Cicit Buya Hamka Keliling Bagikan Daging Kurban dengan Bersepeda

Rabu, 22 Agustus 2018 - 20:17 WIB
Cicit Buya Hamka Keliling Bagikan Daging Kurban dengan Bersepeda
Cicit Buya Hamka Keliling Bagikan Daging Kurban dengan Bersepeda
A A A
JAKARTA - Hari ini, masyarakat muslim dunia bersuka cita merayakan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijiriah. Warga muslim berlomba-lomba berkurban untuk berbagi dengan sesama, salah satunya tokoh pemuda muslim, Avner Kadriatama.

Uniknya, Avner membagikan daging kurban ke ratusan warga dengan menghampiri secara langsung. Dia menyisiri perkampungan di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, untuk membagikan daging kurban itu dengan bersepeda.

Pembagian daging kurban yang tidak biasa itu sengaja ia dilakukan sebagai bentuk kampanye mengurangi polusi udara. Dengan bersepeda, Avner mengajak masyarakat dan warga cinta lingkungan.

“Di satu sisi dengan bersepeda kita menjadi sehat,” ujar Avner saat ditemui di komplek Duta Harapan Indah, Blok H, RT 07/02, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).

Dengan bersepeda warna merah, Avner menyisir komplek itu dan sejumlah pemukiman padat penduduk di kawasan Teluk Gong. Melihat jalanan yang luas, sebenarnya pembagian daging kurban itu bisa saja menggunakan mobil atau sepedan motor.

“Kalau naik mobil atau motor, kita tidak bisa mengobrol (dengan warga). Kalau sepeda kita menjadi bisa ngobrol,” kata cicit dari ulama dan sastrawan Indonesia, Prof Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka itu.

Avner juga merupakan putra dari politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai. Dia juga mencintai dunia organisasi mengikuti jejak sang ayah dan kini merupakan Wakil Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).

Dalam pembagian daging kurban itu, Avner menyiapkan sekitar 300 paket dengan berat 2,5 kilogram per paket.

“Kami sengaja ingin berbagi agar mereka bisa merayakan hari raya kurban,” ucap Avner.

Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Mitun, berharap kegiatan semacam ini terus berkelanjutan. Ia menilai kegiatan yang dilakukan Avner ini sangat baik, mengingat daging sapi jarang didapat warga setempat.

“Biasanya mereka hanya dapat daging kambing. Kalau sapi, apalagi sapi jenis limosin, jarang ada,” ujar Mitun yang aktif di Karang Taruna setempat.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4444 seconds (0.1#10.140)