Terjaring Razia, Seorang PSK Loncat dari Mobil Satpol PP
A
A
A
JAKARTA - Menjelang perhelatan Asian Games 2018 di Ibu Kota, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kawasan Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, dini hari tadi. Akan tetapi, kegiatan penertiban kali ini ternyata tak berjalan mulus.
Pada saat berlangsungnya razia, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat menerima perlawanan dari para preman. Para preman itu mencoba menghadang petugas saat hendak mengamankan wanita-wanita malam alias pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan dirinya di kawasan Tubagus Angke.
Sejumlah PSK yang diamankan aparat langsung dimasukkan ke mobil kerangkeng milik Satpol PP. Namun, saat akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 di Kedoya, Jakarta Barat, dua PSK berhasil membobol kunci pintu mobil sehingga mereka pun melompat untuk melarikan diri.
“PSK-PSK itu mendobrak pintu belakang mobil kerangkeng kami. Pintu itu sebenarnya sudah kami kunci, namun ada anjelo (mucikari) yang membantu membukanya dari belakang, saat mobil sudah jalan,” tutur Komandan Regu Satpol PP Jakarta Barat, Muhammad Manik, Jumat (20/7/2018).
Satu dari dua PSK yang mencoba kabur itu sempat jatuh tergeletak di tengah jalan. Tapi, perempuan itu pun akhirnya berhasil meloloskan diri setelah dibantu preman-preman yang menjaganya. Dalam operasi kali ini, petugas Satpol PP hanya mampu mengamankan seorang PSK. Sang wanita malam lalu digelandang ke PSBI Bangun Daya 1 di Kedoya.
Petugas menduga informasi razia sudah bocor ke para preman itu sebelum dilaksanakan. “Kami ingin Jakarta ini lebih bersih dari ‘pekerja-pekerja malam’. Apalagi ini mau Asian Games, jangan sampai wisatawan mancanegara yang datang ke sini justru mendapat kesan yang kurang bagus tentang Jakarta,” ucap Manik.
Pada saat berlangsungnya razia, aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat menerima perlawanan dari para preman. Para preman itu mencoba menghadang petugas saat hendak mengamankan wanita-wanita malam alias pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan dirinya di kawasan Tubagus Angke.
Sejumlah PSK yang diamankan aparat langsung dimasukkan ke mobil kerangkeng milik Satpol PP. Namun, saat akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 di Kedoya, Jakarta Barat, dua PSK berhasil membobol kunci pintu mobil sehingga mereka pun melompat untuk melarikan diri.
“PSK-PSK itu mendobrak pintu belakang mobil kerangkeng kami. Pintu itu sebenarnya sudah kami kunci, namun ada anjelo (mucikari) yang membantu membukanya dari belakang, saat mobil sudah jalan,” tutur Komandan Regu Satpol PP Jakarta Barat, Muhammad Manik, Jumat (20/7/2018).
Satu dari dua PSK yang mencoba kabur itu sempat jatuh tergeletak di tengah jalan. Tapi, perempuan itu pun akhirnya berhasil meloloskan diri setelah dibantu preman-preman yang menjaganya. Dalam operasi kali ini, petugas Satpol PP hanya mampu mengamankan seorang PSK. Sang wanita malam lalu digelandang ke PSBI Bangun Daya 1 di Kedoya.
Petugas menduga informasi razia sudah bocor ke para preman itu sebelum dilaksanakan. “Kami ingin Jakarta ini lebih bersih dari ‘pekerja-pekerja malam’. Apalagi ini mau Asian Games, jangan sampai wisatawan mancanegara yang datang ke sini justru mendapat kesan yang kurang bagus tentang Jakarta,” ucap Manik.
(ysw)