Hari Anak Nasional, TMII Gelar Festival Dolanan Anak Nusantara
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2018, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menyelenggarakan Festival Dolanan Anak Nusantara pada Minggu 29 Juli 2018.
Manajer Informasi Budaya dan Wisata TMII Dwi Windiyarto mengatakan, Hari Anak Nasional merupakan momen penting bagi orang tua bahwa anak sebagai generasi penerus harus mendapatkan hak-haknya.
"Seperti hak untuk bermain, belajar dan hak mengembangkan potensi diri serta kreatif dalam menyikapi agar permasalahan dan setelah dewasa agar menjadi generasi tangguh dan siap jadi pemimpin," kata Dwi di pelataran panggung Candi Bentar TMII.
Acara tersebut diisi oleh berbagai sanggar kesenian di antaranya Sanggar Swargaloka Jakarta, Sanggar Mawar Budaya Jakarta, Sanggar Dayak Papua, LKB Saraswati Jakarta, Bina Seni Atmaja Pelangi Nusantara TMII, Kita Pro, Sanggar Margasari Jakarta, Panti Asuhan Sayap Ibu dan SLB Santi Rama Jakarta.
Kabag bidang Program Budaya Pergelaran TMII Trimawarsanti menuturkan, sejumlah permainan tradisional seperti egrang, congklak, bola bekel, tali karet dan lainnya disajikan untuk dimainkan oleh para pengunjung TMII.
"Harapannya bisa memberikan edukasi, hiburan, kebersamaan, kebahagiaan dalam rangka Hari Anak Nasional," kata Tri.
Sementara itu, Asdep Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Kementrian PPA RI Elvi Hendrani mengatakan, HAN puncaknya dirayakan di Pasuruan, Jawa Timur, pada 23 Juli 2018 lalu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mewakili Presiden Joko Widodo.
"Hari Anak Nasional ini mengindikasikan bahwa kami orang dewasa meninggikan harkat dan martabat anak-anak. Kami ingin kalian cerdas, sehat mulia," ujar Elvi.
Dia mengusulkan adanya lomba karya cipta lagu anak Indonesia. Karena menurutnya, di zaman ini Indonesia 'Miskin' akan lagu-lagu anak.
Selain itu ia berharap di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia ada pusat kreatifitas anak. "Ada tempat yang dituju dalam arti positif ya setelah pulang sekolah, pusat kreatif itu. Kami terus berkomitmen untuk memenuhi hak anak supaya anak Indonesia menjadi generasi Beriman, Mandiri, cerdas, kreatif dan ceria," tutupnya.
Manajer Informasi Budaya dan Wisata TMII Dwi Windiyarto mengatakan, Hari Anak Nasional merupakan momen penting bagi orang tua bahwa anak sebagai generasi penerus harus mendapatkan hak-haknya.
"Seperti hak untuk bermain, belajar dan hak mengembangkan potensi diri serta kreatif dalam menyikapi agar permasalahan dan setelah dewasa agar menjadi generasi tangguh dan siap jadi pemimpin," kata Dwi di pelataran panggung Candi Bentar TMII.
Acara tersebut diisi oleh berbagai sanggar kesenian di antaranya Sanggar Swargaloka Jakarta, Sanggar Mawar Budaya Jakarta, Sanggar Dayak Papua, LKB Saraswati Jakarta, Bina Seni Atmaja Pelangi Nusantara TMII, Kita Pro, Sanggar Margasari Jakarta, Panti Asuhan Sayap Ibu dan SLB Santi Rama Jakarta.
Kabag bidang Program Budaya Pergelaran TMII Trimawarsanti menuturkan, sejumlah permainan tradisional seperti egrang, congklak, bola bekel, tali karet dan lainnya disajikan untuk dimainkan oleh para pengunjung TMII.
"Harapannya bisa memberikan edukasi, hiburan, kebersamaan, kebahagiaan dalam rangka Hari Anak Nasional," kata Tri.
Sementara itu, Asdep Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Kementrian PPA RI Elvi Hendrani mengatakan, HAN puncaknya dirayakan di Pasuruan, Jawa Timur, pada 23 Juli 2018 lalu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mewakili Presiden Joko Widodo.
"Hari Anak Nasional ini mengindikasikan bahwa kami orang dewasa meninggikan harkat dan martabat anak-anak. Kami ingin kalian cerdas, sehat mulia," ujar Elvi.
Dia mengusulkan adanya lomba karya cipta lagu anak Indonesia. Karena menurutnya, di zaman ini Indonesia 'Miskin' akan lagu-lagu anak.
Selain itu ia berharap di setiap kota/kabupaten di seluruh Indonesia ada pusat kreatifitas anak. "Ada tempat yang dituju dalam arti positif ya setelah pulang sekolah, pusat kreatif itu. Kami terus berkomitmen untuk memenuhi hak anak supaya anak Indonesia menjadi generasi Beriman, Mandiri, cerdas, kreatif dan ceria," tutupnya.
(mhd)