Macet Sudah Akut, Tol Jadi Solusi

Selasa, 31 Juli 2018 - 13:00 WIB
Macet Sudah Akut, Tol...
Macet Sudah Akut, Tol Jadi Solusi
A A A
BOGOR - Selama puluhan tahun warga Bogor dan Sukabumi dalam beraktivitas harus berjibaku melewati debu dan kemacetan akibat tak seimbangnya kapasitas jalan dengan kendaraan yang melintas, khususnya truk besar.

Akibatnya, ruas jalur Bocimi atau jalan nasional Jalan Mayjen HE Sukma mulai dari Simpang Ciawi hingga Cigombong hampir setiap hari mengalami kemacetan parah. Tak hanya itu, sudah puluhan bahkan ratusan nyawa melayang di jalan yang dikenal sebagai jalur tengkorak itu.

“Kami sangat berharap banyak Tol Bocimi cepat beroperasi. Selain karena kemacetan yang sulit terurai, kami juga khawatir saat melintas melewati truktruk besar,” ungkap Asep Saepudin, 42, warga Caringin, Kabupaten Bogor, kemarin.

Berdasarkan pantauan, meski sempat difungsikan saat arus mudik dan balik Lebaran pada Juni lalu, kemudian ditutup kembali karena masih banyak infrastruktur jalan bebas hambatan yang belum selesai, warga sangat senang.

Tak sedikit sejumlah kendaraan nekat berlalu lalang melewati pintu masuk Tol Bocimi kawasan simpang Caringin, Kabupaten Bogor. Mereka sengaja menggunakan Tol Bocimi tanpa diberhentikan oleh petugas proyek dengan tujuan memangkas waktu dari satu desa ke desa lain. Warga yang sudah sering menggunakan jalan tol untuk beraktivitas meski belum dioperasikan adalah warga Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor.

“Ini warga yang ke Kampung Tengek. Sebab, jalan desanya belum beres dibangun oleh kontraktor,” kata Hasanudin, 40, Ketua RT 02/01 Kampung Tengek. Menurutnya, sejak selesai pembangunan, Tol Bocimi oleh warga sekitar sudah sering dipergunakan untuk pergi bekerja dan juga bersekolah. Sementara untuk pengendara lain yang memasuki tol seperti masa mudik beberapa waktu lalu memang belum diperbolehkan.“Bukan cuma itu, saya berharap cepat beres juga jembatannya (akses warga). Sebab, orang proyek juga terganggu saat kerja kan , seharusnya tol ditutup, tapi banyak warga yang pada lewat,” ungkapnya. Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasbi Ristama membenarkan kemacetan di ruas Jalan Raya Bocimi disebabkan banyaknya kendaraan besar.
“Truk-truk bahan pokok yang lewat sangat mendominasi jalur Bocimi. Diharapkan dengan dioperasikannya Tol Bocimi Seksi I ruas Ciawi-Cigombong ini seluruh truk besar yang biasanya lewat jalur reguler atau jalan nasional (Jalan Mayjen HE Sukma) semuanya lewat tol,” ungkapnya. Itu semua agar kemacetan atau antrean kendaraan yang diakibatkan lambannya truk besar saat melintas jalan nasional bisa teratasi dengan beroperasinya Tol Bocimi.

“Kalaupun nanti masih terjadi kemacetan di simpul-simpul pintu keluar-masuk Tol Bocimi seperti di Cigombong, yang sebetulnya bukan masuk kewenangan Polres Bogor, tapi itu Polres Sukabumi. Meski begitu, kami tetap akan back-up,” tandasnya.

Pihaknya juga tetap akan berupaya melakukan pemasangan rambu di jalur reguler (simpang Caringin dan Sukabumi) untuk mengantisipasi kesemrawutan di area masuk dan keluar tol.

“Agar tidak semrawut di titik crossing diperlukan juga pemasangan rambu dan barrier , baik itu dari Dishub maupun dari pengelola tol. Tapi, kalau untuk penambahan barrier itu sifatnya situasional atau melihat kondisi arus lalu lintas di lapangan. Jangan sampai kami pasang ternyata tidak diperlukan, kan sayang juga,” ungkapnya.

Sementara itu, informasi diperoleh PT Trans Jabar Tol, selain menargetkan Tol Bocimi Seksi I beroperasi Oktober mendatang, sambil berjalan juga tengah melakukan pembebasan lahan untuk Seksi II. Sebab, saat ini Seksi II telah mencatat progres pembebasan lahan 47% dan diharapkan terus meningkat hingga 70% pada Oktober 2018. Bahkan, pembebasan lahan untuk Seksi III dan IV ditargetkan selesai pada akhir 2019.

“Di tahun ini tetap ada yang dibayar karena bagaimanapun itu menjadi progresnya. Selebihnya tinggal bagaimana kami mempercepat,” ujar Direktur Utama PT Trans Jabar Toll M Sadeli. Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, ruas Tol Bocimi menelan investasi sebesar Rp15,95 triliun.

Waskita Toll Road memiliki konsesi tol ini selama 45 tahun lewat Trans Jabar Tol. Bila Tol Bocimi rampung seluruhnya, akan memangkas waktu tempuh menjadi lebih cepat dari arah Sukabumi ke Jakarta maupun sebaliknya yang biasanya bisa memakan waktu hingga enam jam. (Haryudi)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0498 seconds (0.1#10.140)