Diteror Bom Molotov, Keluarga Mardani Tetap Bertahan di Rumah
A
A
A
BEKASI - Keluarga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tetap memutuskan tinggal di rumahnya pasca kejadian pelemparan molotov di kediamanya.
Hal tersebut dikatakan oleh menantu Mardani, Wijaya (29) kepada wartawan di Perumahan Iqro, Jalan KH Ahmad Madani, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi
Wijaya mengatakan, dia bersama dengan dua putra Mardani serta dua orang asisten rumah tangga tetap tidur di rumah tersebut walaupun sudah mendapatkan aksi teror.
"Kami tetap bertahan, karena anggota yang ditempatkan dilokasi untuk melakukan pengamanan, jadi kita tetap tinggal dirumah," kata Wijaya ketika ditemui wartawan di rumah Mardani, Kamis (19/7/2018).
Pertimbangan lainya, kata dia, kegiatan bersekolah kedua putra Mardani yang masih berusia 10 dan 13 tahun di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Rumah yang berdiri di atas lahan sekitar 300 meter per segi yang ada di lingkungan Yayasan Iqro Bekasi itu selama ini dihuni oleh Mardani beserta dua putra dan dua asisten rumah tangga.
Hal tersebut dikatakan oleh menantu Mardani, Wijaya (29) kepada wartawan di Perumahan Iqro, Jalan KH Ahmad Madani, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi
Wijaya mengatakan, dia bersama dengan dua putra Mardani serta dua orang asisten rumah tangga tetap tidur di rumah tersebut walaupun sudah mendapatkan aksi teror.
"Kami tetap bertahan, karena anggota yang ditempatkan dilokasi untuk melakukan pengamanan, jadi kita tetap tinggal dirumah," kata Wijaya ketika ditemui wartawan di rumah Mardani, Kamis (19/7/2018).
Pertimbangan lainya, kata dia, kegiatan bersekolah kedua putra Mardani yang masih berusia 10 dan 13 tahun di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Rumah yang berdiri di atas lahan sekitar 300 meter per segi yang ada di lingkungan Yayasan Iqro Bekasi itu selama ini dihuni oleh Mardani beserta dua putra dan dua asisten rumah tangga.
(ysw)