Sandi Yakinkan Kualitas Udara Jakarta Sangat Baik Saat Asian Games
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menaruh harapan besar dari perluasan ganjil genap. Selain mengurangi kemacetan, sistem ganjil genap diharapkan mampu mengurangi polusi udara di ibu kota.
"Salah satu keinginan kita memperbaiki kualitas udara adalah kebijakan memperluas ganjil genap, dan sekarang terus kita pantau. Memang ada perbaikan tapi belum menunjukkan level konsistensi yang kita inginkan," kata Sandi di Balai Kota, Senin (6/8/2018).
Meski begitu, Sandi optimistis pada saat perhelatan Asian Games 2018 berlangsung, kualitas udara di Jakarta akan jauh lebih baik. "Bisa dipastikan udara di Jakarta layak untuk Asian Games," tegasnya.
Untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota, selain menggelar uji emisi gratis dan menerapkan perluasan ganjil genap, Pemprov DKI juga menertibkan angkutan umum yang dinilai tidak layak beroperasi.
Menurut Sandi, sebanyak 50 persen polusi udara di Jakarta diakibatkan pabrik dan industri. Sementara 50 persen lainnya dikarenakan kendaraan.
“Selama satu dua bulan saya lari, saya sudah mengandangkan lebih dari 12 Kopaja dan bus sedang atau metro mini yang melanggar dan ngebul gitu,” kata Sandi.
Ia menegaskan, salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah terciptanya udara bersih. Karena itu, pemprov terus mencari terobosan untuk mengurangi polusi udara Ibu Kota.
“Kita tegaskan kepada Kadis Perhubungan bahwa no tolerance. Ordernya sangat jelas dan tegas, kualitas udara kita yang terbaik di Jakarta. Untuk yang melanggar ketentuan akan ditindak tegas, istilahnya dikandangkan,” paparnya.
"Salah satu keinginan kita memperbaiki kualitas udara adalah kebijakan memperluas ganjil genap, dan sekarang terus kita pantau. Memang ada perbaikan tapi belum menunjukkan level konsistensi yang kita inginkan," kata Sandi di Balai Kota, Senin (6/8/2018).
Meski begitu, Sandi optimistis pada saat perhelatan Asian Games 2018 berlangsung, kualitas udara di Jakarta akan jauh lebih baik. "Bisa dipastikan udara di Jakarta layak untuk Asian Games," tegasnya.
Untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota, selain menggelar uji emisi gratis dan menerapkan perluasan ganjil genap, Pemprov DKI juga menertibkan angkutan umum yang dinilai tidak layak beroperasi.
Menurut Sandi, sebanyak 50 persen polusi udara di Jakarta diakibatkan pabrik dan industri. Sementara 50 persen lainnya dikarenakan kendaraan.
“Selama satu dua bulan saya lari, saya sudah mengandangkan lebih dari 12 Kopaja dan bus sedang atau metro mini yang melanggar dan ngebul gitu,” kata Sandi.
Ia menegaskan, salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018 adalah terciptanya udara bersih. Karena itu, pemprov terus mencari terobosan untuk mengurangi polusi udara Ibu Kota.
“Kita tegaskan kepada Kadis Perhubungan bahwa no tolerance. Ordernya sangat jelas dan tegas, kualitas udara kita yang terbaik di Jakarta. Untuk yang melanggar ketentuan akan ditindak tegas, istilahnya dikandangkan,” paparnya.
(thm)