Punya Banyak Mahasiswa Asing, Binus Hadirkan Imigrasi Corner
A
A
A
JAKARTA - Imigrasi Corner, sebuah layanan keimigrasian hadir di Kampus Universitas Bina Nusantara (Binus), Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (31/7/2018). Binus merupakan lokasi pertama pembuatan Imigrasi Corner di lingkungan pendidikan di Jakarta Barat.
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Ronny Franky Sompie mengatakan, fasilitas ini disiapkan oleh Yayasan Binus melalui Universitas Binus. Di sini akan melayani aktivitas keimigrasian dari pemohon, mulai dari mahasiswa, staf, dosen, dan pegawai yang bekerja di Binus.
“Kepada mahasiswa, dosen warga negara asing, kami berikan pelayanan izin tinggal dan juga hal-hal yang kemungkinan perlu dikomunikasikan tentang visa,” ujar Ronny kepada wartawan di lokasi.
Dalam pelayanan ini, mahasiswa, dosen, dan pegawai yang ingin mengurus dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa, dapat dilayani. Namun untuk pengambilan dokumen baru bisa dilakukan di kantor Imigrasi Klas 1 Jakarta Barat. “Kita memang belum punya perangkat yang sifatnya stasioner untuk sistem manajemen informasi keimigrasian,” tutur Ronny.
Ronniy menyebutkan pelayanan Imigrasi Corner menggunakan mobile unit. Pelayanan diklaim semakin baik setelah perekaman data bisa dilakukan di sini. Hasilnya waktu tempuh, waktu antrean, maupun perjalanan bisa terpangkas, lantaran pemohon tidak perlu berjalan jauh.
Dirjen Keimigrasian bukan tanpa alasan memilih Binus sebagai lokasi pertama pembuatan Imigrasi Corner di lingkungan pendidikan Jakarta Barat. Sebab, dibandingkan kampus lain, di Binus terdapat banyak mahasiswa dan staf pengajar yang berasal dari luar Indonesia.
Meski demikian, ke depan Dirjen Keimigrasian akan membuat hal yang sama di beberapa universitas di Jakarta Barat. Sembari hal itu dilakukan, pihak Imigrasi kini tengah menyiapkan teknologi dan SDM.
“Di sini pelayanannya tidak selengkap di kantor Imigrasi, sifatnya di sini bisa untuk pelayanan awal yang nanti bisa dilanjutkan di kantor Imigrasi,” ucap Ronny.
Ketua Yayasan Binus, Bernard Gunawan, mengatakan, di Universitas Binus terdapat 400 mahasiswa dan 130 dosen dari luar negeri. “Kami sangat berterima kasih karena dipercaya. Ini menjadi motivasi kami untuk menyediakan pendidikan kelas dunia,” ucapnya.
Ke depannya, Binus akan meningkatkan komunikasi dengan Imigrasi. Pelayanan akan ditingkatkan dengan menambah fasilitas dan teknologi secara bertahap.
Kabid Bidang Lalu Lintas dan Status Imigrasi Jakarta Barat, Felusia Sengky, menambahkan, dalam pelayanan ini terdapat dua meja yang menjadi pelayanan pemohon. Dalam pelayanan akan dijabarkan tata cara membuat paspor, pembuatan KITAS, hingga dokumen lain.
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Ronny Franky Sompie mengatakan, fasilitas ini disiapkan oleh Yayasan Binus melalui Universitas Binus. Di sini akan melayani aktivitas keimigrasian dari pemohon, mulai dari mahasiswa, staf, dosen, dan pegawai yang bekerja di Binus.
“Kepada mahasiswa, dosen warga negara asing, kami berikan pelayanan izin tinggal dan juga hal-hal yang kemungkinan perlu dikomunikasikan tentang visa,” ujar Ronny kepada wartawan di lokasi.
Dalam pelayanan ini, mahasiswa, dosen, dan pegawai yang ingin mengurus dokumen perjalanan, seperti paspor dan visa, dapat dilayani. Namun untuk pengambilan dokumen baru bisa dilakukan di kantor Imigrasi Klas 1 Jakarta Barat. “Kita memang belum punya perangkat yang sifatnya stasioner untuk sistem manajemen informasi keimigrasian,” tutur Ronny.
Ronniy menyebutkan pelayanan Imigrasi Corner menggunakan mobile unit. Pelayanan diklaim semakin baik setelah perekaman data bisa dilakukan di sini. Hasilnya waktu tempuh, waktu antrean, maupun perjalanan bisa terpangkas, lantaran pemohon tidak perlu berjalan jauh.
Dirjen Keimigrasian bukan tanpa alasan memilih Binus sebagai lokasi pertama pembuatan Imigrasi Corner di lingkungan pendidikan Jakarta Barat. Sebab, dibandingkan kampus lain, di Binus terdapat banyak mahasiswa dan staf pengajar yang berasal dari luar Indonesia.
Meski demikian, ke depan Dirjen Keimigrasian akan membuat hal yang sama di beberapa universitas di Jakarta Barat. Sembari hal itu dilakukan, pihak Imigrasi kini tengah menyiapkan teknologi dan SDM.
“Di sini pelayanannya tidak selengkap di kantor Imigrasi, sifatnya di sini bisa untuk pelayanan awal yang nanti bisa dilanjutkan di kantor Imigrasi,” ucap Ronny.
Ketua Yayasan Binus, Bernard Gunawan, mengatakan, di Universitas Binus terdapat 400 mahasiswa dan 130 dosen dari luar negeri. “Kami sangat berterima kasih karena dipercaya. Ini menjadi motivasi kami untuk menyediakan pendidikan kelas dunia,” ucapnya.
Ke depannya, Binus akan meningkatkan komunikasi dengan Imigrasi. Pelayanan akan ditingkatkan dengan menambah fasilitas dan teknologi secara bertahap.
Kabid Bidang Lalu Lintas dan Status Imigrasi Jakarta Barat, Felusia Sengky, menambahkan, dalam pelayanan ini terdapat dua meja yang menjadi pelayanan pemohon. Dalam pelayanan akan dijabarkan tata cara membuat paspor, pembuatan KITAS, hingga dokumen lain.
(thm)