Merancang Kota Harus Fokus Kesehatan dan Kebahagiaan Warga
A
A
A
JAKARTA - Saat ini dalam merancang pembangunan sebuah perkotaan, sudah tidak cukup lagi hanya fokus terhadap strategi mengurangi atau menghilangkan isu-isu spesifik seperti polusi, kemacetan, dan sampah saja. Namun merancang kota kini fokus utamanya harus ke faktor kesehatan dan kebahagiaan warga yang tinggal di dalamnya.
“Strategi yang transformatif ini khususnya sangat penting saat merancang sistem mobilitas perkotaan,” kata Cities and Planning Leader untuk Singapura, lndonesia dan Malaysia, Neil Walmsley, dalam diskusi bertema Investasi pada Mobilitas Perkotaan Sangat Penting untuk Kesehatan dan Kebahagiaan, di Jakarta, Rabu (12/8/2018).
Menurut dia, kota-kota di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia. Diperkirakan 10 tahun mendatang, sebanyak 68% populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan.
Saat ini, 14 kota di seluruh Indonesia memiliki populasi lebih dari 1 juta orang dan Jakarta menjadi kota terbesar di Indonesia. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan kepadatan lalu lintas telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp67,5 triliun pada tahun tahun 2017.
”Mobilitas, kesehatan, produktivitas dan terutama kebahagiaan sangat terkait satu sama lain. Bukti dampak yang sangat jelas terhadap kesehatan warga dalam kota yang sangat padat lalu lintasnya adalah polusi suara dan kualitas udara yang sebaglan besar disebabkan emisi gas buang kendaraan bermotor,” jelas Walmsley.
Dalam penelitian yang diterbitkan Arun 'Rethinking Urban Mobmzy’, disimpulkan bahwa perkotaan yang sukses adalah saat menjadi rumah bagi masyarakat yang sehat, bahagia, dan produktif. Juga menarik bagi para pengunjung dan dunia usaha.
Untuk memungkinkan itu, kata Walmsley, otoritas kota sebaiknya menyediakan pilihan mobililtas yang terjangkau tapi juga efektif mengurangi polusi dan kepadatan kendaraan. Juga meningkatkan keamanan, mendukung aktivitas fisik warga dan meningkatkan penggunaan tanah.
Sementara itu, Pimpinan Arup Indonesia, Gabriel Hyde mengatakan, Asian Games 2018 memberikan sedikit gambaran peluang dalam sistem mobilitas perkotaan. Termasuk langkah untuk membantu perkotaan di Indonesia meningkatkan kualitas hidup warga kotanya.
Gabril Hyde mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh pihak yang berkepentingan di Indonesla untuk bersama-sama membuka wawasan tentang filosofi pembangunan kota. Yakni, pembangunan yang berbasis kesehatan dan kebahagiaan warga. “PT Arup lndonesia sangat siap untuk menjadi bagian aktif di dalamnya,” ujar dia.
PT Arup lndonesla, perusahaan independen yang terdiri dari para desainer, perancang, insinyur, konsultan dan spesialis teknis lndonesia fokus pada pembangunan sistem mobilitas perkotaan untuk meciptakan perkotaan Indonesia yang lebih bersaing regional dan global.
“Arup sudah lama menjalin kerja sama yang baik dengan banyak pemikir terdepan, pelobi dan para penentu dalam perubahan tata kota termasuk World Economic Forum, C40 Citles Climate Leadership Group dan Yayasan Rockerfeller,” jelas Gabriel Hyde.
Selain itu, kata dia, Arup juga telah menjalln kerja sama dengan otoritas transportasi Jakarta untuk meningkatkan sistem kereta api dan konektivitas pejalan kaki.
Arup adalah kekuatan kreatif di balik banyak proyek penting dalam skala dunia khususnya pada lingkungan bangunan. Di antaranya yakni, Singapore Sports Hub, Marina Bay Sands, New York’s Second Avenue Subway, the Beijing Water Cube stadium and the Sydney Opera House.
Ada pun proyek pertama PT Arup Indonesia dimulai sejak tahun 1970-an. Yakni dalam pembangunan The Peak Twin Towers and Menara Jamsostek di Jakarta; Siak River Bridge di Sumatera; dan Shangri-la Hotel di Surabaya.
Saat ini Arup juga membantu membentuk bangunan dan infrastruktur seperti Menara Astra dan Jakarta International Velodrome di jantung kota Jakarta CBD, Indonesian Convention Exhibition (ICE) di BSD Jakarta. Jakarta-Bandung High Speed Rail Transit Oriented Development di Karawang dan Tegal luar dan terminal Probolinggo LNG di Jawa Timur.
