Pengemudi diarahkan menuju Kebon Sirih, bila ingin ke Jalan Sabang maupun Sarinah, pengendara bisa menggunakan Jalan Jaksa.
“Agak ribet yah. Mungkin karena kami belum terbiasa,” ujar Titin (29) pengendara Sedan Soluna yang melanggar di Jalan KH Wahid Hasyim. Meski diketahui banyak pelanggaran. Namun para petugas tetap melakukan pengawasan.
Mereka ditempatkan di beberapa titik, mulai dari persimpang Cemara, Jaksa, Agus Salim, dan persimpangan Jalan Kebon Sirih dari Agus Salim. Dalam penempatan itu, petugas melakukan pengarahan di kepada pengguna jalan.
Road barrier tersebar di beberapa titik membantu rekayasa lalin, termasuk mobil Dishub yang membawa videotron yang ditempatkan di persimpangan Wahid Hasyim dan Agus Salim.
Aksi penjagaan kemudian beberapa kali diwarnai cekcok mulut antara petugas dengan pengendara. Para pengendara nekat melintas, sementara petugas lebih pada melakukan penghalauan agar tak macet.
Kasudinhub Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak mengatakan, hari ini merupakan uji coba pertama yang akan berakhir pada 22 Oktober 2018 mendatang. "Setelah uji coba, kebijakan satu arah ini akan diberlakukan secara permanen," kata Harlem pada wartawan Senin (8/10/2018).
Harlem melanjutkan uji coba dilakukan sebagai upaya Sudinhub Jakpus untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Setiap harinya pengendara mengalami kemacetan parah ketika pagi-sore.
Bila nantinya hasil tahap 1 bagus, Harlem mengatakan, tahap dua akan dilakukan. Beberapa jalan akan diberlakukan searah di antaranya Jalan Srikaya, Jalan KH Wahid Hasyim dari Srikaya menuju Stasiun Gondangdia.
Meski baru berencana namun sejumlah plang petunjuk arah dan rambu lalu lintas mulai terpasang di sejumlah ruas jalan. Langkah ini dilakukan memaksimalkan tahap dua nantinya.
Pantauan SINDOnews, Jalan Wahid Hasyim resmi diberlakukan satu arah, mulai dari pertigaan Jalan Jaksa hingga ke persimpangan Jalan Agus Salim atau Sabang, Senin (8/10/2018) pagi. Sejumlah kendaraan dari arah Sarinah maupun Agus Salim tak bisa langsung menuju Wahid Hasyim, mereka dialihkan menuju Jalan Sabang.
Kemacetan terlihat di sejumlah titik mulai dari persimpangan Sabang, persimpangan Kebon Sirih, hingga di sekitaran Jalan Wahid Hasyim. Di Jalan KH Wahid Hasyim sendiri diketahui kemacetan terjadi di beberapa titik, di antaranya Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kebon Sirih, dan Hotel A One Jakarta. Disana kemacetan dipicu sejumlah kendaraan yang melanggar.
Adanya perluasan trotoar di sisi kanan membuat jalan kian menyempit. Arus tersendat lantaran mobil yang melawan arah, memakan badan jalan. Bunyi klakson terdengar di sepanjang jalan. Kondisi tak jauh berbeda di persimpangan Jalan Agus Salim (Sabang) dan Jalan Wahid Hasyim.
Di jalan itu kemacet sulit dihindarkan karena pengendara kebingungan. Padahal di lokasi itu, terdapat rambu lalu lintas atau plang dan road barrie sebagai arah jalan. Namun pemasangan rambu di hiraukan pengguna jalan.
Kebanyakan melanggar disini merupakan sepeda motor, mereka tetap melanggar sekalipun petugas Dishub yang berada disana melarang masuk.
Tak hanya jalan wahid hasyim di berlakukan searah, kondisi sama juga terjadi di Jalan Agus Salim.
Di jalan itu, jalanan diberlakukan searah, pengendara yang melintas dari Jalan Kebon Sirih menuju Sabang tak boleh melintas di kawasan itu. Pengemudi diarahkan menuju Kebon Sirih, bila ingin ke Jalan Sabang maupun Sarinah, pengendara bisa menggunakan Jalan Jaksa.
“Agak ribet yah. Mungkin karena kami belum terbiasa,” ujar Titin (29) pengendara Sedan Soluna yang melanggar di Jalan KH Wahid Hasyim. Meski diketahui banyak pelanggaran. Namun para petugas tetap melakukan pengawasan.
Mereka ditempatkan di beberapa titik, mulai dari persimpang Cemara, Jaksa, Agus Salim, dan persimpangan Jalan Kebon Sirih dari Agus Salim. Dalam penempatan itu, petugas melakukan pengarahan di kepada pengguna jalan.
Road barrier tersebar di beberapa titik membantu rekayasa lalin, termasuk mobil Dishub yang membawa videotron yang ditempatkan di persimpangan Wahid Hasyim dan Agus Salim.
Aksi penjagaan kemudian beberapa kali diwarnai cekcok mulut antara petugas dengan pengendara. Para pengendara nekat melintas, sementara petugas lebih pada melakukan penghalauan agar tak macet.
Kasudinhub Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak mengatakan, hari ini merupakan uji coba pertama yang akan berakhir pada 22 Oktober 2018 mendatang. "Setelah uji coba, kebijakan satu arah ini akan diberlakukan secara permanen," kata Harlem pada wartawan Senin (8/10/2018).
Harlem melanjutkan uji coba dilakukan sebagai upaya Sudinhub Jakpus untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Setiap harinya pengendara mengalami kemacetan parah ketika pagi-sore.
Bila nantinya hasil tahap 1 bagus, Harlem mengatakan, tahap dua akan dilakukan. Beberapa jalan akan diberlakukan searah di antaranya Jalan Srikaya, Jalan KH Wahid Hasyim dari Srikaya menuju Stasiun Gondangdia.
Meski baru berencana namun sejumlah plang petunjuk arah dan rambu lalu lintas mulai terpasang di sejumlah ruas jalan. Langkah ini dilakukan memaksimalkan tahap dua nantinya.
(whb)