Sadis, Balita Dua Tahun Kritis Usai Dianiaya oleh Bapak Tiri
A
A
A
JAKARTA - Seorang bapak tega menganiaya balita dua tahun yang merupakan anak tirinya. Saat ini korban masih berjuang untuk hidup di RSUD Koja Jakarta Utara akibat luka parah di bagian kepala.
Kondisi balita dua tahun, AGP, masih tak sadarkan diri. Ia alami koma usai disiksa bapak tirinya, Adrianus Sayow di rumahnya di kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/8/2018).
AGP kini masih terbaring di ruang ICU RS Koja, Jakarta Utara. Tubuhnya dipenuhi luka memar, termasuk tengkoraknya yang dipenuhi pendarahan usai dibenturkan oleh Adrianus ke tembok.
Di temui di Rumah Sakit Koja, ibu kandung AGP, Yanti, hanya bisa menangis. Ia tak banyak bicara selain menutupi mata dengan tisunya. Pipinya membasah, matanya kemudian memerah, sesekali Yanti duduk di pojok Ruang ICU sembari menahan isak tangis.
Kakek AGP sekaligus Ayah Yanti, Gatot menceritakan kejadian itu terjadi ketika hari menjelang siang. Yanti dan AGP kala itu baru pulang ke rumah usai melihat penyembelihan hewan kurban tak jauh dari rumahnya.
Sampai di rumah, Adri menyuruh Yanti membeli makanan di Warteg tak jauh dari rumah. Tanpa pengawasan dari Yangi, Adri dengan mudah menyiksa AGP yang berada di rumah saat itu. "Di situ cucu saya dianiaya oleh bapak tirinya,” ujar Gatot menceritakan iwal kejadian itu saat ditemui di RSUD Koja Jakarta Utara.
Gatot tak mengetahui sebab musabab menantunya tega menyiksa. Hingga kini Adri memilih bungkam tentang penyiksaan itu, termasuk di hadapan polisi.
Kondisi balita dua tahun, AGP, masih tak sadarkan diri. Ia alami koma usai disiksa bapak tirinya, Adrianus Sayow di rumahnya di kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (23/8/2018).
AGP kini masih terbaring di ruang ICU RS Koja, Jakarta Utara. Tubuhnya dipenuhi luka memar, termasuk tengkoraknya yang dipenuhi pendarahan usai dibenturkan oleh Adrianus ke tembok.
Di temui di Rumah Sakit Koja, ibu kandung AGP, Yanti, hanya bisa menangis. Ia tak banyak bicara selain menutupi mata dengan tisunya. Pipinya membasah, matanya kemudian memerah, sesekali Yanti duduk di pojok Ruang ICU sembari menahan isak tangis.
Kakek AGP sekaligus Ayah Yanti, Gatot menceritakan kejadian itu terjadi ketika hari menjelang siang. Yanti dan AGP kala itu baru pulang ke rumah usai melihat penyembelihan hewan kurban tak jauh dari rumahnya.
Sampai di rumah, Adri menyuruh Yanti membeli makanan di Warteg tak jauh dari rumah. Tanpa pengawasan dari Yangi, Adri dengan mudah menyiksa AGP yang berada di rumah saat itu. "Di situ cucu saya dianiaya oleh bapak tirinya,” ujar Gatot menceritakan iwal kejadian itu saat ditemui di RSUD Koja Jakarta Utara.
Gatot tak mengetahui sebab musabab menantunya tega menyiksa. Hingga kini Adri memilih bungkam tentang penyiksaan itu, termasuk di hadapan polisi.
(ysw)