Terpapar Gas Air Mata Sisa Bentrok Suporter, Ratusan Siswa SD Diliburkan
A
A
A
BEKASI - Buntut kericuhan suporter tim Persija (Jackmania) di Stadin Patriot Chandrabaga, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis 6 September 2018 malam menyebabkan ratusan siswa SDN 16 Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan terpaksa dipulangkan lebih awal. Karena sisa tembakan gas air mata di sekitar lokasi masih terasa sehingga mengganggu siswa SD.
Ratusan siswa merasakan pedih hingga sesak nafas saat jam pelajaran akan dimulai, bahkan siswa juga mengeluh sambil menitikan air mata akibat imbas terpapar gas air mata.
"Terpaksa kami pulangkan, para siswa mengeluh matanya berair dan sesak nafas," ujar guru SDN 16 Kayuringin Jaya, Wuri Handayani kepada wartawan, Jumat (7/9/2018).
Sebelum siswa dipulangkan, kata dia, pihak sekolah sempat menggelar beberapa aktivasi seperti tadarus bersama di halaman sekolah. Namun, setelah siswa masuk ke dalam kelas, efek sisa gas air mata mulai terasa hingga pihaknya memutuskan memulangkan siswa demi keselamatan dan kesehatan ratusan siswa.
Tak hanya siswa, para guru juga merasakan hal yang sama, akhirnya Kepada Sekolah dan dewan Guru memutuskan untuk memulangkan siswa. Bahkan, beberapa selongsong gas air mata juga ditemukan di halaman sekolah.
"Ada beberapa selongsong gas air mata yang ditemukan di halaman sekolah, siswa yang menemukan tapi langsung kita buang," katanya.
Pantauan SINDO, lokasi SD Negeri 16 Kayuringin Jaya terletak presis di belakang Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, tepatnya di Jalan Telaga Boda Raya, dekat pintu Barat Stadion di Jalan Guntur Raya. Peristiwa kericuhan oknum suporter sendiri terjadi di sepanjang Jalan Guntur Raya dekat pemukiman warga.
Polisi yang mencoba membubarkan massa terpaksa menembakkan gas air mata yang akhirnya berimbas hingga ke pemukiman warga sekitar"Tadi siswa udah pada nangis, kita suruh cuci muka dan basuh pakai tisu tapi tetap gak ampuh, terpaksa kita pulangkan demi menjaga kesehatan mereka," tukasnya.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan selonsong gas air mata tersebut milik pihak kepolisian. Menurutnya, gas air mata tersebut sisa pembubaran suporter pada Kamis malam."Saat kericuhan banyak soporter yang lari kedalam sekolah," katanya.
Menurutnya, pihaknya terpaksa menembakan gas air mata dan air dari watercanon lantaran para suporter sudah tidak terbendung melakukan aksi anarkis. Untuk membubarkan kerumunan ratusan suporter tersebut terpaksa antisipasi dilakukan."Setelah dihalau, baru mereka membubarkan diri," tegasnya.
Untuk diketahui, supporter Persija Jakarta, Jakmania, terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di luar Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi pada Kamis (6/9) malam. Bentrokan terjadi ketika Persija tengah bertanding melawan Selangor FA di dalam stadion. Bentrokan terjadi di Jalan Guntur Raya atau sisi barat Stadion Patriot Candrabhaga.
Ratusan supporter yang diduga tak bisa masuk karena tak mempunyai tiket melempari polisi yang berjaga menggunakan batu. Karena semakin terdesak, polisi kemudian meletuskan tembakan gas air mata. Alhasil, situasi semakin memanas. The Jakmania terus melempari batu ke arah stadion, bahkan batu sampai masuk ke tribun.
Polisi juga terus meletuskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan supporter. Sementara itu, pertandingan sendiri dimenangkan oleh Selangor FA dengan skor 1-2. Saat ini, kondisi di Stadion Patriot Chandrabaga sudah kondusif. Hanya saja, bekas batu berserakan di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ratusan siswa merasakan pedih hingga sesak nafas saat jam pelajaran akan dimulai, bahkan siswa juga mengeluh sambil menitikan air mata akibat imbas terpapar gas air mata.
"Terpaksa kami pulangkan, para siswa mengeluh matanya berair dan sesak nafas," ujar guru SDN 16 Kayuringin Jaya, Wuri Handayani kepada wartawan, Jumat (7/9/2018).
Sebelum siswa dipulangkan, kata dia, pihak sekolah sempat menggelar beberapa aktivasi seperti tadarus bersama di halaman sekolah. Namun, setelah siswa masuk ke dalam kelas, efek sisa gas air mata mulai terasa hingga pihaknya memutuskan memulangkan siswa demi keselamatan dan kesehatan ratusan siswa.
Tak hanya siswa, para guru juga merasakan hal yang sama, akhirnya Kepada Sekolah dan dewan Guru memutuskan untuk memulangkan siswa. Bahkan, beberapa selongsong gas air mata juga ditemukan di halaman sekolah.
"Ada beberapa selongsong gas air mata yang ditemukan di halaman sekolah, siswa yang menemukan tapi langsung kita buang," katanya.
Pantauan SINDO, lokasi SD Negeri 16 Kayuringin Jaya terletak presis di belakang Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, tepatnya di Jalan Telaga Boda Raya, dekat pintu Barat Stadion di Jalan Guntur Raya. Peristiwa kericuhan oknum suporter sendiri terjadi di sepanjang Jalan Guntur Raya dekat pemukiman warga.
Polisi yang mencoba membubarkan massa terpaksa menembakkan gas air mata yang akhirnya berimbas hingga ke pemukiman warga sekitar"Tadi siswa udah pada nangis, kita suruh cuci muka dan basuh pakai tisu tapi tetap gak ampuh, terpaksa kita pulangkan demi menjaga kesehatan mereka," tukasnya.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari membenarkan selonsong gas air mata tersebut milik pihak kepolisian. Menurutnya, gas air mata tersebut sisa pembubaran suporter pada Kamis malam."Saat kericuhan banyak soporter yang lari kedalam sekolah," katanya.
Menurutnya, pihaknya terpaksa menembakan gas air mata dan air dari watercanon lantaran para suporter sudah tidak terbendung melakukan aksi anarkis. Untuk membubarkan kerumunan ratusan suporter tersebut terpaksa antisipasi dilakukan."Setelah dihalau, baru mereka membubarkan diri," tegasnya.
Untuk diketahui, supporter Persija Jakarta, Jakmania, terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian di luar Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi pada Kamis (6/9) malam. Bentrokan terjadi ketika Persija tengah bertanding melawan Selangor FA di dalam stadion. Bentrokan terjadi di Jalan Guntur Raya atau sisi barat Stadion Patriot Candrabhaga.
Ratusan supporter yang diduga tak bisa masuk karena tak mempunyai tiket melempari polisi yang berjaga menggunakan batu. Karena semakin terdesak, polisi kemudian meletuskan tembakan gas air mata. Alhasil, situasi semakin memanas. The Jakmania terus melempari batu ke arah stadion, bahkan batu sampai masuk ke tribun.
Polisi juga terus meletuskan tembakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan supporter. Sementara itu, pertandingan sendiri dimenangkan oleh Selangor FA dengan skor 1-2. Saat ini, kondisi di Stadion Patriot Chandrabaga sudah kondusif. Hanya saja, bekas batu berserakan di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
(ysw)