Driver Angkutan Online se-Jabodetabek Demo, Polisi Terjunkan 1 Kompi
A
A
A
JAKARTA - Pengemudi taksi dan ojek online se-Jabodetabek yang berafiliasi dalam Gerakan Jabodetabek Bersatu, akan berunjuk rasa di Kantor Grab Indonesia, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018) siang. Dalam aksi itu mereka akan menyampaikan lima tuntutan.
Humas aksi, Dedi Heriyantoni, mengungkapkan, sebelum bertolak ke Kantor Grab Indonesia, mereka akan berkumpul di titik kumpul di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Rencananya mereka akan konvoi dari Jalan Kuningan Persada-Rasuna Said-Gedung Lippo Kuningan. "Bentuk unjuk rasa orasi dan aksi damai," ujar Dedi.
Estimasi massa diperkirakan mencapai 1.000 orang dengan menggunakan 100 sepeda motor dan 350 mobil. Dalam aksi itu mereka akan menuntut lima hal. Pertama, menagih janji aplikator. Kedua, menolak Keras aplikator menjadi perusahaan transportasi. Ketiga, menolak keras eksploitasi terhadap driver online.
"Keempat, menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online. Kelima, apabila aplikator tidak memenuhi tuntutan kami, maka kami akan meminta kepada pemerintah agar mengusir Grab dan Go-Jek dari Bumi Pertiwi dan membuatkan aplikasi pemerintah," tandasnya.
Terkait aksi unjuk rasa bertema 'Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana' ini, puluhan personel polisi disiagakan di lokasi. Meski diklaim unjuk rasa damai, tentu polisi tidak mau kecolongan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar, mengatakan, pihaknya sudah siap memberikan pengamanan terkait rencana aksi tersebut. Kendaraan taktis sudah disiagakan di lokasi unjuk rasa.
"Terkait aksi di Kantor Grab Kuningan, kita siapkan pengamanan, satu kompi, 90 orang," ujar Indra Jafar.
Humas aksi, Dedi Heriyantoni, mengungkapkan, sebelum bertolak ke Kantor Grab Indonesia, mereka akan berkumpul di titik kumpul di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Rencananya mereka akan konvoi dari Jalan Kuningan Persada-Rasuna Said-Gedung Lippo Kuningan. "Bentuk unjuk rasa orasi dan aksi damai," ujar Dedi.
Estimasi massa diperkirakan mencapai 1.000 orang dengan menggunakan 100 sepeda motor dan 350 mobil. Dalam aksi itu mereka akan menuntut lima hal. Pertama, menagih janji aplikator. Kedua, menolak Keras aplikator menjadi perusahaan transportasi. Ketiga, menolak keras eksploitasi terhadap driver online.
"Keempat, menolak keras kartelisasi dan monopoli bisnis transportasi online. Kelima, apabila aplikator tidak memenuhi tuntutan kami, maka kami akan meminta kepada pemerintah agar mengusir Grab dan Go-Jek dari Bumi Pertiwi dan membuatkan aplikasi pemerintah," tandasnya.
Terkait aksi unjuk rasa bertema 'Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana' ini, puluhan personel polisi disiagakan di lokasi. Meski diklaim unjuk rasa damai, tentu polisi tidak mau kecolongan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar, mengatakan, pihaknya sudah siap memberikan pengamanan terkait rencana aksi tersebut. Kendaraan taktis sudah disiagakan di lokasi unjuk rasa.
"Terkait aksi di Kantor Grab Kuningan, kita siapkan pengamanan, satu kompi, 90 orang," ujar Indra Jafar.
(thm)