Satu Kamar Dihuni 40 Warga Binaan, Lapas Paledang Tak Manusiawi

Rabu, 25 Juli 2018 - 23:30 WIB
Satu Kamar Dihuni 40 Warga Binaan, Lapas Paledang Tak Manusiawi
Satu Kamar Dihuni 40 Warga Binaan, Lapas Paledang Tak Manusiawi
A A A
BOGOR - Keluhan terkait minimnya fasilitas dan sempitnya ruang kamar warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Paledang, Kota Bogor masih jauh dari manusiawi terus disuarakan oleh masyarakat termasuk para stakeholder. Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II A Paledang Kota Bogor, Gunawan Sutrisnadi juga tak memungkiri kondisi institusi yang dipimpinmya hingga saat ini masih sangat tak manusiawi dan minim fasilitas untuk warga binaan penghuni Lapas.

"Tentu saja tidak manusiawi, bayangkan satu kamar yang harusnya dihuni 15 orang, malah dihuni 40 orang. Mereka tidur berhimpitan. Di sini juga tak ada tempat ibadah, semua kegiatan hanya mengandalkan satu aula besar yang menampung kurang lebih 100 orang," kata Gunawan saat ditemui di Lapas Kelas II A Paledang, Kota Bogor, Rabu (25/07/2018)

Dia menjelaskan, saat ini kondisi lapasnya masih over kapasitas, warga binaan di Lapas Paledang saat ini berjumlah 987 orang, padahal kapasitas lapas idealnya menampung 336 orang saja. Luas lahan lapas 8.185 meter persegi dengan luas bangunan 459 meter.

"Dari jumlah tersebut, 987 warga binaan menempati empat blok tahanan dengan 28 kamar termasuk Mandi Cuci Kakus (MCK) di dalamnya," ujarnya.

Tak itu saja fasilitas umum, sarana dan prasarana, baik ibadah maupun olahraga juga sangat minim. Menurut Gunawan, jangankan untuk fasilitas penunjang warga binaan untuk mengasah keterampilan dan keahlian, tempat ibadah pun tidak ada.

Meski demikian, menghadapi masalah ini, pihaknya membuat peraturan dan kegiatan untuk para warga binaan. Seperti senam bersama kepada seluruh warga binaan di pagi hari, siang dengan kegiatan kerohanian dan sore hari semua kamar dibuka.

"Jadi pukul 15.00-17:00 WIB kita keluarkan semua warga binaan dari dalam kamar, agar dapat menghirup udara segar dan tidak stres di dalam kamar," tuturnya.

Terkait sistem keamanan, dengan penghuni lepas yang over kapasitas, Gunawan mengakui sangat riskan. Lapas Paledang hanya memiliki empat regu keamanan, satu regu jumlahnya 10 orang.

"Dengan sistem shift, 1 regu 10 orang, jadi 1 orang mengawasi 100 warga binaan. Jelas jumlah ini jauh dari kata aman. Total pekerja di Lapas Paledang kurang lebih 102 orang, dengan 40 wanita di dalamnya," ujarnya.

Maka dari itu, dalam memperlakukan warga binaan, pihaknya harus sangat hati-hati, karena dari jumlah personel sudah kalah banyak. Sehingga pihaknya melakukan pendekatan yang baik dan keadilan yang merata untuk semua hal.

"Jika kami salah perlakuan kepada warga binaan akan terjadi hal yang buruk dan bahaya bagi kami," ujarnya.

Sementara itu, Pemkot Bogor berencana memfungsikan Gedung Lapas Kelas IIA Paledang, Bogor, menjadi lokasi wisata heritage. Rencana itu bakal terealisasi setelah bangunan lapas baru selesai.

"Pemkot sudah siapkan lahan di daerah Pasir Jambu. Pembangunannya oleh Kemenkumham. Lapas sekarang saya usulkan untuk jadi bangunan cagar budaya," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, beberapa waktu lalu.

Menurutnya pemindahan lapas merupakan rencana yang sudah lama dicanangkan. Mengingat, faktor penghuni warga binaan yang melebihi kapasitas. "Karena faktor kapasitas. Sangat berisiko kalau lapas dihuni melebihi kapasitas," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9380 seconds (0.1#10.140)