LRT Beroperasi Akhir Tahun, Jakpro Kebut Pembangunan Stasiun
A
A
A
JAKARTA - Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) ditargetkan bisa beroperasi penuh pada akhir tahun 2018. Untuk mempercepat hal itu, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan mendesak segala kegiatan pembangunan, termasuk uji coba operasional yang melibatkan masyarakat umum.
Direktur Proyek LRT, PT Jakpro, Allan Tandiono, mengatakan, sembari melakukan uji coba operasional sebagaimana rekomendasi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, pihaknya akan mempercepat pembangunan stasiun.
“Kami masih menunggu hasil uji operasi dan persetujuan dari gubernur. Sembari itu dilakukan, kami akan melanjutkan pembenahan di stasiun. Kemungkinan Desember ini kereta bisa dipergunakan untuk umum,” ujar Allan seusai mencoba LRT Velodrome-Kelapa Gading, di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Dalam uji coba yang mengikutkan masyarakat umum ini, LRT mampu bekerja lancara dengan kecepatan sekitar 10-15 kilometer. Dengan jarak 5,5 kilometer dari Veledrome ke Kelapa Gading, waktu tempuh hanya kurang dari 15 menit melintasi empat stasiun, yakni Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Pulomas, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, dan Stasiun Mall Kelapa Gading.
KORAN SINDO berkesempatan menjajal kereta ringan itu. Kondisi bagian dalam LRT tampak rapih. Sebanyak 20 kursi prioritas diberikan kepada disabilitas, lansia, ibu hamil, dan ibu yang membawa anak. Sementara untuk penumpang normal terdapat enam kursi di belakang ruang masinis.
Berbeda dengan KA bandara dan commuter line, LRT terbilang cukup ramah dengan pengguna kursi roda. Satu lokasi dengan sambungan kereta terdapat space buat kursi roda seluas 2 meter. Sayang pengguna kursi akan tampak kesulitan lantaran akses menuju peron tidak siapkan.
Dalam uji coba ini, LRT menggunakan empat rangkaian. Satu gerbong bisa diisi 135 kursi. “Kalau disiapkan, ini bisa digunakan untuk enam peron,” ucap Allan.
Allan mengatakan, dalam uji coba LRT kali ini pihaknya mengajak masyarakat umum, khusunya warga sekitar Kelapa Gading. Pihaknya sengaja mengajak masyarakat agar dapat merasakan langsung nikmatnya perjalan LRT Kelapa Gading. “Kami ingin membalas jasa mereka (yang bersabar) selama 2,5 tahun ini,” ucap Allan.
Allan menyebutkan, saat pembangunan LRT Kelapa Gading, banyak masyarakat terganggu. Pekerjaan yang berlangsung siang malam membuat masyarakat tak nyaman. Terlebih saat malam hari dimana masyarakat waktunya istirahat.
Coorporate Secretary PT Jakpro, Hani Sumarno, mengatakan, uji coba LRT akan dilakukan selama sebulan. Uji coba by request sejumlah perusahaan juga akan diberikan bagi siapapun yang mendaftar.
Hani meyakini LRT Jakarta akan mengurangi kemacetan di kawasan Kelapa Gading hingga Dukuh Atas. Terlebih jika nantinya disetujui dan mengikuti Dewan Transportasi Jakarta, LRT akan terintegrasi dengan Transjakarta.
Untuk tiket, sempat muncul angka sebesar Rp15.600 per sekali jalan. Namun berdasarkan saran Dewan Transportasi Jakarta, tiket meksimal Rp10 ribu, termasuk tarif Transjakarta.
PT Jakpro, kata Hani, hingga kini belum menetapkan besaran tarif. Sebab pihaknya masih menunggu keputusan yang akan dituangkan dalam Pergub. “Masih ada pembahasan, termasuk melanjutkan fase dua nantinya,” ucap Hani.
Direktur Proyek LRT, PT Jakpro, Allan Tandiono, mengatakan, sembari melakukan uji coba operasional sebagaimana rekomendasi Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, pihaknya akan mempercepat pembangunan stasiun.
“Kami masih menunggu hasil uji operasi dan persetujuan dari gubernur. Sembari itu dilakukan, kami akan melanjutkan pembenahan di stasiun. Kemungkinan Desember ini kereta bisa dipergunakan untuk umum,” ujar Allan seusai mencoba LRT Velodrome-Kelapa Gading, di Stasiun Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Dalam uji coba yang mengikutkan masyarakat umum ini, LRT mampu bekerja lancara dengan kecepatan sekitar 10-15 kilometer. Dengan jarak 5,5 kilometer dari Veledrome ke Kelapa Gading, waktu tempuh hanya kurang dari 15 menit melintasi empat stasiun, yakni Stasiun Pacuan Kuda, Stasiun Pulomas, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, dan Stasiun Mall Kelapa Gading.
KORAN SINDO berkesempatan menjajal kereta ringan itu. Kondisi bagian dalam LRT tampak rapih. Sebanyak 20 kursi prioritas diberikan kepada disabilitas, lansia, ibu hamil, dan ibu yang membawa anak. Sementara untuk penumpang normal terdapat enam kursi di belakang ruang masinis.
Berbeda dengan KA bandara dan commuter line, LRT terbilang cukup ramah dengan pengguna kursi roda. Satu lokasi dengan sambungan kereta terdapat space buat kursi roda seluas 2 meter. Sayang pengguna kursi akan tampak kesulitan lantaran akses menuju peron tidak siapkan.
Dalam uji coba ini, LRT menggunakan empat rangkaian. Satu gerbong bisa diisi 135 kursi. “Kalau disiapkan, ini bisa digunakan untuk enam peron,” ucap Allan.
Allan mengatakan, dalam uji coba LRT kali ini pihaknya mengajak masyarakat umum, khusunya warga sekitar Kelapa Gading. Pihaknya sengaja mengajak masyarakat agar dapat merasakan langsung nikmatnya perjalan LRT Kelapa Gading. “Kami ingin membalas jasa mereka (yang bersabar) selama 2,5 tahun ini,” ucap Allan.
Allan menyebutkan, saat pembangunan LRT Kelapa Gading, banyak masyarakat terganggu. Pekerjaan yang berlangsung siang malam membuat masyarakat tak nyaman. Terlebih saat malam hari dimana masyarakat waktunya istirahat.
Coorporate Secretary PT Jakpro, Hani Sumarno, mengatakan, uji coba LRT akan dilakukan selama sebulan. Uji coba by request sejumlah perusahaan juga akan diberikan bagi siapapun yang mendaftar.
Hani meyakini LRT Jakarta akan mengurangi kemacetan di kawasan Kelapa Gading hingga Dukuh Atas. Terlebih jika nantinya disetujui dan mengikuti Dewan Transportasi Jakarta, LRT akan terintegrasi dengan Transjakarta.
Untuk tiket, sempat muncul angka sebesar Rp15.600 per sekali jalan. Namun berdasarkan saran Dewan Transportasi Jakarta, tiket meksimal Rp10 ribu, termasuk tarif Transjakarta.
PT Jakpro, kata Hani, hingga kini belum menetapkan besaran tarif. Sebab pihaknya masih menunggu keputusan yang akan dituangkan dalam Pergub. “Masih ada pembahasan, termasuk melanjutkan fase dua nantinya,” ucap Hani.
(thm)