Investasi Sampah di Bantar Gebang Harus Cekatan Disikapi

Rabu, 29 Agustus 2018 - 20:45 WIB
Investasi Sampah di Bantar Gebang Harus Cekatan Disikapi
Investasi Sampah di Bantar Gebang Harus Cekatan Disikapi
A A A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai NasDem DKI Jakarta Bestari Barus mengimbau kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk tidak menghalangi rencana pihak swasta dalam berinvestasi pengolahan sampah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat menjadi energi listrik.

Seperti diketahui, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sedikit terkendala untuk merealisasikan penawaran dari swasta lantaran mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)sedang dibahas oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta.

"Ya nanti Dinas Penanaman dan PTSPnya disuruh cepat cari payung hukumnya, jangan ada penghalangan terhadap investasi atau hal-hal yang baik," kata Bestari di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat.

Saat ini, sudah ada 30 perusahaan yang berniat melakukan perubahan seperti itu, tapi khusus untuk di TPST Bantar Gebang sendiri hanya ada lima korporasi. Salah satunya penawaran untuk menghasilkan listrik 165MW dari PT Multi Energi Terbarukan (PT MET).

Lewat teknik thermochemical melalui quasy pyrolysis, MET bisa mengolah sampah di atas areal seluas 110 hektare itu sehingga meningkatkan nilai tata kelola sampah menjadI energi listrik. Menurut dia, rencana itu sudah baik karena tidak membebani APBD DKI Jakarta.

Selain itu, dari pada sampah di sana tetap jadi beban, maka lebih baik sampah tersebut diolah dan diubah menjadi energi listrik.

"Kalau kaya gitu pihak ketiganya akan kita arahkan untuk paparan saja di Komisi D. Bisa jadi seperti apa itu (sampahnya). Baru itu kita dorong supaya dinas bisa memfasilitasi dengan baik," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, tidak ada pihak ketiga yang mampu maksimal melakukan pemusnahan sampah di sana. Komisi D DKI Jakarta pun berharap sampah di sana dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan orang banyak.

"Nanti pada rapat kerja (Komisi D) bisa kita tanyakan, ini bagus bisa kami tanyakan, apakah memang ada teknologi yang bisa diterapkan di sana untuk kemudian semuanya itu jadi ada kemanfaatan. Ini kan tujuannya kemanfaaatan. Jadi tidak ada yang terbuang," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8457 seconds (0.1#10.140)