Kasus Teror Molotov, Polisi Teliti 5 CCTV di Sekitar Rumah Kapitra
A
A
A
JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, polisi masih menyelidiki siapa pelaku pelemparan molotov di rumah bakal calon legislatif PDIP, Kapitra Ampera. Saat ini, polisi tengah meneliti rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian.
Namun, kata dia, rekaman CCTV yang ada gambarnya tak terlalu baik sehingga dikirimkan ke Labfor Mabes Polri untuk diperjelas dan memudahkan polisi mengidentifikasi terduga pelaku.
Selain itu, guna mencegah hal serupa, polisi pun meningkatkan patroli di kawasan Jakarta Selatan ini. "Ada 5 CCTV (disita) di tempat beliau pun kan juga banyak CCTV ada berapa titik itu. Tapi ada 4 titik yang kita ambil," ujarnya pada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, kepada polisi, Kapitra sempat menunjukkan bukti dia diteror berupa link-link berita atas pernyataannya yang jadi bakal calon legislatif dari PDI-P. Para peneror mempertanyakan soal pernyataan Kapitra itu. (Baca: Rumah Mardani Ali Sera Dilempari Bom Molotov )
"Seperti itu, meme-meme, broadcast-broascast gitulah. Beliau menunjukkan itu, mungkin sifatnya berita yang mungkin ada yang ngirim ke beliau yang mereka tak puas dan tak senang, ya itu saja," tuturnya. (Baca juga: Pelempar Molotov di Rumah Kapitra Diduga Dua Orang )
Dia menambahkan, sejauh ini ancaman yang ditemukan baru sebatas itu, belum sampai pada ancaman yang secara terang-terangan menyebut mau menyerang Kapitra. Namun, polisi bakal menelusuri teror yang dialami Kapitra tersebut.
"Kita masih dalami, belum ada ancaman seperti itu. Tapi ancaman menurut beliau itu artinya ada yang tidak puas, mengirimkan mungkin pernyataan beliau," katanya.
Namun, kata dia, rekaman CCTV yang ada gambarnya tak terlalu baik sehingga dikirimkan ke Labfor Mabes Polri untuk diperjelas dan memudahkan polisi mengidentifikasi terduga pelaku.
Selain itu, guna mencegah hal serupa, polisi pun meningkatkan patroli di kawasan Jakarta Selatan ini. "Ada 5 CCTV (disita) di tempat beliau pun kan juga banyak CCTV ada berapa titik itu. Tapi ada 4 titik yang kita ambil," ujarnya pada wartawan, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, kepada polisi, Kapitra sempat menunjukkan bukti dia diteror berupa link-link berita atas pernyataannya yang jadi bakal calon legislatif dari PDI-P. Para peneror mempertanyakan soal pernyataan Kapitra itu. (Baca: Rumah Mardani Ali Sera Dilempari Bom Molotov )
"Seperti itu, meme-meme, broadcast-broascast gitulah. Beliau menunjukkan itu, mungkin sifatnya berita yang mungkin ada yang ngirim ke beliau yang mereka tak puas dan tak senang, ya itu saja," tuturnya. (Baca juga: Pelempar Molotov di Rumah Kapitra Diduga Dua Orang )
Dia menambahkan, sejauh ini ancaman yang ditemukan baru sebatas itu, belum sampai pada ancaman yang secara terang-terangan menyebut mau menyerang Kapitra. Namun, polisi bakal menelusuri teror yang dialami Kapitra tersebut.
"Kita masih dalami, belum ada ancaman seperti itu. Tapi ancaman menurut beliau itu artinya ada yang tidak puas, mengirimkan mungkin pernyataan beliau," katanya.
(ysw)