“Kami juga bekerja sama dengan perusahaan dan operator kereta api untuk mengidentiflkasikan perbaikan dan peluang investasi untuk jaringan kereta api di Jakarta Raya, dan merancang komunitas yang Iebih tersambung dan ramah pejalan kaki dengan rancangan pejalan kaki MRT Jakarta,” pungkas Walmsley.
“Strategi yang transformatif ini khususnya sangat penting saat merancang sistem mobilitas perkotaan,” kata Cities and Planning Leader untuk Singapura, lndonesia dan Malaysia, Neil Walmsley, dalam diskusi bertema Investasi pada Mobilitas Perkotaan Sangat Penting untuk Kesehatan dan Kebahagiaan, di Jakarta, Rabu (12/8/2018).
Menurut dia, kota-kota di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di Asia. Diperkirakan 10 tahun mendatang, sebanyak 68% populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan.
Saat ini, 14 kota di seluruh Indonesia memiliki populasi lebih dari 1 juta orang dan Jakarta menjadi kota terbesar di Indonesia. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan kepadatan lalu lintas telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar Rp67,5 triliun pada tahun tahun 2017.
”Mobilitas, kesehatan, produktivitas dan terutama kebahagiaan sangat terkait satu sama lain. Bukti dampak yang sangat jelas terhadap kesehatan warga dalam kota yang sangat padat lalu lintasnya adalah polusi suara dan kualitas udara yang sebaglan besar disebabkan emisi gas buang kendaraan bermotor,” jelas Walmsley.
Dalam penelitian yang diterbitkan Arun 'Rethinking Urban Mobmzy’, disimpulkan bahwa perkotaan yang sukses adalah saat menjadi rumah bagi masyarakat yang sehat, bahagia, dan produktif. Juga menarik bagi para pengunjung dan dunia usaha.
Untuk memungkinkan itu, kata Walmsley, otoritas kota sebaiknya menyediakan pilihan mobililtas yang terjangkau tapi juga efektif mengurangi polusi dan kepadatan kendaraan. Juga meningkatkan keamanan, mendukung aktivitas fisik warga dan meningkatkan penggunaan tanah.
Sementara itu, Pimpinan Arup Indonesia, Gabriel Hyde mengatakan, Asian Games 2018 memberikan sedikit gambaran peluang dalam sistem mobilitas perkotaan. Termasuk langkah untuk membantu perkotaan di Indonesia meningkatkan kualitas hidup warga kotanya.
Gabril Hyde mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi seluruh pihak yang berkepentingan di Indonesla untuk bersama-sama membuka wawasan tentang filosofi pembangunan kota. Yakni, pembangunan yang berbasis kesehatan dan kebahagiaan warga. “PT Arup lndonesia sangat siap untuk menjadi bagian aktif di dalamnya,” ujar dia.
PT Arup lndonesla, perusahaan independen yang terdiri dari para desainer, perancang, insinyur, konsultan dan spesialis teknis lndonesia fokus pada pembangunan sistem mobilitas perkotaan untuk meciptakan perkotaan Indonesia yang lebih bersaing regional dan global.
“Arup sudah lama menjalin kerja sama yang baik dengan banyak pemikir terdepan, pelobi dan para penentu dalam perubahan tata kota termasuk World Economic Forum, C40 Citles Climate Leadership Group dan Yayasan Rockerfeller,” jelas Gabriel Hyde.
Selain itu, kata dia, Arup juga telah menjalln kerja sama dengan otoritas transportasi Jakarta untuk meningkatkan sistem kereta api dan konektivitas pejalan kaki.
Arup adalah kekuatan kreatif di balik banyak proyek penting dalam skala dunia khususnya pada lingkungan bangunan. Di antaranya yakni, Singapore Sports Hub, Marina Bay Sands, New York’s Second Avenue Subway, the Beijing Water Cube stadium and the Sydney Opera House.
Ada pun proyek pertama PT Arup Indonesia dimulai sejak tahun 1970-an. Yakni dalam pembangunan The Peak Twin Towers and Menara Jamsostek di Jakarta; Siak River Bridge di Sumatera; dan Shangri-la Hotel di Surabaya.
Saat ini Arup juga membantu membentuk bangunan dan infrastruktur seperti Menara Astra dan Jakarta International Velodrome di jantung kota Jakarta CBD, Indonesian Convention Exhibition (ICE) di BSD Jakarta. Jakarta-Bandung High Speed Rail Transit Oriented Development di Karawang dan Tegal luar dan terminal Probolinggo LNG di Jawa Timur.
“Kami juga bekerja sama dengan perusahaan dan operator kereta api untuk mengidentiflkasikan perbaikan dan peluang investasi untuk jaringan kereta api di Jakarta Raya, dan merancang komunitas yang Iebih tersambung dan ramah pejalan kaki dengan rancangan pejalan kaki MRT Jakarta,” pungkas Walmsley.
(ysw)