Genjot Bangun Tol Dalam Kota, Seksi A Ditarget Rampung Pertengahan 2019
Genjot Bangun Tol Dalam Kota, Seksi A Ditarget Rampung Pertengahan 2019
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI sedang mengebut pembangunan enam ruas tol dalam kota yang sempat mangkrak sejak tahun 2013. Untuk pembangunan seksi A Kelapa Gading-Pulo Genag, ditargetkan akan rampung pada pertengahan 2019.
Direktur Utama PT Jakarta Toll Road Development (JTD) Frans Sunito menuturkan, pengerjaan seksi A Kelapa Gading-Pulo Gebang memang dijadwalkan sejak 2016 lalu, namun baru dilakukan pada 2017. Itu pun hanya berupa pondasi.
Sementara saat ini pembangunan digenjot dan sudah dalam tahap pembuatan tiang dan kepala tiangnya atau pier dan pier head-nya. Persentasinya baru sekitar 16 persen.
"Kalau pier dan pier head selesai semua, baru pasang balok atau box grider yang direncanakan pada September nanti. Kalau sudah itu, pengerjaan akan cepat. Seperti pabrik saja di lapangan. Pakai launching girder, ada 5 pasang peralatan yang bekerja secara serentak nanti," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).
Frans optimis seksi A dapat beroperasi pada pertengahan 2019 dan disusul oleh seksi B yang kini dalam proses lelang dengan jadwal pengerjaan mulai Oktober 2018 mendatang. Sedangkan seksi C baru akan ditender pada awal 2019 dan mulainya konstruksinya sekitar Maret-April 2019.
"Masing-masing seksi tapi dia overlap kan, dia setengah paralel setengah overlap. untuk sekarang on track on schedule dan tidak ada kendala," ungkapnya.
Terkait integrasi ruas tol dengan moda transportasi umum, Frans mengaku belum membahasnya secara detail. Namun pada prinsipnya, jalan tol dalam kota ini akan menyediakan shelter bus dengan jarak yang berbeda tentunya dari yang ada biasanya sekitar 1 kilometer.
"Jadi untuk orang turun-naik. Memang jaran antara shelter tidak sedekat seperti yang di jalan biasa. Di jalan biasa kan kurang 1 km, kalau ini mungkin ada 3 km. Jadi untuk titik-titik TOD, jadi untuk transit," ungkapnya.
Direktur Utama PT Jakarta Toll Road Development (JTD) Frans Sunito menuturkan, pengerjaan seksi A Kelapa Gading-Pulo Gebang memang dijadwalkan sejak 2016 lalu, namun baru dilakukan pada 2017. Itu pun hanya berupa pondasi.
Sementara saat ini pembangunan digenjot dan sudah dalam tahap pembuatan tiang dan kepala tiangnya atau pier dan pier head-nya. Persentasinya baru sekitar 16 persen.
"Kalau pier dan pier head selesai semua, baru pasang balok atau box grider yang direncanakan pada September nanti. Kalau sudah itu, pengerjaan akan cepat. Seperti pabrik saja di lapangan. Pakai launching girder, ada 5 pasang peralatan yang bekerja secara serentak nanti," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (11/7/2018).
Frans optimis seksi A dapat beroperasi pada pertengahan 2019 dan disusul oleh seksi B yang kini dalam proses lelang dengan jadwal pengerjaan mulai Oktober 2018 mendatang. Sedangkan seksi C baru akan ditender pada awal 2019 dan mulainya konstruksinya sekitar Maret-April 2019.
"Masing-masing seksi tapi dia overlap kan, dia setengah paralel setengah overlap. untuk sekarang on track on schedule dan tidak ada kendala," ungkapnya.
Terkait integrasi ruas tol dengan moda transportasi umum, Frans mengaku belum membahasnya secara detail. Namun pada prinsipnya, jalan tol dalam kota ini akan menyediakan shelter bus dengan jarak yang berbeda tentunya dari yang ada biasanya sekitar 1 kilometer.
"Jadi untuk orang turun-naik. Memang jaran antara shelter tidak sedekat seperti yang di jalan biasa. Di jalan biasa kan kurang 1 km, kalau ini mungkin ada 3 km. Jadi untuk titik-titik TOD, jadi untuk transit," ungkapnya.
(ysw)
Explore More